Nostalgia - Kisah Cinderella Hellas Verona di Musim 1984-1985

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Selasa, 12 Mei 2020
Nostalgia - Kisah Cinderella Hellas Verona di Musim 1984-1985
Skuat Hellas Verona musim 1984-1985 (Twitter)

BolaSkor.com - Kesuksesan Leicester City menjuarai Premier League pada musim 2015-2016 dianggap sebagai sebuah kisah cinderella yang menjadi kenyataan. Namun siapa sangka jika 31 tahun sebelumnya, hal serupa pernah dilakukan Hellas Verona.

Ya, Verona yang tidak punya tradisi juara mampu merebut scudetto musim 1984-1985. Kepastian tersebut didapat usai bermain imbang 1-1 saat bertandang ke markas Atalanta pada pekan ke-29.

Prestasi yang dibukukan Verona sangat luar biasa. Saat itu Juventus tengah superior bersama Michel Platini dan Napoli baru saja mendatangkan Diego Maradona.

Sang pelatih, Osvaldo Bagnoli menjadi aktor kunci kesuksesan Verona kala itu. Pria yang lahir di Milan tersebut berhasil memaksimalkan materi pemain yang jauh dari kesan mewah.

"Kami tertarik memanfaatkan motivasi para pemain yang merasa diabaikan oleh klub lama mereka. Bersama kami, mereka bebas dan merasa sangat diperlukan. Sejak itulah para pemain menjadi laki-laki," kata Bagnoli kepada La Repubblica.

Baca Juga:

Nostalgia - Raksasa Real Madrid Dijungkalkan Liliput Aberdeen, Tinta Emas Pertama Sir Alex Ferguson di Eropa

Nostalgia - Gol Sundulan Jadi Salam Perpisahan Zidane Kepada Publik Santiago Bernabeu

Nostalgia - Kisah di Balik 38 Gol, 38 Sentuhan Hugo Sanchez 30 Tahun Silam

Apa yang dilakukan Bagnoli sangat mirip dengan yang dilakukan Claudio Ranieri bersama Leicester City. Ia memanfaatkan bursa transfer dengan baik.

Jelang musim bergulir, Verona membeli bek Timnas Jerman, Hans-Peter Briegel dan striker Denmark, Preben Elkjaer-Larsen. Keduanya tampil bagus di Piala Eropa 1984.

Kedatangan keduanya membuat materi pemain Verona kian solid. Dengan hanya berkekuatan 16 pemain dan dua kiper, Gialloblu mengarungi ketatnya persaingan Serie A dengan baik.

Verona langsung tancap gas sejak awal musim. Mereka tak terkalahkan selama 14 pekan beruntun dan sempat menaklukkan Napoli serta Juventus.

Pada pekan ke-15, Verona baru menelan kekalahan pertamanya di Serie A saat bertandang ke markas Avellino. Namun hasil itu tak terlalu mempengaruhi mental pasukan Bagnoli.

Verona langsung bangkit di laga selanjutnya hingga tak terkalahkan selama sembilan pekan beruntun. Kekalahan kedua atau terakhir mereka di musim tersebut dialami saat menjamu Torino yang ketika itu menjadi pesaing utama ke tangga juara.

Hari penantian Verona akan gelar juara berakhir pada 12 Mei 1985. Hasil imbang 1-1 atas Atalanta sudah cukup membuat posisi mereka tak mungkin tergeser lagi dari peringkat pertama.

Verona total membukukan 42 poin pada musim 1984-1985 hasil 15 kemenangan, 13 imbang dan dua kekalahan. Saat itu Serie A hanya diikuti 16 tim dan setiap kemenangan masih dihitung dengan dua poin.

Sayang, Verona tidak bisa mengulangi prestasi tersebut. Padahal Bagnoli masih terus menangani tim hingga enam tahun ke depan.

Kini hal tersebut semakin sulit diulangi Verona. Rival sekota Chievo itu bahkan lebih sering bolak-balik terdegradasi ke serie B.

Hellas verona Serie a Nostalgia Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan