Persik Kediri Laporkan Wasit dan Panpel Laga Kontra PSS Sleman
Frengky Aruan - Jumat, 10 Februari 2023
BolaSkor.com - Persik Kediri memang mengakui kekalahan dengan skor 1-2 ketika menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Kamis (9/2). Namun, Tim Macan Putih tampak sangat tidak menerima terhadap kinerja Gedion F. Dapaherang selaku wasit yang bertugas memimpin pertandingan itu.
"Manajemen Persik Kediri secara resmi melaporkan kepemimpinan wasit. Beberapa keputusan terlihat jelas merugikan tim Persik dan sangat berpengaruh selama jalannya pertandingan," bilang manajer tim, Muhammad Syahid Nur Ichsan melalui rilis yang diterima Bolaskor, Jumat (10/2).
Setidaknya ada dua keputusan wasit yang menurut klub sangat kontroversial. Yaitu pemberian penalti kepada PSS Sleman atas pelanggaran Agil Munawar pada menit 72, serta pelanggaran keras terhadap Rendy Juliansyah di kotak penalti ketika pertandingan memasuki menit 93.
Baca Juga:
Persik Seharusnya BIsa Curi Poin dari PSS Sleman, Divaldo Alves Beri Penjelasan
"Dari tayangan ulang, terlihat jelas tidak ada kontak dari Agil Munawar kepada pemain lawan. Rendy terjatuh karena adanya tarikan dari pemain PSS. Ironisnya, kejadian ini terjadi tepat di depan (asisten) wasit tambahan, Musthofa Umarella dan wasit mengabaikan kejadian itu," kata Syahid.
Nota protes juga dilayangkan Persik Kediri atas perlakuan panitia pelaksana (panpel) yang dinilai tidak fair play. Dimulai ketika satu hari sebelum pertandingan, sesi latihan resmi atau official training Persik berakhir lebih cepat karena lampu stadion tidak menyala.
"Panpel PSS Sleman benar-benar diluar kaidah. Dari mulai adanya tidak ada penerangan saat OT hingga upaya intimidasi panpel usai pertandingan berakhir, menunjukkan bahwa Persik benar-benar dirugikan," ungkap Syahid.
"Protes keras pasti ada dasarnya, karena Persik Kediri selalu menjunjung tinggi prinsip fair play. Tindakan panpel yang justru memicu dan mengintimidasi ofisial tim Persik saat berdiskusi dengan wasit cadangan sangat disayangkan dan tidak mencerminkan semangat fair play," pungkasnya. (Laporan Kontributor Bimaswara Dumugi)
