Nostalgia - Sensasi Duet Amerika Latin Hebohkan Liga Indonesia 2003

Frengky AruanFrengky Aruan - Kamis, 25 Juni 2020
Nostalgia - Sensasi Duet Amerika Latin Hebohkan Liga Indonesia 2003
Oscar Aravena dengan Cristian Gonzales. (Twitter/Istimewa)

BolaSkor.com - Liga Indonesia 2003 memberikan suguhan istimewa bagi penikmat sepak bola nasional. Selain kejutan fenomenal Persik Kediri, duet latin milik, PSM Makassar memberi sensasi gila bagi lawan-lawannya.

Duet latin ini merupakan kombinasi Oscar Aravena dengan Cristian Gonzales. Sebagai pendatang baru di Indonesia, kala itu nama keduanya langsung meroket.

Bayangkan, dari total 68 gol yang dicetak PSM musim itu, 58 gol di antaranya berasal dari kaki dan kepala duet latin ini. Aravena menjadi bomber tersubur kompetisi dengan 31 gol. Sementara Gonzales di posisi ketiga dengan 27 gol.

Baca Juga:

Kilas Balik 4 Juni 2000: Derby Mataram Mencekam di Mandala Krida

Nostalgia - Saat PSIM Berangkat Mepet, Transit di Mushola, Pulang Bawa 3 Poin dari Derby Mataram

Tiga klub merasakan keganasan Oscar Aravena ketika sudah mendapat peluang. Dia mencetak hat-trick ke gawang Perseden Denpasar, PSDS Deli Serdang dan Pelita Krakatau Steel.

Sementara Cristian Gonzales membuat PSS Sleman dan PKT Bontang mati kutu. Tiga gol dibuat Gonzales ke gawang PSS Sleman. Sementara gawang PKT jebol empat kali oleh Gonzales.

Jorge Toledo tak bisa dilepaskan dari keberhasilan keduanya. Umpan-umpan matang dari sektor tengah turut memberi peluang yang kemudian diselesaikan dengan baik oleh Aravena dan Gonzales.

Skuat PSM yang diisi Oscar Aravena dan Cristian Gonzales. (Twitter/Istimewa)

Sayangnya, ada sisi positif, ada sisi negatif. Ketika dua pemain ini kesulitan mencetak gol, PSM seperti kehilangan akal untuk membobol gawang lawan. Pun begitu dengan sistem bertahan mereka. Dalam 38 laga, mereka kebobolan 48 gol.

Hal inilah yang membuat PSM tak bisa menggusur Persik Kediri dari tempat teratas. Mereka pun punya duet maut,yakni Frank Bob Manuel Bamidele dan Musikan. Bamidele mencetak 29 gol dan Musikan 21 gol.

Bedanya, Persik punya pemain-pemain lain yang bisa jadi solusi ketika duet maut macet. Ada 22 gol tambahan yang dicetak pemain lain. Selain itu, pertahanan Persik cukup kokoh. Mereka hanya kebobolan 32 gol saja.

Bahkan paling telak, Persik mengalahkan PSM di Stadion Andi Mattalatta, Makassar pada 13 Februari 2003. Musikan menjadi aktor utamanya. Dia mencetak tiga gol. Sementara PSM hanya membalas dua gol lewat Djafar dan Gonzales.

Lalu pada pertemuan di Kediri, PSM kembali kalah 2-3. Bamidele mencetak dua gol, ditambah satu gol dari Musikan. PSM membalas dua gol lewat Aravena.

Baca Juga:

Nostalgia - Kisah Stadion Siliwangi yang Jadi Bagian Sejarah Persib Bandung

Nostalgia - PSIS Semarang, Juara Kompetisi dan Terdegradasi Musim Selanjutnya

Pada akhir musim, PSM harus puas menjadi runner up dengan koleksi 62 poin. Poin diraih hasil 18 kemenangan, delapan hasil imbang dan 12 kekalahan.

Sementara Persik mengoleksi 67 poin, hasil 18 kemenangan, 13 kali imbang dan hanya tujuh kali kalah. Persik dengan status tim promosi langsung membuat sensasi berkat gelar Liga Indonesia 2003.

Namun meski begitu, duet Aravena-Gonzales tetap dikenang. Sulit untuk menandingi koleksi gol dari duet Latin ini. Gonzales dalam sebuah wawancara tahun lalu mengatakan, momen indah bersama PSM tak akan pernah dilupakannya. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)

Psm makassar Liga indonesia Cristian gonzales Nostalgia
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Posts

15.464

Bagikan