Prediksi Fase Grup E-H Piala Dunia Qatar 2022: Jerman Vs Spanyol Menyita Perhatian

Arief HadiArief Hadi - Minggu, 03 April 2022
Prediksi Fase Grup E-H Piala Dunia Qatar 2022: Jerman Vs Spanyol Menyita Perhatian
Jerman vs Spanyol pada Piala Dunia 2010 (Twitter)

BolaSkor.com - Diundi di The Doha Exhibition and Convention Center, Qatar, Jumat (01/04) malam WIB hasil undian fase grup Piala Dunia Qatar 2022 sudah dapat dilihat publik. Grup terbagi dari A hingga H.

Apabila pada artikel sebelumnya di BolaSkor membahas analisis mengenai peta persaingan di grup A-D, beserta tim-tim favorit yang berpotensi besar lolos ke fase gugur, maka kali ini pembahasan berlanjut ke grup E-H.

Grup A: Qatar, Ekuador, Senegal, Belanda
Grup B: Inggris, Iran, Amerika Serikat, Wales/Skotlandia/Ukraina
Grup C: Argentina, Arab Saudi, Meksiko, Polandia
Grup D: Prancis, Peru/Australia/UEA, Denmark, Tunisia
Grup E: Spanyol, Kosta Rika/Selandia Baru, Jerman, Jepang
Grup F: Belgia, Kanada, Maroko, Kroasia
Grup G: Brasil, Serbia, Swiss, Kamerun
Grup H: Portugal, Ghana, Uruguay, Korea Selatan

Baca Juga:

Reaksi Para Pelatih Terkait Hasil Undian Grup Piala Dunia Qatar 2022

Prediksi Fase Grup A-D Piala Dunia Qatar 2022: Amerika Momok bagi Inggris

Italia Gagal Lolos Piala Dunia 2022: Serie A Tertinggal Jauh dari Premier League dan Bundesliga

Setelah melihat kembali pembagian grup A-H Piala Dunia 2022, BolaSkor akan melanjutkan kembali analisis untuk grup E sampai H. Berikut ulasan lengkapnya:

1. Grup E: Spanyol, Kosta Rika/Selandia Baru, Jerman, Jepang

Pertemuan Jerman dan Spanyol paling dinanti. Jerman tak terkalahkan kala melawan Spanyol di fase grup Piala Dunia. Itu juga akan jadi laga kelima keduanya di Piala Dunia, pada empat laga terakhir Spanyol menang sekali, kalah dua kali, dan sekali imbang.

Spanyol tengah dibangun oleh Luis Enrique setelah dihantui bayang-bayang kesuksesan masa lalu, saat menjadi juara dunia 2010 dan terkenal dengan era tiki-taka. La Furia Roja memiliki kombinasi bagus skuad yang berisikan pemain muda dan senior.

Pun demikian Jerman yang ingin menebus kegagalan total di Piala Dunia 2018. Itu menjadi aib sejak 1938 bagi Jerman yang keluar dari fase grup setelah menyandang status juara bertahan. Hansi Flick kini menangani Jerman menggantikan Joachim Low.

Jerman bermain dinamis, modern, dan agresif dalam melakukan pressing. Die Mannschaft memenangi sembilan dari 10 laga kualifikasi dan mencetak 36 gol. Jerman unggulan lolos bersama Spanyol.

Sementara untuk Jepang mereka tak beruntung dengan hasil undian. Tetapi anak-anak asuh Hajime Moriyasu tidak akan menyerah begitu saja dan bisa merepotkan Jerman atau Spanyol, terlebih dengan adanya pemain-pemain yang berkarier di Eropa di dalam skuad.

Dua tim favorit lolos: Spanyol dan Jerman

2. Grup F: Belgia, Kanada, Maroko, Kroasia

Generasi emas Belgia memang sudah menua seperti Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Romelu Lukaku, Jan Vertonghen, dan Toby Alderweireld. Tapi pemain seperti De Bruyne dan Thibaut Courtois masih prima dan Piala Dunia 2022 bisa jadi kans terakhir bagi mereka unjuk gigi.

Kualitas individu skuad Belgia di atas rata-rata dan jika Roberto Martinez bisa menyatukan mereka, maka Belgia bisa jadi kuda hitam turnamen seperti saat mencapai semifinal di Piala Dunia 2018.

Kroasia arahan Zlatko Dalic juga tak bisa diremehkan. Mereka runner-up Piala Dunia 2018 dan memiliki jiwa petarung dalam skuad yang berisikan Luka Modric, Mateo Kovacic, Ivan Perisic, dan Andrej Kramaric.

