PB Perbasasi Beri Penjelasan Tentang Status Zenon Winters
Andhika Putra - Sabtu, 26 Januari 2019
BolaSkor.com - Kepala Badan Tim Nasional PB Perbasasi, Jajat Darajat, memberi penjelasan terkait penyataan Zenon Winters yang mengaku gajinya belum dibayarkan. Jajat menyebut justru Zenon yang telah melakukan wanprestasi.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Jumat (25/1), Zenon mengaku ditunjuk sebagai pelatih tim nasional sofball oleh ketua Perbasasi, Andika Monoarfa, pada Oktober 2017. Namun, hingga Desember 2017, Zenon tak menerima gaji sepeser pun.
Pernyataan berbeda justru keluar dari Perbasasi. Jajat menyebut bukan ditunjuk sebagai pelatih, tetapi hanya sebagai High Performance Director.
Baca Juga:
Australia Open 2019: Naomi Osaka Bertemu Petra Kvitova di Final
4 Petenis Cantik di Semifinal Australia Open 2019: Semua Belum Pernah Merasakan Juara
"Jujur saja kami dari BTN (Badan Tim Nasional) sedikit kaget dengan kabar ini. Bahkan buat kami ini (tuntutan Zenon Winters kepada PB Perbasasi) sedikit lucu sebenarnya," ujar Jajat dalam rilis yang diterima BolaSkor.com.
"Begini, yang pertama, Zenon itu bukan pelatih timnas, tetapi Perbasasi mendatangkan Zenon sebagai High Performance Director (HPD), ini perlu digaris bawahi. Dan situasi sebenarnya adalah Zenon yang telah melakukan wanprestasi dengan tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana telah dituliskan dalam kontrak kerjanya sebagai HPD. Itulah kenapa bagi saya sangat lucu kalau justru Zenon yang melayangkan somasi," sambungnya.
Selama masa baktinya kepada Perbasasi, Zenon dianggap tidak memenuhi kewajibannya. Pria asal Australia yang bisa menjadi motor utama pengembangan kualitas baseball dan softball di Indonesia, justru tidak mampu menjalankan semua kewajiban yang telah diberikan kepadanya.
"Jadi, sejak awal Zenon Winters kami datangkan untuk membuat sejumlah program yang tujuannya adalah untuk meningkatkan performa para pemain muda dan pembibitan, termasuk di dalamnya pembuatan buku atau modul pengembangan performa. Tetapi semua tanggung jawab itu nyatanya tidak pernah ia penuhi, termasuk transfer ilmu yang kami harapkan bisa didapat oleh para pelatih nasional," tutur Jajat.*
