Mino Raiola Meninggal Dunia, Berikut Profil dan 8 Fakta Menarik Sang Super Agen

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Sabtu, 30 April 2022
Mino Raiola Meninggal Dunia, Berikut Profil dan 8 Fakta Menarik Sang Super Agen
Mino Raiola (Twitter)

BolaSkor.com - Dunia sepak bola kembali berduka. Super agen dunia, Mino Raiola, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (30/4) akibat sakit yang dideritanya selama beberapa waktu terakhir. Untuk mengenang Raiola, BolaSkor akan mengungkap profil dan delapan fakta menarik seputar sang agen.

Sebelumnya, Mino Raiola dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (28/4). Namun, ternyata kabar tersebut tidaklah benar.

Kini, berita duka itu datang kembali. Kematian Raiola dikonfirmasi langsung melalui akun media sosialnya.

"Mino berjuang sampai akhir dengan kekuatan yang sama dengan yang diberikan pada meja negosiasi untuk membela pemain. Seperti biasa, Mino membuat kami bangga dan tidak pernah menyadarinya," tulis keluarga Raiola.

"Mino menyentuh begitu banyak kehidupan melalui karyanya dan menulis babak baru dalam sejarah sepak bola modern. Kehadirannya selalu dirindukan."

"Misi Mino membuat sepak bola menjadi tempat yang lebih baik bagi para pemain akan berlanjut dengan semangat yang sama."

Profil Singkat

Mino Raiola lahir dengan nama Carmine Raiola pada 4 November 54 tahun lalu. Ia memiliki darah Italia dan Belanda.

Raiola menaungi sejumlah pemain-pemain bintang seperti Erling Haaland, Matthijs de Ligt, Gianluigi Donnarumma, Paul Pogba, Marco Verratti, Stefan de Vrij, dan Zlatan Ibrahimovic.

Dalam menjalankan perannya sebagai agen, Raiola tidak jarang menyinggung pihak klub. Gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos tak jarang mengundang amarah. Raiola tidak ragu buka suara jika kliennya ingin angkat kaki.

Bahkan, Raiola dianggap sering menghasut agar sang pemain mau pergi demi mendapatkan komisi besar dari klub baru.

Baca juga:

4 Fakta Menarik Giovanni Simeone, Putra dari Legenda Atletico Madrid

4 Fakta Menarik Oscar Mingueza, Bek Masa Depan Barcelona

3 Fakta Menarik Jordi Amat, Pemain yang Bermimpi Bela Timnas Indonesia

Satu di antara kasusnya adalah ketika Paul Pogba meninggalkan Manchester United secara cuma-cuma untuk bergabung dengan Juventus pada 2012. Raiola sempat bersitegang dengan Sir Alex Ferguson yang ada di belakang kemudi The Red Devils. "Pogba? Dia punya agen yang buruk," ujar Ferguson.

Baru-baru ini, Raiola menjadi musuh suporter AC Milan usai membawa Gianluigi Donnarumma menuju Paris Saint-Germain. Satu hal yang semakin mengiris hati penggemar Rossoneri adalah sang kiper pergi dengan status bebas transfer.

Meski demikian, di tengah hidup yang penuh kontroversi, Raiola punya perjalanan panjang untuk mencapai titik saat ini. Berikut adalah delapan fakta menarik dari sang super agen, Mino Raiola:

Membantu Orang Tua di Restoran Pizza

Keluarga Mino Raiola membuka restoran Pizza di sebuah pasar di Napoli. Sebagai anak laki-laki, Raiola sering membantu usaha orang tuanya tersebut.

Raiola membersihkan meja, mencuci piring, bahkan sesekali menjaga restoran. "Ayah saya bekerja hingga 20 jam sehari di sini," kenang Raiola dalam wawancara dengan Financial Times.

Pada saat itulah bakat bisnis Raiola terus terasah. Ia menggunakan keterampilan komunikasi untuk menangani keluhan apa pun. Raiola juga mulai merambah ke persoalan keuangan, kepemilikian, dan bahan baku.

Membeli Gerai McDonald's

Pada usia 19 tahun, Raiola sudah menjadi jutawan. Dia membeli gerai McDonald's dekat rumahnya dan menjualnya ke pengembang properti dengan harga tinggi.

Tak Memilih Bekerja di Jalur Hukum

Mino Raiola adalah seorang sarhana hukum. Namun, jalan yang dipilih adalah sepak bola. Raiola menjabat sebagai direktur teknik klub lokal, FC Haarlem.

Pekerjaan tersebut membantu Raiola terus mengembangkan perusahaan yang didirikannya, Intermezzo. Perusahaan tersebut membatu memfasilitasi transfer pemain Belanda, Bryan Roy, dari Ajax Amsterdam ke Foggia.

