Mevans Sanggramawijaya dan Littarahma, Kisah Cinta di Arena Motocross
BolaSkor.com - Terkadang kita tidak pernah tahu di mana dan kapan bakal bertemu sosok pendamping hidup. Hal ini dirasakan pasangan yang baru saja menikah akhir tahun 2019, Mevans Sanggramawijaya dan Littarahma.
Mevans yang merupakan seorang crosser, pemilik tim balap OneSixeight, dan juga owner tim sepak bola Kuta FC, bertemu sang pujaan hati di arena balap motocross.
Baca Juga:
Pemilik Tim Onesixeight Beberkan Target di Musim Balap 2020
Mevans Sanggramawijaya Bicara soal Awal Suka Balap, Tim Onesixeight dan Mentor Balap
Singkat cerita, Mevans sedang mengikuti lomba Kejuaraan Dunia Motocross atau MXGP di Semarang pertengahan tahun 2019 lalu. Mevans yang lahir di Kuta, Jawa Tengah bersama tim sedang mencari homestay untuk menginap.
"Kemudian saya ketemu rumah dan akhirnya menginap di situ. Rumah itu kebetulan punya orang tua Littarahma," cerita Mevans saat bertemu BolaSkor.com, Kamis (23/01).
Littarahma membeberkan lebih panjang proses perkenalannya dengan Mevans. Menurutnya keduanya sudah pernah bertemu tahun 2015. Tapi setelah itu tidak pernah kontak lagi.
"Baru bertemu lagi tahun 2019 saat MXGP di Semarang. Sekarang awal kali pertama kenal balap dan suka, ya tepat sekali saat bertemu mas Mevans di MXGP Semarang," Littarahma menuturkan.
Kini sosok Littarahma hampir selalu hadir di setiap momen Mevans dan tim Onesixeight mengikuti lomba motocross maupun supermoto. Layaknya seorang istri, rasa khawatir sang suami kecelakaan tentunya ada.
Meskipun begitu, ia tetap memberikan dukungan penuh kepada sang suami. "Pasti mendukung. Karena hobi suami ini positif, dari pada hobi yang negatif," Littarahma mengungkapkan.
"Rasa khawatir pasti ada. Kalau lihat balap, ingin hari itu cepat selesai. Tidak pernah pikir macam-macam sebenarnya, hanya berdoa," tambahnya.
Kini Littarahma yang awalnya merupakan atlet voli sudah jatuh cinta dengan dunia balap. Dia bahkan tidak membutuhkan banyak adaptasi agar bisa cocok dengan lingkungan balap yang akrab dengan kaum adam.
"Saya merasa langsung nyaman. Karena ada sosok suami yang mendampingi. Tidak ada proses adaptasi khusus," lanjut wanita asal Semarang itu.*