Rivalitas Panjang Manchester United vs Arsenal
Rivalitas Panjang Manchester United vs Arsenal
Jakarta – Duel antara Arsenal melawan Manchester United selalu menghadirkan cerita menarik di dalam lapangan. Mulai dari perebutan gelar juara, perseteruan antara kapten dari kedua tim, sampai pemain yang pernah membela kedua tim besar tersebut.
Sejarah mencatat, pertemuan kedua tim pertama kali terjadi pada 13 Otober 1894. Kala itu MU masih menggunakan nama Newton Heath FC, sementara Tim Meriam London bernama Woolwich Arsenal. Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Bank Street, Manchester Timur, kedua tim bermain imbang 3-3. Ini adalah pertandingan divisi dua Liga Inggris. Total 217 kali kedua tim sudah bertemu, dimana Man United unggul dalam jumlah kemenangan, yakni 92 pertandingan sementara Tim Gudang Peluru mengemas 78 kemenangan dan sisanya berakhir dengan hasil imbang.
Singkat cerita, rivalitas keduanya semakin meningkat di era 90an ke atas ketika format liga berubah dari Divisi Satu menjadi Liga Primer. United yang diperkuat pemain class of 92 terlihat begitu mendominasi Liga Inggris dan Arsenal jadi salah satu tim yang kerap kali menjegal langkah MU dalam mengejar perburuan gelar juara. Puncaknya adalah di saat empat musim berturut (1997-98, 1998-99, 1999-00 dan 2000-01) kedua tim saling bersaing menuju tangga juara.
Namun United masih lebih unggul dengan mencuri tiga gelar dan The Gunners hanya berhasil merebut satu gelar di musim 1997-98. Kemudian kisah persaingan kembali berlanjut pada musim 2001-02 dimana Arsenal berhasil mengunci gelar juara. Setelah musim tersebut, kemudian lahir tim-tim besar lain yang ikut bersaing mengejar trofi seperti Chelsea dan Manchester City. Dalam urusan gelar sejak era Divisi Satu, MU boleh lebih jemawa. Total 20 gelar sudah dikemas The Red Devils, sementara The Gunners mengumpulkan 13 gelar.
Momen tak terlupakan
Manchester United 2 -1 Arsenal (partai ulang semi final Piala FA 1999)
Ini adalah format semi final Piala FA terakhir dengan menggunakan laga ulang jika kedua tim bermain imbang di pertemuan pertama. David Beckham berhasil membuat MU unggul terlebih dahulu dengan sepakan indah dari luar kotak penalti sebelum akhirnya Dennis Bergkamp menyamakan keadaan saat bola berbelok arah karena membentur Jaap Stam di menit 69.
Arsenal sempat mendapatkan gol melalui Nicolas Anelka, namun hakim garis menilai pemain berkebangsaan Perancis itu sudah berdiri pada posisi off side. Laga semakin berjalan panas setelah Roy Keane diusir wasit karena menjegal Mark Overmars dan harus mendapat kartu kuning kedua. Kemudian pasukan Wenger juga mendapat hadiah penalti usai Ray Parlour dijatuhkan oleh Phil Neville di area terlarang. Namun sayang, Bergkamp gagal menunaikan tugasnya.
Bermain dengan 10 pemain tak membuat anak asuh Sir Alex Ferguson patah arang. Adalah Ryan Giggs yang muncul sebagai pahlawan kemenangan pada laga ini. Mendribel bola sendirian dari tengah lapangan, pemain Wales itu sanggup melewati tiga pemain Arsenal sebelum akhirnya menghujamkan tendangan keras kaki kiri ke dalam gawang David Seamen dari dalam kotak penalti.