Raiola menghabiskan tujuh bulan bersama sang pemain dan merasakan kehidupan sebagai agen pemain. Bahkan, Raiola mau membantu mengecat rumah baru Roy.

Penerjemah Transfer Dennis Bergkamp ke Inter Milan

Keberhasilan Raiola menangani Roy sampai ke telinga agen terkemuka Belanda, Rob Janses. Jansen pun meminta Raiola menjadi penerjemah dalam transfer Dennis Bergkamp ke Inter Milan pada 1993.

Jansen yang terkesan pun memberikan Raiola pekerjaan di perusahannya, Promotion Sports. Namun, Raiola yang ingin mandiri memilih angkat kaki. Keputusan tersebut membuat Jansen geram.

Pavel Nedved Jadi Klien Besar Pertama

Raiola banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi dengan pelatih jam terbang tinggi di Italia, Zdenek Zeman, membahas pemain yang dianggap sempurna. Hingga akhirnya, Raiola menemukan Pavel Nedved.

"Satu-satunya hal yang dia pikirkan adalah tidak bisa bermain sepak bola. Namun, Nedved bisa berlatih lebih keras daripada yang lain," ungkap Raiola.

Akhirnya, Nedved menjadi klien besar pertama dari Raiola. Namun, mulanya, ia menghasut Zeman untuk mau menerima Nedved di klub barunya, Lazio.

Intrik Transfer Nedved ke Juventus

Raiola memiliki jadwal bertemu dengan Luciano Moggi yang ketika itu masih menjabat sebagai direktur teknik Torino, sebelum akhirnya menuju Juventus. Raiola datang 15 menit lebih awal dari waktu yang ditetapkan yakni pukul 11 siang.

Namun, Moggi belum tiba saat itu. Tempat pertemuan pun juga penuh sesak dengan pihak lain yang ingin berbicara dengan Moggi. Akhirnya, Raiola yang tak sabar memilih angkat kaki.

Tak lama berselang, Raiola bertemu Moggi di sebuah restoran. "Apakah Anda Tuan Moggi?" ujar Raiola. "Saya merasa Anda sangat tidak sopan dengan membuat saya menunggu."

Mendengar perkataan Raiola, Moggi tersinggung. Moggi pun menanyakan dengan siapa dia berbicara.

"Ah, kamu Raiola. Jika tidak menyenangkan untuk saya, Anda tidak akan pernah menjual pemain di Italia."

Setelah itu, Raiola membalas perlakuan Moggi ketika Juve ingin mendatangkan Nedved. Raiola menetapkan syarat jika harga Nedved lebih dari yang diterima Zinedine Zidane di Real Madrid.

Pada akhirnya, Juve menyerah. Raiola berhasil membuat Juve mengeluarkan banyak untuk untuk menggaet Nedved.

Pertemuan Pertama yang Menyadarkan Zlatan Ibrahimovic

Ketika sedang mencari agen, Ibrahimovic disarankan oleh rekannya yang juga jurnalis asal Belanda, Thijs Slegers, untuk bertemu dengan Raiola. Keduanya janjian berjumpa di restoran Jepang di Amsterdam, Yamazato.

Ketika itu, Ibra datang dengan setelan jas dan jam tangan emas yang mahal. Namun, Raiola justru hanya mengenakan celana jeans dan kaus Nike. Pemandangan yang berbanding terbalik dengan apa yang dikenakan Ibra.

"Apakah Anda ingin menjadi pemain terbaik dunia atau menjadi yang berpenghasilan paling banyak yang selalu memamerkan barang-barangnya?" sentil Raiola kepada Ibra.

Mendengar pernyataan tersebut, Ibra tidak tersinggung. Ibra justru kagum dengan cara pandang Raiola. Usai pertemuan itu, Ibra menelepon Raiola jika dirinya harus menjual jam tangan dan mobil mewah untuk mulai fokus pada latihan.

Kegagalan Membawa Balotelli ke Tangga Tertinggi

Raiola tidak selalu berhasil membuat pemainnya berada di deretan terbaik. Satu di antaranya adalah Mario Balotelli.

"Jika Balotelli memiliki kepala Ibrahimovic, Lionel Messi akan memiliki lebih sedikit Ballon d'Or," terang Raiola.

Namun, ikatan unik antara Raiola dengan kliennya juga terpancar dalam hubungan dengan Balotelli. Raiola adalah orang pertama yang ditelepon Balotelli ketika rumahnya terbakar. Raiola pun menyarankan Balotelli untuk menggunakan alat pemadam kebakaran yang tersedia.

Trivia Sepak Bola Sosok Mino raiola Breaking News
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.359

Bagikan