Piala Dunia 2022: Disingkirkan Argentina, Pelatih Australia Bangga Sekaligus Kecewa
BolaSkor.com - Timnas Australia tampil spartan saat takluk dari Argentina pada babak 16 besar Piala Dunia 2022. Sang pelatih, Graham Arnold menyambut hasil ini dengan perasaan campur aduk.
Dalam laga yang berlangsung di Ahmed bin Ali Stadium, Minggu (4/12) dini hari WIB, Australia harus takluk dengan skor tipis 1-2. Namun Socceroos memberikan perlawanan sengit sepanjang pertandingan.
Argentina memang mendominasi penguasaan bola. Albiceleste juga unggul dua gol lebih dulu melalui aksi Lionel Messi dan Julian Alvarez.
Baca Juga:
Piala Dunia 2022: Ini Asia, Bung!
7 Fakta Menarik Argentina ke Perempat Final Usai Tekuk Australia
Argentina 2-1 Australia: Gol Spesial di Laga ke 1000 Lionel Messi
Namun setelah tertinggal dua gol sejak menit ke-57, Australia menunjukkan semangat pantang menyerahnya. Aaron Mooy dan kawan-kawan tampil agresif untuk mengejar ketertinggalan.
Sayangnya Australia hanya mampu mencetak satu gol lewat bunuh diri Enzo Fernandez. Padahal mereka juga sempat memiliki beberapa peluang emas lain yang gagal dimanfaatkan.
Performa yang ditunjukkan Australia itu membuat Arnold kagum. Ia merasa anak-anak asuhnya sudah memberikan segalanya.
"Saya mengatakan kepada para pemain bahwa saya tidak bisa lebih bangga dengan usaha dan semua yang mereka berikan untuk saya dan negara. Saya sangat berharap Australia sangat bangga dengan para pemain ini karena mereka melakukan sebuah pekerjaan yang luar biasa," kata Graham Arnold dilansir dari Daily Mail.
Australia memang sempat dipandang sebelah mata. Materi pemain yang didominasi pemain muda dianggap akan membuat mereka kesulitan bersaing.
Apalagi Australia tergabung di grup D. Dalam grup ini, Prancis dan Denmark lebih difavoritkan untuk lolos ke fase gugur.
Namun di sisi lain, hasil ini juga membuat Arnold kecewa. Dengan performa seperti laga kontra Argentina, ia merasa Australia layak menang dan melaju lebih jauh.
"Meskipun kami sukses, saya merasa gagal karena saya sangat ingin menang untuk negara dan sepak bola Australia. Masuk ke 16 besar tidak cukup, saya ingin lebih," tambahnya.
"Banyak orang lain mungkin senang dengan pencapaian ini. Namun saya tidak."