PSSI Setujui Saran FAM soal Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Januari 2021
BolaSkor.com - Indonesia dalam hal ini PSSI disebut Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), setuju menggeser dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023 putaran kedua Grup G, dari Maret ke Juni 2021.
Selain Indonesia, Thailand dan Uni Emirat Arab (UEA) juga menyepakati. Hanya Vietnam yang belum diketahui sikapnya.
"Sekjen FAM Stuart Ramalingam mengatakan kemarin Indonesia, Thailand, dan UEA telah merespons positif saran Malaysia untuk memindahkan pertandingan ke Juni," tulis New Straits Times.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Mungkin Jalani Tiga Laga secara Terpusat di Buriram
UEA Akan Hadapi Timnas Indonesia, Striker Naturalisasinya Ungkap Taktik Marwijk
"Stuart mengatakan FAM akan segera berbicara dengan Vietnam, tim lain di grup, tentang tanggal baru yang diusulkan."
AFC dan FIFA sebelumnya tetap menjadwalkan laga Maret. Sesuai jadwal, timnas Thailand menjamu Indonesia, sedangkan UEA menerima kedatangan Malaysia pada tanggal 25 Maret.
Sedangkan 30 Maret, Timnas Indonesia menjamu UEA, adapun Malaysia menghadapi Vietnam. Laga lain akan digelar pada Juni.
Pada 7 Juni, UEA menerima Thailand, sedangkan Vietnam menjamu Timnas Indonesia. Adapun pada 15 Juni, UEA dijadwalkan melawan Vietnam, sementara Thailand menghadapi Malaysia.
Pergeseran dimungkinkan. AFC mempersilakan setiap peserta di masing-masing grup saling berkomunikasi.
Pemindahan laga Maret ke Juni akan membuat sistem berubah. Sentralisasi atau sistem terpusat di satu tempat akan diterapkan.
Belakangan FAT mengutarakan rencana mengajukan diri menjadi tuan rumah kualifikasi secara terpusat, di mana Chang Arena, Buriram akan menjadi venue pertandingan.
"Saya akan menghubungi federasi keempat (Vietnam) untuk membucarakan persoalan ini dan mudah-mudahan mereka mengerti bahwa Juni adalah waktu paling tepat untuk semua tim dibanding Maret."
"Ini karena ada batasan, untuk tidak mengizinkan negara tertentu, bukan hanya Malaysia (seperti larangan perjalanan antar negara, masuknya orang luar ke dalam negara dan sebagainya)," katanya dikutip dari Utusan.
