Paulo Dybala, Permata Muda Pewaris Takhta Lionel Messi

Arief HadiArief Hadi - Kamis, 15 November 2018
Paulo Dybala, Permata Muda Pewaris Takhta Lionel Messi
Paulo Dybala (Zimbio)

BolaSkor.com – Lahir di Laguna Larga, Cordoba, 15 November 1993, Paulo Dybala dihadapkan pada dua opsi ketika ditanya timnas negara mana yang ingin dibelanya. Satu adalah Polandia dan satunya lagi Argentina. Dybala punya darah Polandia-Argentina dari ayahnya, Boleslaw Dybala, dan nenek dari pihak ibu yang berasal dari Argentina.

“Ketika saya datang ke Eropa untuk kali pertama, saya ingin paspor Polandia, bukan Italia. Saya tak bisa mendapatkannya karena rekam jejak merah. Tidak ada waktu untuk mencari dokumen,” cerita Dybala dalam video dokumenter yang bisa Anda saksikan di Youtube dengan judul “Paulo Dybala La Joya”.

“Itulah mengapa saya punya paspor Italia. Itu karena keluarga ibu saya. Saya dengan senang hati mewakili keluarga dan kakek saya, tapi saya orang Argentina. Saya selalu bermimpi bermain dengan negara tempat saya lahir. Negeri saya.”

Pilihannya sudah jelas. Di usia 21 tahun, Dybala memilih membela negeri tempat kelahirannya, meski darah Polandia juga ada dalam dirinya.

Boleslaw, sang ayah, pernah bekerja untuk Nazi-Jerman di Perang Dunia II di Krasniow, Polandia. Pasca perang berakhir, Boleslaw tidak memiliki pekerjaan dan ditawarkan kemungkinan pergi ke Argentina. Tanpa koneksi dan tempat untuk dituju, Boleslaw pergi ke Argentina.

Di sana hidupnya jauh dari kemewahan. Jangankan kemewahan, tempat tinggal pun tak dimiliki Boleslaw yang tidur di ladang jagung selama satu-dua pekan. Boleslaw kelaparan hingga berada dalam kondisi sekarat. Beruntungnya, ia sempat menghubungi kolega di Polandia yang kemudian datang menyelamatkannya.

Boleslaw mulai menata hidupnya di Argentina hingga menemukan pujaan hati, Alicia Dybala, dan dari hubungan keduanya, lahirlah Dybala kecil. Didampingi oleh saudaranya, Mariano Dybala, Paulo memulai karier dari akademi Instituto de Cordoba. Dybala tinggal di Italia, namun ia memiliki keluarga yang dapat dikunjungi di Argentina dan Polandia.

Pemain yang juga bisa bermain tenis meja itu menerima julukan La Joya atau Permata ketika seorang jurnalis menganggapnya sebagai berlian muda yang belum diasah. Delapan tahun belajar di akademi Instituto, Dybala promosi ke tim utama pada 2011.

Dalam setahun dia bermain di Instituto, Dybala total mencetak 17 gol dari 40 pertandingan. Dia pemain termuda yang mencetak gol dan mengalahkan rekor Mario Kempes. Setahun sudah cukup bagi pemandu bakat Palermo untuk membawanya ke Italia.

Awal Perjalanan di Eropa

“Kami telah mendapatkan Paulo Dybala – Sergio Aguero baru,” ucap Maurizio Zamparini, Presiden Palermo, pada 29 April 2012. Harga transfernya dirahasiakan, namun, disinyalir berkisar di harga 8,64 juta euro.

Klimaks dari permainan Dybala di Palermo terjadi di musim 2014-15. Duetnya bersama Franco Vazquez, tandem lini depan yang juga berasal dari Argentina, jadi yang terbaik di Serie A. Dybala mencetak 13 gol dan memberikan 11 assists.

Juventus bergerak cepat mengamankannya pada Juni 2015 dengan harga 40 juta euro dan kontrak berdurasi lima tahun. Berlian muda itu terus diasah oleh Bianconeri. Kisahnya bersama Juventus sampai saat ini menjadi cerita indah yang mempopulerkan namanya di Eropa.

Raihan tiga Scudetto, tiga Coppa Italia, dan satu Piala Super Italia tidak lepas dari kontribusi besar Dybala. Permainannya yang elegan menyihir publik dan mendapat pengakuan dari legenda sepak bola Italia, Franco Baresi.

“Dia pemain yang masih sangat muda dengan potensi besar dan masa depannya cerah. Ada perbedaan besar bermain di Palermo dan Juventus. Paulo bergabung dengan tim, tempat di mana dia bisa menunjukkan kemampuannya dan mungkin sangat penting bagi mereka,” ucap Baresi.

Breaking News Sosok Paulo Dybala Juventus Palermo Polandia Argentina
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

11.975

Bagikan