Pandemi, Anomali Laga Kandang, dan Pemain ke-12

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Minggu, 14 Februari 2021
Pandemi, Anomali Laga Kandang, dan Pemain ke-12
Jurgen Klopp (twitter)

BolaSkor.com - Manchester United perkasa saat tampil di markas lawan, Liverpool tidak lagi menyeramkan ketika main di kandang sendiri. Dua hal itu bisa menjadi gambaran anomali yang terjadi, tidak hanya di sepak bola Inggris, tapi juga di seluruh jagat pada saat pandemi Covid-19.

Di Premier League, hanya Manchester City yang punya rapor bagus baik kandang maupun tandang. Sedangkan Liverpool yang sebelumnya mencatat rekor 68 laga tidak pernah kalah di kandang akhirnya melempem.

Stadion Anfield tidak lagi angker setelah The Reds tumbang di tangan Burnley pada 22 Januari. Setelah Burnley, gantian Brighton Manchester City berhasil membawa pulang tiga poin dari Anfied.

Baca Juga:

Kalah Tiga Kali Beruntun, Liverpool Juara Bertahan Liga Terburuk

Leicester 3-1 Liverpool: Delapan Menit yang Menghancurkan The Reds

Guardiola Belum Coret Liverpool dari Daftar Kandidat Juara

"Bertahun-tahun kami tak bisa menang di sini. Anfield amat mengintimidasi. Anfield selalu mengesankan, tetapi akan jauh lebih mengesankan lagi kalau ada penonton," ujar manajer Manchester City Pep Guardiola di laman resm klub.

"Saya bangga dengan para pemain yang mematahkan rekor buruk. Semoga mereka bisa kembali melakukannya ketika tribun sudah terisi penonton."

"Anfield tanpa penonton sungguh berbeda. Saya mengetahui bagaimana pengaruh suporter terhadap para pemain Liverpool," Guardiola menambahkan.

Menuai hasil buruk saat tampil di rumah sendiri juga dirasakan Manchester United. Manajer United Ole Gunnar Solskjaer mengatakan hal ini tidak lepas dari absennya penonton dari Old Trafford.

"Saat ini kandang dan tandang sudah berbeda, tidak seperti sebelumnya. Sensasinya berbeda sekarang main tanpa penonton di belakang gawang tribun Stretford End. Mereka biasanya mencetak gol untuk kami," kata Solskjaer.

Dari 17 klub Premier League Chelsea, Aston Villa, Southampton, West Ham, dan Tottenham Hotspur yang penampilan kandangnya meningkat ketika tak ada penonton di stadion, dibandingkan dengan saat stadion masih dihadiri suporter. Jadi, suporter adalah pemain ke-12 yang punya peran sangat penting bagi tim.

"Tanpa suporter di stadion, tim tuan rumah tak lagi memiliki keuntungan memiliki suporter yang menyemangatinya," kata manajer Everton Carlo Ancelotti.

Hasil analisis ESPN terhadap 288 pertandingan Premier League sebelum lockdown musim 2019-20 dan 317 laga setelah lockdown selama sisa musim 2019-20 dan 2020-21, terlihat terjadi penurunan jumlah gol saat pertandingan kandang dari rata-rata 1,5 gol menjadi 1,4 gol per laga.

Dari analisis juga bisa dilihat tim tandang selalu mendapatkan hasil lebih baik setelah lockdown dibandingkan sebelum. Kemenangan kandang berkurang dua persen, sebaliknya kemenangan tandang naik 26 persen.

"Faktor pengintimidasi hilang di mata lawan," kata Michael Caulfield, psikolog olahraga terkemuka Inggris.

Apa yang dipaparkan Caulfield dikuatkan oleh gelangan Liverpool asal Brasil Fabinho, "Seandainya penonton menyaksikan laga kami melawan United dan Burnley, saya yakin hasilnya akan berbeda jika ada dukungan penonton.”

Liverpool memang menjadi klub yang paling terdampak oleh kosongnya. Akan tetapi penampilan kandang Brighton, Newcastle, dan Sheffield United juga berantakan tanpa penonton.

