Pesta Sepak Bola di Kota Naples, Tangis Bahagia dan Akhir Penantian 33 Tahun

Arief HadiArief Hadi - Jumat, 05 Mei 2023
Pesta Sepak Bola di Kota Naples, Tangis Bahagia dan Akhir Penantian 33 Tahun
Fans Napoli merayakan Scudetto (Twitter)

BolaSkor.com - 50.000 penonton di Stadio Diego Armando Maradona berkumpul bersama di dalam stadion. Jumlah itu belum termasuk suporter yang berada di luar dan juga menonton di dalam rumah melalui layar kaca.

Pada Jumat (05/05) dini hari WIB Napoli, tuan rumah Stadio Diego Armando Maradona, tidak sedang berlaga di sana. Lantas apa yang membuat mereka berkumpul? Satu kata: passion.

Napoli tidak sedang berada di Kota Naples dan di bawah arahan Luciano Spalletti sedang dalam misi menuntaskan satu target, yakni menang. Ya, Giovanni Di Lorenzo dkk memainkan laga tandang Serie A (pekan 33) melawan Udinese di Stadio Friuli.

Di kala para pemain siap memberikan segalanya, mereka yang berkumpul di stadion - atau yang pergi ke Friuli - tidak mau melewatkan satu pun momen ketika Napoli akan mengukir sejarah besar dalam sepak bola Italia.

Baca juga:

Hasil Pertandingan: Manchester United Tumbang, Napoli Juara Serie A 2022-2023

Scudetto Baru Permulaan untuk Napoli

Manchester United Terpincut Tammy Abraham, Roma Pasang Banderol Terjangkau

Layar lebar sudah disiapkan di San Paolo - nama sebelum Stadio Diego Armando Maradona. Fans sempat dibuat cemas, khawatir kejadian saat Napoli ditahan imbang 1-1 Salernitana terjadi kembali.

Hasil imbang itu menunda pesta juara Napoli yang seyogyanya terjadi di San Paolo. Nasih telah menjadi bubur. Fans khawatir ketika pemain Udinese, Sandri Lovric, mencetak gol di menit 13. 1-0 Udinese unggul.

Bermain dengan harga diri dan status tuan rumah, Udinese tak memberi kemudahan pada Napoli yang terus menekan hingga punya 65 persen penguasaan bola. Kesabaran Napoli pun terbayarkan dengan gol yang tercipta di menit 52.

Selebrasi gol - baru sekedar gol - terjadi dan kini semua bergantung pada Napoli. Mereka juara selama tidak kalah. Benar saja, tidak ada lagi gol yang tercipta dan Napoli meraih 80 poin dari 33 laga.

Apa artinya? Napoli mengamankan titel Serie A 2022-2023 yang musim lalu dimenangi AC Milan, menyegel Scudetto ketiga dalam sejarah klub, dan yang paling terpenting mengakhiri penantian selama 33 tahun.

Selebrasi dan Pesta Besar

Peluit panjang tanda laga berakhir berbunyi dan para pemain, staf kepelatihan merayakannya bersama. Fans Napoli yang bertandang ke Friuli pun langsung berlari ke tengah lapangan, menjadi pitch invader.

Kendati selebrasi itu sempat diganggu dengan ultras dari Udinese yang ikut masuk dan menyerang fans Napoli, kejadian itu tak menghentikan selebrasi dan pesta besar yang dilakukan Napoli. Para pemain hingga Luciano Spalletti dikelilingi fans.

“Melihat Partenopei tersenyum dan gembira adalah emosi terbesar bagi saya. Merekalah yang mewariskan kebahagiaannya. Masalahnya mencapai titik ini, seperti ketika Anda merasakan seluruh kota membebani Anda," tutur Spalletti dikutip dari Football-Italia.

"Ada orang di sini yang akan mampu melewati saat-saat sulit dalam hidup mereka karena mengingat momen ini. Orang-orang ini pantas mendapatkan semua kegembiraan."

“Itu mungkin membuat saya merasa lebih santai sekarang, kami bisa memberi mereka kegembiraan itu. Para penggemar ini telah melihat pelatih besar datang dan pergi."

"Mereka melihat permainan Diego Armando Maradona dan mungkin perlindungannya juga terasa dalam kesuksesan ini. Jadi sulit untuk memberi tahu mereka, ya kami menyelesaikan musim finish di urutan ketiga musim lalu dan menantang gelar."

Pesta di Friuli terjadi lebih heboh lagi di Kota Naples, kota di bagian Selatan Italia yang sudah melihat sepak bola bak agama karena fanatisme besar mereka.

Kembang api terlihat terang menyala di langit-langit kota dan suasana menjadi riuh. Flare dimainkan fans di San Paolo dan kota, tanpa disadari waktu sudah malam dan pesta terus berlanjut dengan lautan manusia berwarna biru langit - warna Napoli.

"Saya menangis. Ini momen bersejarah. Kami punya satu mimpi di hati kami. Untuk Naples menjadi juara lagi!" tutur fans Napoli, Edoardo Nappa dikutip dari BBC Sport.

Bahkan kabarnya tidak hanya warga setempat yang berpesta tapi juga di seluruh Italia dan negara lain semisal Prancis, Spanyol, dan Inggris.

