Setelah Delapan Tahun, Pordasi Cari Ketua Umum Baru

Andhika PutraAndhika Putra - Sabtu, 28 Desember 2019
Setelah Delapan Tahun, Pordasi Cari Ketua Umum Baru
Triwatty Marciano

BolaSkor.com - Perkembangan olahraga berkuda tanah air sedang meningkat belakangan ini. Sebut saja, pada pertengahan Desember telah digelar grand launching liga olahraga berkuda equestrian pertama di Indonesia yakniEquestrian Champions League atau ECL. Adapun atlet muda olahraga berkuda Indonesia muncul bahkan mampu mengharumkan Bangsa dan Negara di tingkat internasional seperti M.Akbar Kurniawan.

Olahraga berkuda di Indonesia sangat erat kaitannya dengan wadah organisasinya, tak lain adalah Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi). Tak lama lagi, organisasi yang berkantor di Plaza Pondok Indah tersebut akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XIII. Bandung akan menjadi saksi Munas XIII Pordasi yang diselenggarakan pada akhir Januari 2020.

Banyak yang menunggu Munas XIII karena menentukan masa depan Pordasi 4 tahun ke depan. Pasalnya Munas XIII akan memilih ketua umum periode 2020 – 2024 yang merupakan suatu keharusan. Menemukan ketua baru menjadi keharusan mengingat Pordasi kini dipimpin Drs. H. M. Chaidir Saddak, MBA, (Eddy Saddak) yang telah 2 periode atau 8 tahun mengabdi untuk Pordasi. Anggaran Dasar Pordasi membatasi ketua hanya dapat memimpin selama 2 periode.

Baca Juga:

Sambangi Jepang dan Swiss, Indonesia Ngotot Ingin Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

Usai SEA Games 2019, Timnas Voli Putri Langsung Fokus Pra-kualifikasi Olimpiade 2020

Dalam rangka mempersiapkan pemilihan ketua baru Pordasi, dibentuklah Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) calon ketua umum Pordasi. Ketua Pordasi Jakarta, H. M.A.S. Alex Asmasoebrata memimpin TPP yang beranggotakan 9 orang. Pendaftaran dibuka sejak 19 November 2019. Penutupan pendaftaran yakni tanggal 3 Januari 2020 yang diikuti dengan proses verifikasi persyaratan dokumen oleh TPP.

Sempat dikabarkan akan mendorong kembali Eddy Saddak menjadi ketua melalui jalur aklamasi karena belum adanya pendaftar ke TPP. Namun demikian, kabar tersebut hilang disebabkan adanya pendaftar ke TPP pada 26 Desember 2019 17:00 WIB. Pendaftar bukanlah sosok baru di dunia olahraga berkuda Indonesia.

Pendaftar adalah Triwatty Marciano yang mulai berkuda sejak 1967 sebagai joki pacuan kuda di Tanah Sereal Bogor. Tak hanya pacuan, Triwatty hari ini justru identik dengan equestrian karena fasilitasi putrinya. Sekolah dan Stable Adria Pratama Mulya (APM) yang berada di Tangerang merupakan hasil kerja kerasnya dengan sang putri, Nadia Marciano.

APM yang telah lahir belasan tahun kerap selenggarakan kegiatan kompetisi berkuda tingkat nasional dengan mutu internasional, satu yang paling terkenal yakni Cinta Indonesia Open (CIO). Selain itu, Triwatty juga merupakan founder dari ECL yang baru diperkenalkan pada pertengahan bulan Desember di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP). Dalam membangun liga equestrian pertama tersebut, Triwatty dibantu dengan Co-founders yakni Adinda Yuanita dan Nadia Marciano.

Perempuan kelahiran 6 Desember 1955 ini bertekad memajukan seluruh disiplin dalam olahraga berkuda antara lain, pacu kuda, equestrian, polo, peternakan dan juga yang sudah mulai berkembang saat ini adalah endurance dan berkuda memanah.

Breaking News Indonesia Equestrian Berkuda indonesia
Ditulis Oleh

Andhika Putra

Posts

8.252

Bagikan