Bali United: Sang Juara Liga 1 yang Bertransformasi Cepat Menjadi Klub Raksasa Indonesia
BolaSkor.com – Bali United akhirnya memastikan diri menjadi juara Liga 1 2019. Serdadu Tridatu ini menjadi juara pada pekan ke-30 Liga 1 2019, usai meraih kemenangan 2-0 atas Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Padang, Senin (2/12).
Bali United mendapakan 63 poin dari 30 laga yang sudah mereka mainkan. Praktis poin yang mereka dapatkan saat ini tidak mampu dikejar oleh pesaing terdekat mereka Borneo FC yang berada di posisi kedua dengan 46 poin.
Perjalanan Bali United untuk menjadi juara kasta tertinggi sepak bola Indonesia bisa dibilang sangat singkat. Tak butuh waktu sampai 5 tahun untuk bisa menjadi juara.
Baca Juga:
Arema FC 1-1 Kalteng Putra: Rugi Besar bagi Milomir Seslija
Bobotoh Kritik Tajam, Supardi Bantah Tuduhan dan Merasa Tercambuk
Perjalanan Bali United sebagai Klub Profesional
Sebelum bernama Bali United, tim ini dulu bernama Putra Samarinda pada tahun 1989 dan mengikuti kompetisi Galatama. Putra Samarinda eksis di Liga Indonesia usai peleburan Perserikatan dan Galatama. Namun, prestasinya tidak mentereng hingga turun ke Divisi Utama pada tahun 1999.
Pada tahun 2003, Putra Samarinda dan Persisam yang merupakan klub perserikatan yang didanai APBD (Anggaran Belanja Daerah) Samarinda dimerger menjadi Persisam Putra Samarinda dan menggunakan lisensi Putra Samarinda untuk berlaga di Liga Indonesia
Pada tahun 2008/2009, Persisam Putra Samarinda menjadi juara liga Divisi Utama Liga Indonesia 2008. Tahun 2009 Persisam Putra Samarinda berlaga di Indonesia Super League (ISL).
Selanjutnya, ketika APBD disetop, klub-klub ISL mengalami kesulitan finansial. Hal itu juga dialami oleh Persisam Putra Samarinda.
Selanjutnya, untuk menghindari klub dari failed dan juga meningkatkan daya jual serta prestasi, maka Putra Samarinda (Pusam) diambil alih pengusaha asal indonesia, Pieter Tanuri yang kemudian mengubah nama klub menjadi Bali United FC dengan berdiri di bawah badan usaha PT. Bali Bintang Sejahtera.
Bali United berhak ikut ISL 2015. Sayang, banned sepak bola Indonesia dari FIFA serta PSSI oleh Menpora kala itu Imam Nahrawi, membuat kompetisi ISL disetop.
Setelah itu, kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) dimulai tahun 2016. Bali United finis di posisi ke-16. Kebangkitan Bali United terjadi pada Liga 1 2017. Dengan skuat yang mentereng dan dilatih oleh pelatih bertangan dingin sekelas Widodo C Putro, mereka hampir mendapatkan gelar juara. Namun mereka harus gigit jari karena kalah head to head dari Bhayangkara FC.
Tahun 2018, perjalanan Bali United sebenarnya hampir sama dengan tahun 2017. Tapi pada akhir musim mereka gagal konsisten dan akhirnya hanya berada di posisi keenam klasemen akhir Liga 1.
Baca Juga:
Faktor Juara
Tahun 2019 ini bisa dibilang memang tahunya Bali United. Penampilan yang konsisten baik di kandang maupun di tandang. Ini menjadi faktor utama yang membuat Serdatu Tridatu sulit untuk dikalahkan tim lain.
Selain itu, faktor lain yang membuat Bali United berhasil menjadi juara ialah kedalaman skuat yang dianggap sangat baik. Pemain utama dan pelapis tidak ada jarak yang cukup jauh yang membuat tim ini tidak memiliki pengaruh ketika pemain utama absen atau dipanggil Timnas Indonesia.
Tengan Dingin Teco
Tangan dingin pelatih Bali United, Stefano Cugurra ‘Teco’ juga menjadi andil kesuksesan Serdadu Tridatu pada musim ini. Strategi yang dimainkan oleh Teco dianggap tepat untuk bisa membuat tim ini menjadi sangat kuat.
Teco dikenal dengan pelatih yang jarang sekali mengganti skuat intinya. Ia selalu percaya kepada 11 pemain yang berhasil membawa tim meraih kemenangan. Selain itu, pada sesi latihan, ia selalu memberikan latihan fisik agar pemain selalu siap bermain selama 90 menit.
Dengan meraih juara tahun ini, Teco berhasil back to back meraih gelar juara di Liga 1. Sebelumnya, ia juga berhasil meraih gelar juara bersama Persija Jakarta pada musim 2018.