Menggelapkan Pajak, Bos Bayern Muenchen Dijatuhi Hukuman 3,5 Tahun Penjara

Muenchen - Uli Hoeness dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara oleh Pengadilan Muenchen. Presiden Bayern Muenchen tersebut terbukti bersalah karena melakukan penggelapan pajak. Vonis tersebut 2 tahun lebih ringan dari tuntutan jaksa. Hoeness sebenarnya sudah menyatakan pengakuannya bahwa ia tidak bersalah pada bulan Januari 2013 lalu. Namun, pengakuannya tersebut dinyatakan tidak berlaku oleh Pengadilan Muenchen dan mendakwanya bersalah. Menurut Jaksa Penuntut Achim von Engel, Hoeness sebenarnya memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi, namun hal tersebut tak lantas membebaskanya dari hukuman tersebut. Sebelumnya, von Engel menuntut Hoeness dengan vonis penjara selama 5,5 tahun. Namun dalam proses pengadilan akhirnya Hoeness hanya dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara. Vonis tersebut kemudian kembali dituntut oleh pengacara Hoeness, Hanns Feigen. Menurut Heigen, kliennya sudah mengakui perbuatannya dan bersedia memberikan data-data yang diperlukan pengadilan untuk menyelidki kasus yang membelit pria 62 tahun tersebut.  Ternyata pengakuan Hoeness digugurkan sendiri oleh keputusan pengadilan dan tetap mendakwanya bersalah. Menurut Undang-undang Jerman, pelaku penggelapan pajak akan bebas bersyarat jika sang pelaku mengakui kesalahannya dan bersedia membayar ganti rugi atas jumlah pajak yang digelapkannya. Pengadilan menggugurkan pengakuan Hoenes lantaran berkas dan data pengakuan dirinya dinyatakan pengadilan tidak lengkap. Hoeness sendiri diduga menggelapkan pajak sebesar 27,2 Euro dan disembunyikan di beberapa bank di Swiss. Namun saat bulan Januari lalu, mantan penyerang Jerman di Piala Dunia 1974 tersebut hanya mengaku menggelapkan pajak sebesar 18,5 juta Euro. Hasil tersebut merupakan bukti penggelapan pajak yang dituduhkan kepadanya sejak tahun 2003 hingga tahun 2009 lalu.