Manchester United 0-0 Arsenal (Liga Inggris, 21 Spetember 2003)
Ini adalah pertemuan pertama di musim 2003-04. Arsene Wenger tak membawa Sol Campbell karena masih larut dalam kesedihan akibat kematian ayahnya. Di laga ini, Wenger coba memainkan gelandang sayap yang memiliki karakter cepat. Sylvian Wiltor dan Robert Pires digantikan oleh Ray Parlour dan Fredrik Ljungberg sejak menit awal. Pelatih berkebangsaan itu pun lebih memilih untuk bermain sabar dengan menunggu serangan United kemudian lakukan serangan balik.
Kejadian menarik terjadi ketika laga memasuki 10 menit akhir pertandingan. Adalah saat Patrick Vieira melakukan tendangan ke arah kaki Van Nistelrooy. Keributan terjadi, akhirnya Steve Bennett memberikan kartu kuning kedua bagi Vieira sementara Nistelrooy mendapat kartu kuning. Beberapa saat pertandingan berakhir, MU mendapat hadiah penalti saat Diego Forlan dijegal keras di area 12 pas oleh Martin Keown. Tensi semakin tegang, Nistelrooy yang ditunjuk sebagi algojo gagal melaksanakan eksekusi, bola pun hanya membentur mistar gawang. Karena gagal, sejumlah pemain terlihat memprovokasi Nisterlrooy, namun penyerang asal Belanda tersebut tetap tak bergeming.
Pertandingan ini tercatat sebagai laga terkeras sepanjang pertemuan kedua tim. Statistik menunjukkan, United melakukan pelanggaran sebanyak 13 kali, sementara Arsenal mengemas 18 pelanggaran. Lengkap dengan catatan tiga kartu kuning untuk MU, dua kartu kuning dan satu kartu merah untuk Arsenal. Berbagai pihak kemudian melabeli pertarungan ini dengan nama Battle of Old Trafford.
Di musim ini, armada Arsene Wenger berhasil keluar sebagai juara, dengan mencatat tak pernah terkalahkan sepanjang musim.
Battle of Old Trafford Jilid 2: Manchester United 2-0 Arsenal (Liga Inggris, 24 Oktober 2004)
Arsenal mencatat rekor mencengangkan jelang pertandingan ini. Datang ke Old Trafford sebegai juara bertahan, Tim Meriam London punya catatan rekor tak terkalahkan dalam 49 pertandingan terakhir. Namun akhirnya rekor itu putus di tangan United.
Sebuah pertandingan yang juga tak bisa dilupakan oleh Wayne Rooney, yang baru saja dibeli dari Everton. Pemain berkebangsaan Inggris itu berhasil mencetak gol debut untuk lebih memastikan kemenangan United atas Tim Gudang Peluru sekaligus berperan dalam gol pertama MU yang dicetak Ruud van Nistelrooy dari titik penalti. Momen ini menjadi sangat spesial bagi Rooney, karena tepat pada 24 Oktber 2004, pemain bertubuh gempal itu merayakan ulang tahun yang ke-19.
Rivalitas Roy Keane dan Patrick Vieira
Entah sejak kapan kedua kapten tersebut berseteru. Yang pasti, publik sepak bola Inggris sangat mengingat momen ketika United berhasil menghempaskan Arsenal di Highbury – Stadion Arsenal terdahulu, dengan skor 2-1 pada 22 Agutus 1999 silam. Dua gol kemenangan Man United berhasil dikemas oleh Roy Keane. Sepanjang pertandingan kedua pemain sering berbenturan Permusuhan kembali berlanjut saat Manchester United melakukan laga tandang melawan Arsenal di Stadion Highbury pada Februari 2005 silam. Tensi memanas tak hanya dalam pertandingan, melainkan sebelum laga digelar. Adalah insiden di lorong stadion beberapa saat sebelum laga dimulai, yang melibatkan Roy Keane dan Patrick Vieira. di lini tengah. Tipikal keras yang dimiliki kedua pemain tersebut membuat suasana hati keduanya menjadi tegang dan pelak tekel-tekel keras di antara ke dua pemain sering terjadi.
