Piala Dunia 2022: Mimpi Buruk Tombak Kembar Inter Milan
BolaSkor.com - Piala Dunia 2022 berubah menjadi mimpi buruk bagi tombak kembar Inter Milan, Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku. Dua penyerang tersebut gagal menunjukkan kualitasnya sebagai ujung tombak.
Lukaku dan Lautaro merupakan duet penyerang yang membawa Inter meraih Scudetto pada musim 2020-2021. Ketajaman mereka membuat banyak klub besar tergoda memilikinya.
Keduanya diprediksi akan menunjukkan ketajamannya di Piala Dunia 2022. Lukaku merupakan ujung tombak Belgia, sedangkan Lautaro diyakini menjadi penyerang yang paling cocok untuk berduet dengan Lionel Messi di Timnas Argentina.
Baca Juga:
Piala Dunia 2022: Romelu Lukaku, Sosok Pembeda untuk Belgia yang Meresahkan Kroasia
Piala Dunia 2022: Peluang Romelu Lukaku Perkuat Begia Masih Tanda Tanya
Inter Milan Berpikir Dua Kali untuk Pertahankan Romelu Lukaku
Namun selama fase grup, Lukaku dan Lautaro gagal membukukan satu pun gol. Nama pertama bahkan dianggap bertanggung jawab membuat Belgia gagal melangkah ke fase gugur.
Lukaku datang ke Qatar dengan kondisi kurang fit. Ia masih dalam proses pemulihan cedera hingga absen pada laga perdana kontra Kanada.
Lukaku kemudian ditampilkan sebagai pengganti pada sepuluh menit terakhir ketika Belgia berhadapan dengan Maroko di laga kedua. Namun ia gagal menghindarkan timnya dari kekalahan mengejutkan.
Lukaku kembali tampil sebagai pemain pengganti saat Belgia melakoni laga hidup mati kontra Kroasia. The Red Devils yang wajib menang memasukkan pemain bertubuh jangkung tersebut pada awal babak kedua untuk memecah kebuntuan.
Lukaku setidaknya mendapatkan dua peluang emas untuk mencetak gol. Namun ia gagal memanfaatkannya dan membuat Belgia pulang lebih cepat.
Sementara Lautaro selalu menjadi starter pada dua laga awal Argentina. Ia kemudian berperan sebagai pemain pengganti ketika melakoni laga hidup mati kontra Polandia.
Dari tiga laga tersebut, Lautaro tidak memberikan dampak besar terhadap permainan Argentina. Tak heran jika dirinya kembali memulai dari bangku cadangan pada laga kontra Australia di babak 16 besar.
Lautaro baru dimasukkan pada menit ke-71. Ketika itu Argentina itu sudah unggul 2-0.
Lautaro punya peluang untuk membunuh pertandingan setelah mendapat tiga peluang emas. Satu di antaranya melambung di atas mistar, sedangkan dua lainnya mampu diantisipasi kiper Australia.
Wajar jika kegagalan Lautaro menambah gol membuat publik Argentina geram. Apalagi Australia kemudian bangkit dan nyaris menyamakan kedudukan.
Tak heran jika banyak yang membandingkan performa Lautaro dengan Gonzalo Higuain di Piala Dunia 2014. Ketika itu, mantan penyerang Napoli itu juga sering membuang-buang peluang meski Argentina sukses melangkah ke partai final.
Buruknya performa Lukaku dan Lautaro di Piala Dunia 2022 tentu bukan kabar baik bagi Inter. Nerazzurri patut khawatir keduanya kehilangan rasa percaya diri dan mempengaruhi performa mereka pada lanjutan kompetisi nanti.