Pemandangan yang aneh? Tidak juga. Naples hidup dan bernafas dengan sepak bola. Seluruh kota sudah menanti pesta tersebut, warna biru muda mendominasi, bendera dipasang di rumah-rumah dan seluruh dekorasi siap.

"Dunia sepertinya berhenti di sini. Pesta akan terus berlansung setidaknya sampai sebulan. Ini akan terus terjadi hingga musim panas. Perasaan yang luar biasa: Neapolitans menempatkan cinta pada apapun yang mereka lakukan, termasuk sepak bola," ucap Amelia Bufi, mahasiswa yang datang dari Roma untuk ikut berpesta.

Tidak ada yang aneh dengan selebrasi itu. Tiga dekade menanti titel liga dan penantian itu berakhir. Anda bisa bertanya kepada fans Liverpool bagaimana perasaan mereka saat itu tiba dan apa yang mereka rasakan pada 2020 terjadi di Napoli.

Diego Maradona, Perjuangan Napoli, dan Balas Dendam

Pada 2022 timnas Argentina menjadi juara Piala Dunia untuk kali pertama pada 1986. Pada 2023 Napoli menjadi juara Serie A untuk kali pertama sejak 1990. Apa persamaan dari kedua hal tersebut? Diego Maradona menjadi kapten.

Pengaruh sang legenda masih terlihat jelas di Argentina dan juga Napoli, khususnya di Kota Naples. Wajahnya digambar di kaca-kaca bar, rumah, stiker hingga papan iklan Maradona pun ada di kota.

Bahkan ada gambar Maradona yang khusus didekasikan kepadanya dan di atasnya ada tulisan 'Dios' yang merupakan bahasa Spanyol, memiliki arti Tuhan.

"Sepak bola sudah dianggap lebih dari agama. Apa yang kami lakukan di sini seperti ritual. Kami berdoa untuk Diego Maradona seolah dia adalah orang suci. Gila. Dan saya menyukainya," terang Bufi.

Satu hal yang paling disayangkan, Maradona tidak melihat langsung dua momen bersejarah itu terjadi karena ia meninggal dunia pada 2020.

"Dia adalah pria yang penuh dengan sifat buruk tetapi pada saat yang sama puitis dan agung dalam hal terbaik yang dia lakukan," kata pakar sepak bola Eropa, Mina Rzouki.

"Dan itu adalah sesuatu yang sangat selaras dengan Neapolitans. Dan itu adalah sesuatu yang beresonansi dengan Neapolitans."

Pasca era Maradona tidak mudah bagi Napoli berada di tahapan mereka saat ini. Klub pernah mencapai titik nadir dan dinyatakan bangkrut hingga harus memulai segalanya dari Serie C - liga terendah pada divisi sepak bola profesional Italia.

Titik balik kebangkitan Napoli terjadi pada 2004 ketika produser film, Aurelio De Laurentiis, membeli klub. Bak membuat film drama kebangkitan, yang dipenuhi dengan lika liku hidup dan kesulitan, Napoli menjadi aktor utama di dalamnya.

"Dia (De Laurentiis) membangun tim yang enak ditonton. Dia tahu dia bisa bergantung kepada cinta tanpa batas keseluruhan kota, pada fans base yang sangat berdedikasi. Jadi di bawahnya Napoli berkembang," imbuh Rzouki.

Di satu sisi lainnya, keberhasilan memenangi Scudetto dinilai lebih dari sekedar sepak bola. Itu jadi simbol ketidaksamaan di antara kekayaan Italia bagian Utara dan kemiskinan di bagian Selatan.

"Kaum muda Neapolitan sering dipaksa pindah ke Italia utara untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik," kata jurnalis Napoli Today, Franco Romano.

"Dan bagi mereka, memenangkan liga adalah bentuk balas dendam sosial terhadap negara adidaya di utara."

"Menjuarai liga di mana pun di selatan Roma seperti memenangkan 10 trofi di Milan atau Turin," kata penggemar lainnya, Enrico.

Bahkan sampai saat ini masih ada warga Naples yang masih harus menerima ejekan dari rival mereka di Utara soal kejahatan, kemiskinan, sampai penyebaran kolera.

Perubahan itu pun nyata dan semakin terlihat saat ini kala Napoli jadi juara. Kota Naples mulai menarik atensi turis dan pesta besar mereka memperlihatkan apabila bukan hanya Argentina yang punya fanatisme tinggi terhadap sepak bola.

"Kota kesulitan. Kemiskinan di mana-mana. Kemenangan dengan Maradona merepresentasikan kelahiran untuk Naples setelah masa-masa yang sangat sulit," papar Massimo Romano.

"Naples masih memiliki banyak masalah tapi sekarang jadi kota di Eropa dengan banyak turis, salah satu yang paling dikenal di luar Italia. Kemenangan hari ini mewakili konsekrasi untuk kesuksesan yang dialami Napoli selama beberapa tahun," urainya.

"Je ne regrette rien" kata De Laurentiis, yang artinya "Tidak ada penyesalan". Napoli kini menatap masa depan ambisius dan untuk saat ini, biarkan Kota Naples berpesta.

Serie a Napoli SSC Napoli Nostalgia
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.168

Bagikan