Mengintip Dunia Basket dan Musik Dirut IBL Junas Miradiarsyah

Budi Prasetyo HarsonoBudi Prasetyo Harsono - Senin, 13 Juli 2020
Mengintip Dunia Basket dan Musik Dirut IBL Junas Miradiarsyah
Junas Miradiarsyah. (Facebook Stepforward)

BolaSkor.com - "Saya percaya, apa yang saya dapatkan sekarang karena track record yang saya miliki. Kemudian juga effort saya selama berkarier sebagai profesional," - Junas Miradiarsyah.

Nama Junas Miradiarsyah tidak asing rasanya bagi pencinta basket di Indonesia, terutama penggemar IBL. Pun demikian band Stepforward bagi penikmat musik keras di tanah air.

Sebagai Direktur Utama IBL, nama Junas kerap disebut-sebut dalam perkembangan kompetisi basket paling bergengsi di Indonesia itu. Menjabat sejak 2019, dia menggantikan Hasan Gozali.

Lantas, apa hubungan Junas dengan Stepforward? Di sela kesibukannya sebagai sosok penting di IBL, rupanya pria berusia 40 tahun itu juga merupakan pembetot bass di band asal Jakarta tersebut.

Tentunya tidak mudah bagi Junas untuk membagi waktu terhadap dua dunia yang dicintainya tersebut. Ketika dihubungi BolaSkor.com, dia menceritakan peran musik dan basket dalam hidupnya.

Baca Juga:

Diftha Pratama Sebut Sosok di Balik Latihan Prawira Bandung

Tanam Bibit Baru, Yerikho Tuasela Ingin Bakat Baru Bermunculan

Junas Miradiarsyah. (IBL)

"Saya main basket dari SD kelas lima mulai intens nya. Dulu kakak saya sudah SMP, dia yang mengajari. Terus keterusan, kalau pulang sekolah main basket," kenang Junas.

"Setelah itu mencari klub sendiri, sempat main di Citra Satria. Saya ketemu sama Bayu Radityo yang umurnya di atas saya dan masuk SMA 3. Saya diajak masuk SM junior, sekolahnya lalu bareng."

"Saya sempat ikut SEABA 1997, lalu wakili Indonesia 3 on 3 Adidas di Taiwan pada 1999. Begitu kuliah, waktunya lebih fleksibel, jadi latihan sama tim Kobatama," Junas melanjutkan.

Tidak sekadar hobi, ternyata filosofi dalam dunia basket juga diterapkannya di kehidupan sehari-hari. Apalagi, Junas memutuskan berhenti sebagai pebasket profesional setelah lulus kuliah.

Pasalnya, dia mengaku ingin fokus di karier yang didapatnya setelah lulus kuliah. Terlebih, Junas menghabiskan masa mudanya untuk bermain basket, kuliah, bekerja, dan bermusik.

"Pagi kuliah, siang kerja sambilan, lalu jam 2 sudah mulai latihan. Jadi terbawa sampai sekarang soal membagi waktu. Ditambah ngeband, kalau dipikir, waktu itu bisa ya," ujar Junas sembari tertawa.

Multi tasking, mungkin itu yang terlintas ketika mendengar kisah Junas. Tetapi, dia mengaku tidak terbebani dengan rutinitas tersebut saat itu.

Hebatnya, meski tetap berhenti main basket untuk fokus di pekerjaan, dia tetap menjalani sembari berkarya di dunia musik. Junas menjalani kariernya di dunia musik bersama Stepforward.

Breaking News IBL Basket
Ditulis Oleh

Budi Prasetyo Harsono

Falling in love with the beauty of football because of Alessandro Del Piero and Paolo Maldini. Part time musician, full time journalist.
Posts

5.618

Bagikan