Ketika hijrah dari Barca, ia pun selalu menjadi pilihan utama di ManCity. Karenanya, sangat mengherankan jika Guardiola sama sekali tak melirik pemain asal Pantai Gading itu. Di musim 2016/2017, Yaya Toure baru sekali dimainkan Guardiola. Bahkan, namanya tak didaftarkan Guardiola dari skuat ManCity di Liga Champions.
Tentu saja, pemain sekaliber Yaya Toure tak akan tahan menerima perlakuan tersebut. Isu mengenai kepindahannya pun merebak. Kebetulan, kontrak pemain berusia 33 tahun itu di Etihad akan berakhir pada 30 Juni 2017. Itu artinya, Yaya Toure punya peluang besar untuk pergi.
Kabar terkini menyebut Manchester United (MU) menjadi klub yang siap menampung Pemain Terbaik Afrika di empat musim terakhir tersebut. Indikasi itu muncul lewat pernyataan agen Yaya Toure, yakni Dimitri Seluk, seperti dikutip Manchester Evening News.
"Mereka akan kehilangan jutaan suporter dari Afrika karena keputusan Guardiola ini. Sekarang mereka akan mendukung MU. Banyak orang di Afrika berkata mereka tak akan lagi menyaksikan laga ManCity di TV," kata Seluk.
Konon, Yaya Toure dan tim asuhan Jose Mourinho itu sudah memiliki kesepakatan prakontrak. Kepindahannya ke Old Trafford baru bisa terealisasi pada bursa transfer musim dingin 2017. Namun, tak menutup kemungkinan Yaya Toure akan memikirkan tawaran dari China, Turki, Italia, dan Amerika Serikat.
Yaya Toure sendiri memang sudah berselisih dengan Guardiola sejak masih di Barca. Itu yang membuatnya hijrah ke ManCity pada musim panas 2010 dengan mahar 30 juta euro.
Bersama ManCity, ia sudah memainkan 269 laga, mencetak 72 gol, dan menciptakan 45 assist. Ia juga memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala FA, dua Piala Liga, dan satu Community Shield.
(Sumber: Bola Liputan 6)