Kanada kembali ke Piala Dunia setelah 36 tahun lamanya. John Herdman jadi sosok kunci di balik kolektivitas dan kebersamaan Kanada. Di dalam skuad juga ada dua pemuda yang akan memimpin generasi baru yakni Alphonso Davies dan Jonathan David.

Kanada bisa menjadi tim kuda hitam seperti Maroko. Akan tapi Maroko sedang dirundung isu tak sedap mengenai pelatih mereka, Vahid Halilhodzic, yang kabarnya tak disukai pemain dan fans.

Dua tim favorit lolos: Belgia dan Kroasia

3. Grup G: Brasil, Serbia, Swiss, Kamerun

Juara dunia lima kali, timnas Brasil jelas menyandang status favorit. Tim arahan Tite memiliki kombinasi bagus dari lini belakang hingga ke depan. Terutamanya Tite masih menyertakan pemain-pemain berpengalaman seperti Thiago Silva, Dani Alves, Danilo, dan Neymar.

Mereka bisa jadi pemimpin bagi generasi muda seperti Gabriel Martinelli, Antony, Vinicius Junior, Richarlison, dan Rodrygo Goes. Terlebih pemain-pemain dalam skuad saat ini ada di usia prima pesepak bola Eropa.

Jika Tite bisa menjadikan Brasil tim yang bermain kolektif dan tidak bergantung kepada Neymar, mereka jadi ancaman di Piala Dunia 2022. Sementara di grup ini persaingan ketat merebutkan satu slot tersisa diprediksi terjadi antara Serbia dan Swiss.

Swiss punya bintang-bintang yang berkarier di Eropa dan di Piala Eropa 2020 menyingkirkan tim kuat Prancis. Swiss bahkan finish sebagai pemuncak klasemen grup kualifikasi di atas Italia. Kolektivitas bermain mereka bisa merepotkan tim lawan dan.

Sementara Serbia arahan Dragan Stojkovic punya talenta-talenta seperti Dusan Tadic, Dusan Vlahovic, Aleksandar Mitrovic, dan Luka Jovic dalam skuad tim. Mereka juga finish di urutan satu pada kualifikasi grup di atas Portugal.

Serbia, Swiss, dan Brasil merupakan tiga tim yang sama-sama berada di grup yang sama pada Piala Dunia 2018. Tak ayal pertemuan nanti menarik untuk melihat perkembangan mereka.

Kamerun sedianya juga langganan Piala Dunia. Tetapi mereka butuh performa terbaik dari Karl Toko Ekambi dan Eric Maxim Choupo-Moting jika ingin lolos ke fase berikutnya.

Dua tim favorit lolos: Brasil dan Swiss

4. Grup H: Portugal, Ghana, Uruguay, Korea Selatan

Persaingan di grup ini relatif berimbang. Ghana akan mengingat betul bagaimana handball striker Uruguay, Luis Suarez, mengagalkan Ghana lolos ke semifinal Piala Dunia 2010 dan jadi satu-satunya tim Afrika yang melakukannya.

Tidak ada bintang dengan kualitas menonjol dalam skuad Ghana dan hal ini layak diwaspadai, menjadikan mereka tim kolektif. Sedangkan Uruguay, meski tak lagi dilatih Oscar Tabarez, masih punya Edinson Cavani dan Luis Suarez di depan.

Ini bisa jadi Piala Dunia terakhir keduanya sebelum regenerasi terjadi dalam skuad Uruguay. La Celeste merupakan juara dunia dua kali dan tim tradisional di Piala Dunia.

Sedangkan Korea Selatan dilatih pelatih dari Portugal, Paulo Bento. Ujung tombak Korsel, Son Heung-min, akan menjadi andalan Korsel untuk mencoba jadi tim kejutan. Korsel hanya kebobolan tiga gol dari 10 laga grup dan Piala Dunia 2022 jadi Piala Dunia ke-10 beruntun bagi Korsel.

Terakhir tim favorit lolos yakni timnas Portugal. Juara Piala Eropa 2016 punya kekuatan merata di tiap lininya dengan daya gedor mengerikan yang memiliki Diogo Jota, Bruno Fernandes, Bernardo Silva, dan Cristiano Ronaldo.

Ronaldo (37 tahun) akan menjadi pemain pertama yang mencetak gol di lima Piala Dunia jika melakukannya nanti di Qatar. Jika ia melakukannya maka ia akan melewati pemain seperti Miroslav Klose, Obdulio Varela, Cuauhtemoc Blanco, dan Gunnar Gren.

Dua tim favorit lolos: Portugal dan Uruguay

Piala dunia 2022 Piala Dunia 2022 Qatar Analisis Prediksi
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.108

Bagikan