Mengenal Aturan Konsesi di MotoGP serta Efeknya untuk Honda dan KTM
BolaSkor.com - Dalam beberapa pekan terakhir, penggemar MotoGP akrab dengan istilah konsesi. Hal itu setelah dua tim, KTM dan Honda, tengah dikabarkan bakal terlibat aturan konsesi.
Segalanya bermula dengan penampilan apik KTM di MotoGP 2020. Pabrikan asal Austria tersebut meraih kesuksesan dalam lima balapan pertama musim ini.
KTM meraih dua kemenangan lewat Brad Binder serta Miguel Oliveira. Binder menang di MotoGP Republik Ceska sementara kemenangan Oliveira diraih di MotoGP Styria.
Baca Juga:
Andai Gagal Raih Podium, Honda Tetap Tidak Akan Dapat Konsesi
Bisa Ladeni Ducati dan KTM, Joan Mir Sesumbar Bisa Juara Dunia MotoGP 2020
Prestasi tersebut membuat KTM mendapatkan enam poin konsesi. Jumlah itu ditambah dari hasil yang mereka raih di MotoGP Valencia pada 2018 silam.
Sementara itu, raihan buruk justru didapat juara bertahan, Honda. Tanpa kehadiran Marc Marquez, Honda bakal kehilangan tajinya di MotoGP.
Dalam lima balapan perdana, mereka gagal meraih podium. Ini merupakan raihan terburuk Honda sejak 1982 ketika tak meraih podium dalam lima balapan pembuka.
Alhasil, Honda berpeluang masuk ke zona konsesi untuk musim 2021. Sayangnya MotoGP membuat aturan khusus untuk musim 2020 dengan tidak ada penambahan konsesi.
Lantas, apa sebenarnya konsesi yang dimaksud di MotoGP? Bagaimana cara bekerjanya? Berikut ini BolaSkor.com mencoba menjelaskan aturan tersebut.
Aturan Konsesi
MotoGP memberlakukan aturan konsesi untuk menyeimbangkan tim besar dengan tim kecil. Aturan itu dibuat dengan sistem poin dan tim yang meraih enam poin akan kehilangan konsesi untuk musim berikutnya.
Setiap tim yang meraih podium akan mendapatkan poin konsesi. Jumlahnya adalah satu poin untuk peringkat ketiga, dua poin bagi runner up, serta juara mendapat tiga poin.