Reuni Arseto Solo: Lahirnya Wacana untuk Hidup Kembali

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Minggu, 19 November 2017
Reuni Arseto Solo: Lahirnya Wacana untuk Hidup Kembali
Reuni Arseto Solo di Stadion Sriwedari. (BolaSkor.com/Nofik Lukman)

BolaSkor.com - Arseto kembali membuktikan diri sebagai salah satu klub besar di Indonesia. Dalam reuni akbar yang berlangsung di Solo, Jumat-Minggu (17-19/11/17), ada lebih dari 70 mantan penggawanya yang hadir.

Jumlah ini menjadi yang terbesar dibanding reuni-reuni eks Galatama lainnya. Pada Agustus lalu, Warna Agung yang menggelar reuni di Jakarta hanya menghadirkan sekitar 40 pemain saja. Kali ini Arseto bisa mendatangkan para pemain dari generasi Arseto Jakarta tahun 1978-1981 hingga Arseto Solo tahun 1982-1998.

Ajang kali ini juga dimeriahkan pertandingan Arseto melawan Warna Agung. Dalam laga tersebut, Arseto yang sempat tertinggal dua gol pada babak pertama, akhirnya bisa mengakhiri laga dengan skor 3-3. Rochi Putiray mencetak dua gol, ditambah sepakan penalti Eduard Tjong. Sementara gol Warna Agung dicetak Widodo Cahyono Putro.

Peserta yang hadir bukan saja mantan pemain saja. Ada sederet mantan pengurus Arseto Jakarta maupun Arseto Solo yang hadir. Mantan manajer Arseto, Ismet Tahir mengaku tak menyangka reuni akbar pertama ini akan berlangsung meriah.

"Ini momen yang sangat luar biasa. Ada banyak sekali pemain yang hadir. Kita bisa berkumpul dan bersilaturahmi lagi," terang Mantan Manajer Arseto, Ismet Tahir saat ditemui di Stadion Sriwedari Solo.

Suripto Mangun dan Ismet Tahir saat memberikan arahan di reuni Arseto Solo. (BolaSkor.com/Nofik Lukman)

Kesuksesan acara ini juga memunculkan wacana agar Arseto kembali dihidupkan lagi. Suripto Mangun, penggawa Arseto tahun 1979/1980 mengaku yakin suatu saat nanti Arseto bisa dihidupkan lagi.

"Teman-teman juga mengusulkan seperti itu. Saya yakin bisa kalau ikut Liga 2 atau Liga 3 terlebih dahulu. Tapi keputusan tetap di pengurus Jakarta," ucap Suripto.

Hal sama juga diungkapkan Aris Budi Sulistyo. Penggawa Arseto tahun 1996-1998 ini menyebut tim berjuluk Biru Langit itu masih mendapat tempat di hati masyarakat Solo. Hal ini dibuktikan dengan antusias warga menyaksikan reuni akbar kali ini.

"Sangat layak bila Arseto kembali hidup lagi. Ada banyak pemain Timnas Indonesia yang lahir dan dibesarkan Arseto," tutur pria asal Karanganyar ini.

Ricky Yakobi (bediri), salah satu mantan penggawa Arseto Solo. (BolaSkor.com/Nofik Lukman)

Tak berbeda jauh, salah seorang warga Kadipolo, Solo, Anggoro Prasetyo (32) juga memiliki harapan yang sama. Saat Arseto masih bermarkas di Mess Kadipolo dan main di Stadion Sriwedari Solo, Anggoro mengaku tak pernah melewatkan setiap aksi Agung Setyabudi dkk.

"Tidak ada salahnya jika Arseto ikut berkompetisi lagi. Arseto masih jadi kebanggaan kota Solo," ucapnya.

Hanya saja, keinginan untuk kembali menghidupkan Arseto tak semudah membalikkan tangan. Menurut Ismet Tahir, butuh pembahasan mendalam untuk kembali mengaktifkan status klub milik putra presiden RI Soeharto, Sigid Harjoyudanto ini.

"Memang yang meminta sudah banyak. Tapi tidak bisa semudah itu. Kebutuhannya kan tidak sedikit. Ada banyak hal yang masih harus dibahas," pungkasnya. (Laporan Kontributor Nofik Lukman/Solo)

Arseto Solo Galatama
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

15.017

Bagikan