Perubahan dan Dampak Format Baru Liga Champions

Arief HadiArief Hadi - Selasa, 09 Maret 2021
Perubahan dan Dampak Format Baru Liga Champions
Trofi Liga Champions (Twitter)

BolaSkor.com - Bukan sepak bola namanya jika tidak berevolusi setiap tahunnya, baik itu dari permainan, perkembangan teknologi, hingga perubahan regulasi untuk menghadirkan suasana baru dan suasana yang lebih segar.

Salah satu perubahan itu mengerucut pada turnamen terkenal dunia yang melibatkan antarklub Eropa: Liga Champions. Mengenai perubahan itu Aleksander Ceferin (Presiden UEFA) dan Andrea Agnelli (Presiden ECA) sampai berdebat hingga berkelahi.

"Meskipun tidak hadir di sini, saya ingin berterima kasih kepada Presiden Ceferin atas argumennya dan hampir semua pertengkaran yang kami lakukan dari Oktober hingga Desember. Tetapi itu semua telah menjadi argumen dan perkelahian yang sangat produktif," tutur Agnelli di Acara ECA.

"Kami harus menempatkan penggemar sebagai prioritas. Sistem saat ini tidak memberikan dukungan untuk penggemar modern," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Presiden Juventus tersebut.

Baca Juga:

5 Alasan Barcelona Sulit Comeback Kontra PSG

5 Kuda Hitam yang Pernah Singkirkan Juventus dari Liga Champions

5 Comeback Terbaik dalam Sejarah Liga Champions

Andrea Agnelli

Perubahan regulasi di Liga Champions itu berbarengan dengan keberadaan turnamen baru Eropa bernama ESL (Liga Super Eropa). Alhasil nantinya akan ada tiga turnamen di Eropa yakni Liga Super Eropa, Liga Europa, dan Liga Champions.

Diharapkan dengan banyaknya turnamen maka klub-klub Eropa punya kans lebih banyak berpatisipasi, mendapatkan uang untuk menyeimbangkan keuangan di tengah pandemi virus corona, dan punya kesempatan bermain di Eropa untuk menjuarainya.

"Persatuan bisa hilang ketika ide-ide berbahaya dikejar dengan dalih kebutuhan hidup, pertumbuhan dan bisnis," ucap Sekretaris Jenderal UEFA Giorgio Marchetti memeringati.

Perubahan Beserta Efeknya

Edwin van der Sar selaku CEO Ajax Amsterdam dan eks kiper Manchester United menilai kompetisi nantinya akan mengadopsi model turnamen Swiss yang melibatkan banyak klub, plus banyak laga yang dimainkan.

Formatnya adalah: 36 tim, tidak ada fase grup, 10 laga melawan 10 lawan berbeda, delapan tim lolos ke-16 besar, lalu tim kesembilan hingga 24 bermain di play-off untuk masuk ke fase 16 besar.

"Saya sangat berharap semuanya akan selesai dalam beberapa minggu ke depan, ada detail yang perlu ditangani," tambah Agnelli. "Tapi menurut saya dalam beberapa minggu semuanya akan beres."

Perubahan itu juga akan memperbesar turnamen dari total 125 laga menjadi 225 pertandingan. Artinya UEFA akan berada pada posisi saat mereka dapat menuntut lebih dari 10,1 juta miliar dari hak siar televisi dari 2021 hingga 2024.

Itu baru contoh beberapa perubahan di format baru Liga Champions. Tentu saja efek besar dari perubahan itu jika benar terjadi adalah jadwal yang semakin padat untuk klub-klub yang berpatisipasi.

Penambahan jadwal dari agenda yang sudah padat sudah pasti terjadi jika format baru Liga Champions itu terjadi. Penerimaan klub besar dari uang partisipasi hingga juara, namun bayarannya lebih 'mahal' dengan potensi pemain letih dan rawan cedera.

Belum lagi jika itu dilakukan di tahun turnamen internasional atau besar seperti halnya Piala Eropa, Copa America, dan Piala Dunia.

Breaking News Liga Champions UEFA
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.161

Bagikan