PT LIB Menjamin Kerusuhan pada Laga Pembuka Liga 1 Tidak Terulang di Liga 2
Hadi Febriansyah - Selasa, 28 Mei 2019
BolaSkor.com – Laga pembukan Liga 2 2019 antara Persik Kediri berhadapan dengan PSBS Biak yang akan digelar di Stadion Brawijaya Kediri, pada 22 Juni 2019 dipastikan akan menggunakan keamanan super ketat.
Berkaca pada laga pembukan Liga 1 2019, PT Liga Indonesia Baru (LIB) seperti kecolongan. Laga antara PSS Sleman kontra Arema FC diwarnai ricuh karena aksi dari kedua suporter yang melakukan lemparan.
Direktur Interim PT LIB, Dirk Soplanit mengatakan PT LIB sudah belajar dari kesalahan ketika pertandingan pembuka Liga 1 2019. PT LIB ingin memberikan yang terbaik untuk menggelar laga pembuka ini.
Baca Juga:
PT LIB Pastikan Liga 2 2019 Mulai 22 Juni, Persik Vs PSBS Biak Jadi Pembuka
Peran Penting Cristian Gonzales yang Diharapkan Pelatih PSIM Vladimir Vujovic
“Ya, memang saya kira segala sesuatunya kan kami ingin yang terbaik, tetapi kadang-kadang juga di luar kendali kami. Tapi dengan pengalaman yang ada saya kira kami harus lebih rapi lagi,” kata Dirk Soplanit.
“Artinya kalau sudah ada tanda-tanda menuju ke situ, ya kami harus cepat mengambil langkah karena di Sleman itu sebenarnya awalnya sudah ada tanda-tanda. Gara-gara itu tapi kemudian kami pikir, itu cuma luapan-luapan kecil saja, ternyata rusuhnya semakin membesar,” sambungnya.
“Jadi saya kira dengan pengalaman yang ada mungkin kami akan berupaya mengatur sedemikian rupa. Soal menjamin dan tidak menjamin karena kami kerja sama dengan aparat keamanan,” ujar Dirk menambahkan.
Jika terjadi masalah yang serupa, Dirk Sopalnit menegaskan PT LIB tidak akan tinggal diam. Operator kompetisi akan secara tegas untuk menegur Panitia Pelaksana (Panpel) yang ada pada pembukaan tersebut.
“Jadi semua kegiatan itu kan ada panpelnya, kami ini hanya menaunginya secara besarannya. Tapi secara detail pelaksanaan teknis itu ada pada panpel. Tapi tentunya kalau ada masalah kami nggak bisa lepas tangan, kami harus me-monitoring sampai sejauh mana panpel itu mempersiapkan diri untuk menangani kejadian,” tutup Dirk Soplanit.