"Ketiadaan penonton amat merusak penampilan. Lawan menjadi tak takut, dan itu telah meyeimbangkan banyak hal," kata Caulfield.

Burnley menjadi tim yang memecahkan rekor tak terkalahkan Liverpool di Anfield ketika menang 1-0 pada 21 Januari. Pelatih Burnley Sean Dyche menunjuk ketiadaan penonton membuat Anfield tak lagi angker. "Penonton tuan rumah itu menciptakan perbedaan besar."

Testoteron dan Intimidasi

Dari data yang ada, West Ham paling diuntungkan oleh stadion tak berpenonton. Mereka memenangkan 29,73 persen poin lebih banyak dibandingkan sebelum lockdown.

Aston Villa, Chelsea, dan Southampton juga mengalami kenaikan poin di kandang setelah lockdown. Apalagi Villa sedang meningkat tajam performanya dibandingkan dengan musim lalu, sedangkan Southampton membaik setelah ditangani Ralph Hasenhuttl.

Sedangkan Chelsea sejak ditangani Thomas Tuchel, tak terkalahkan dalam dua laga kandang. Namun Chelsea memang memperoleh poin 20 persen lebih banyak dari laga kandang setelah lockdown ketimbang sebelum.

Sementara catatan Arsenal dengan atau tanpa penonton relatif sama: meraih poin 2,23 persen lebih banyak dibandingkan saat di kandang setelah lockdown.

Manajer Tottenaham Jose Mourinho juga yakin penonton membawa dampak. “Saya percaya stadion yang penuh penonton bisa memberi dampak kepada tim dan saya kira ini terjadi di setiap stadion."

Pandemi juga memunculkan anomali-anomali lain. Sebut saja hasil laga yang sulit dipercaya. Sebut saja ketika Liverpool menang 7-0 melawan Crystal Palace, tetapi pasukan Jurgen Klopp juga dikalahkan 2-7 oleh Aston Villa. Lalu Manchester United kalah 1-6 di kandang melawan Tottenham, dan Leicester menang 5-2 melawan Man City.

Para psikolog dan ahli statistik menyebut ketiadaan penonton mempengaruhi konsentrasi, kadar testosteron, dan hilangnya rasa takut dari pemain lawan. Kadar testosteron pada pemain ternyata menyumbang pada penurunan performa kandang karena pemain tuan rumah biasanya memiliki kadar testosteron lebih besar karena ada dukungan penonton.

Dari penelitian Michael Leitner dan Fabio Richlan yang diterbitkan jurnal 'Humanities and Social Sciences Communications', perilaku emosional pemain juga berubah ketika tanpa penonton. Peneliti menyimpulkan, absennya suporter berpengaruh besar terhadap pengalaman dan perilaku pemain, staf, dan ofisial.

Keadaan ini hanya terjadi di Inggris. Di Eredivisie Belanda, tim-tim mengalami penurunan kemenangan dalam laga kandang dari rata-rata 55 persen sebelum lockdown menjadi 38 persen setelahnya.

Di Bundesliga, Borussia Dortmund mencatat rekor kandang buruk musim ini dibandingkan sebelum lockdown. Sebelum jeda musim lalu, Dortmund tak terkalahkan di kandang. Setelah lockdown mereka kalah enam kali dari 14 pertandingan kandang di liga.

Karena itu, setelah mengalahkan Leipzig pada 9 Januari, pelatih Edin Terzic berkata, "Kami merindukan penggemar. Setiap kali kami turun ke lapangan, mereka menyanyikan 'Ayo Dortmund, bertarunglah dan menang,' itu slogan yang membuat kami bekerja keras."

Di LaLiga, Real Madrid total sudah kalah delapan pertandingan dalam semua kompetisi selama musim ini dan empat di antaranya di kandang sendiri. Semuanya melawan tim lemah; Cadiz, Alaves dan Levante di LaLiga serta Shakhtar Donetsk dalam Liga Champions.

Mengutip apa yang diucapkan Lionel Messi, "Bermain tanpa penonton itu mengerikan, sensasi yang sangat buruk. Saya harap semua keadaan ini segera berakhir."

Premier League Liverpool Breaking News
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

5.969

Bagikan