Sumber masalahnya ternyata adalah bermula dari pertemuan antara Gary Neville dan Vieira di ruang ganti. Neville yang kala itu baru saja selesai melakukan pemanasan, tiba-tiba dihampiri Vieira. Dalam buku otobiografinya, Neville coba menjelaskan duduk permasalahan yang terjadi saat itu.
“Neville, anda tidak akan menjegal siapapun di lapangan hari ini,” kata Vieira.
“Apa yang anda bicarakan? Anda harus membuat diri anda tenang, kawan. Pertandingan bahkan belum dimulai,” jawab Neville.
Seketika keduanya terlibat pertikaian, kemudian berusaha dilerai oleh polisi yang berjaga di dalam stadion. Kemudian Neville segera masuk ke ruang ganti dan duduk di samping Roy Keane dan dengan nada kesal berkata, “Sia**n, Vieira berulah. Dia baru saja menghampiri saya di lorong.” Ujar Neville.
Mendengar umpatan Neville, Roy Keane seketika itu berang. Puncaknya adalah ketika kedua tim bertemu di lorong jelang pertandingan dimulai. Roy Keane tanpa henti melontarkan kata-kata pedas seraya menunjuk Vieira. Berikut penggalan kata-kata Keane saat itu, “Saya dengar anda memilih Gary. Anda memilih yang lemah. Hadapi saya. Saya akan temui anda di lapangan.”
Di laga keras ini, Manchester United berhasil mendulang kemenangan dengan skor 4-2.
Rekor kedua tim
Manchester United berhasil mencatat rekor kemenangan terbesar atas Arsenal. Itu terjadi pada 28 Agustus 2011 silam dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-3, saat United berhasil menghancurkan Tim London Utara dengan skor 8-2. Ini juga menjadi rekor kemenangan terbesar sepanjang pertemuan kedua tim.
Kemudian, Ryan Giggs menjadi satu-satunya pemain yang paling sering tampil di pertarungan dua tim bubuyutan tersebut di semua komptesi. Pemain berkebangsaan Wales tersebut tampil di 49 laga. Dan malam ini, Kamis (13/2) dini hari WIB, akan menjadi laga ke-50 bagi Ryan Giggs.
Penyerang United, Wayne Rooney dan Jack Rowley mencatat rekor sebagai pemain yang paling sering menjebol gawang Arsenal, masing-masing mencatat 10 gol. Lalu, Robin van Persie tercatat sudah mencatat enam gol di antara kedua tim. Empat gol ketika membela Arsenal, dua gol ke gawang The Gunners saat bersama Manchester United.
Tak hanya pertarungan seru yang terlibat dalam perseteruan kedua tim. Pemain yang pernah membela kedua klub tersebut juga menambah bumbu permusuhan. Berikut pemain yang pernah membela Arsenal dan Manchester United.
Nama Posisi Arsenal Man Utd
David Herd Penyerang 1954–1961 1961–1968
Ian Ure Gelandang 1963–1969 1969–1971
George Graham Penyerang 1966–1972 1972–1974
Frank Stapleton Penyerang 1971–1981 1981–1987
Viv Anderson Bek 1984?1987 1987?1991
Andrew Cole Penyerang 1989–1992 1995–2001
Matt Wicks Bek 1994–1995 1995–1996
Robin van Persie Penyerang 2004?2012 2012?
Nama Posisi Man Utd Arsenal
Jimmy Rimmer Kiper 1965?1974 1974?1977
Brian Kidd Penyerang 1967?1974 1974?1976
Jim Leighton Kiper 1988–1991 1991
Matt Wicks Bek 1995–1996 1996–1998
Mikael Silvestre Bek 1999-2000 2008-2010
[spacer style="3" icon="128077"]
BACA JUGA [spacer style="3" icon="10003"] [spacer style="3" icon="10003"] BACA JUGA [spacer style="3" icon="10003"]Posts