Puslatda Steril dari COVID-19, KONI Jatim Karantina Atlet Proyeksi PON

Andhika PutraAndhika Putra - Sabtu, 05 September 2020
Puslatda Steril dari COVID-19, KONI Jatim Karantina Atlet Proyeksi PON
Tim kesehatan KONI Jatim memantau tes fisik yang dijalani para atlet Puslatda Jatim 100. (BolaSkor.com/Kurniawan)

BolaSkor.com - Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung mengingatkan bawah ancaman dicoret bagi atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100 itu nyata adanya. KONI Jatim menerapkan protokol Virus Corona (COVID-19) super ketat kepada atlet yang disiapkan untuk PON tahun depan di Papua.

KONI Jatim membuat kamp untuk memastikan atlet maupun ofisial aman dari COVID-19. Keluar kamp, mereka akan dicoret dari puslatda. Semua atlet yang masuk mess puslatda sejak 1 September kemarin, harus patuh pada aturan itu.

Sebelumnya, mereka sudah dinyatakan aman ketika masuk mess. Sudah menjalani swab tes, tes fisik, sampai tes psikologi.

“Puslatda kami lakukan dengan prosedur tertutup. Semua personel mulai dari pelatih, atlet, hingga mekanik mengenal satu kali masuk,” kata Erlangga.

Baca Juga:

Mantan Menpora RI Abdul Gafur Meninggal Dunia karena Virus Corona

Menpora Pastikan Venue Haornas 2020 Sesuai Standar Protokol Kesehatan

Pengertian sekali masuk adalah semua atlet dan ofisial tidak boleh keluar dari mess yang ditetapkan sesuai regulasi. Termasuk tidak boleh pulang. Juga diberlakun jam malam, 22.00 WIB, semua personel harus di kamar masing-masing.

Aturan tegas itu diterapkan karena banyak kota dan kabupaten di Jatim yang masih zona merah. Jika kondisi membaik, aturan karantina bisa dilonggarkan.

Para atlet, pelatih, ofisial hingga mekanik menjalani rapid test sebelum masuk ke mess untuk Puslatda Jatim 100. (BolaSkor.com/Kurniawan)

Erlangga berpesan pada semua personel puslatda untuk patuh pada aturan tersebut. Satu saja ada personel yang positif, maka program puslatda akan buyar. Karena itu, sanksi pencoretan akan langsung dijatuhkan jika ada yang melanggar.

“Apa gunanya kami bikin steril tapi malah menularkan dan bikin kluster,” ucapnya.

“Sebelum masuk kamp, setiap atlet, pelatih, dan mekanik harus ada persetujuan dari orang tua, istri atau suami. Kalau anggota TNI atau kepolisian harus dapat ijin dari kesatuannya,” tambah pria asal Malang itu.

Selama berada di camp puslatda, kebutuhan para personel telah disiapkan. Mulai dari makanan, vitamin, susu, masker, cairan disinfektan hingga hand sanitizer.

Sementara untuk program sparring yang akan dijalani masing-masing cabang olahraga, diperbolehkan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)

Breaking News KONI Koni jatim
Ditulis Oleh

Andhika Putra

Posts

8.247

Bagikan