Romelu Lukaku dan 3 Sosok 'From Hero to Zero' Lain di Laga Final

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Sabtu, 22 Agustus 2020
Romelu Lukaku dan 3 Sosok 'From Hero to Zero' Lain di Laga Final
Romelu Lukaku (Twitter)

BolaSkor.com - Performa gemilang Romelu Lukaku di ajang Liga Europa 2019-2020 berakhir tragis. Ia menyandang status 'From Hero to Zero' saat Inter Milan takluk dari Sevilla pada laga final, Sabtu (22/8) dini hari WIB.

Dalam laga yang berlangsung di RheinEnergie Stadion, Lukaku sempat menghidupkan asa Inter untuk merebut gelar juara. Ia memecah kebuntuan lewat titik penalti pada menit kelima.

Namun skor 1-0 tak bertahan lama karena Sevilla mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-12 lewat sundulan Luuk de Jong.

Baca Juga:

7 Fakta Menarik Pedri, Winger Belia Terbaru Barcelona

5 Pemain Barcelona yang Akan Menjadi Korban Kebijakan Bersih-bersih Ronald Koeman

7 Fakta Menarik Final Liga Champions PSG Vs Bayern Munchen

Sevilla bahkan berbalik unggul pada menit ke-33 lagi-lagi melalui sundulan De Jong. Meski begitu, Inter juga mampu segera membalasnya melalui sundulan Diego Godin.

Pada menit ke-65, Lukaku punya peluang emas untuk membawa Inter kembali memimpin. Sayang ia gagal mengonversinya menjadi gol meski sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper Sevilla, Yassine Bounou.

Lukaku bahkan berubah menjadi pesakitan saat mencetak gol bunuh diri pada menit ke-74. Ia secara tak sengaja membelokkan tendangan salto Diego Carlos ke gawang sendiri.

Skor 3-2 untuk kemenangan Sevilla bertahan hingga laga usai. Kesalahan konyol Lukaku pun menjadi sorotan.

Penyerang berkebangsaan Belgia itu seolah menjadi kambing hitam dari kegagalan Inter. Sindiran dan meme bernada ejekan kepada Lukaku membanjiri media sosial.

Hal itu seolah menghapus performa gemilang Lukaku di turnamen ini. Seperti diketahui, penyerang berusia 27 tahun itu kini memegang rekor selalu mencetak gol dalam sebelas laga beruntun di Liga Europa.

Lukaku juga merupakan pencetak gol terbanyak Inter sepanjang musim ini. Ia total membobol gawang lawan sebanyak 34 kali dari 51 laga di semua kompetisi.

Namun Lukaku bukan pemain pertama yang membuat kesalahan fatal di laga final. Berikut tiga sosok lain yang juga menyandang status 'From Hero to Zero' pada partai puncak:

1. Arjen Robben (Final Liga Champions 2012)

Laga final Liga Champions 2011-2012 berakhir tragis bagi seorang Arjen Robben. Winger yang saat itu membela Bayern Munchen berperan penting membuat timnya takluk dari Chelsea sehingga kehilangan gelar juara.

Dalam pertandingan tersebut, Robben merupakan salah satu andalan Munchen. Ia berkali-kali meneror pertahanan Chelsea.

Namun kedua tim bermain imbang 1-1 hingga waktu normal berakhir. Gol Thomas Muller mampu dibalas Didier Drogba.

Pada masa perpanjangan waktu inilah status Robben berubah secara cepat. Hal itu setelah dirinya gagal mengeksekusi penalti yang dihadiahi wasit karena Franck Ribery dilanggar di kotak terlarang.

Sepakan Robben mampu dihalau Petr Cech dengan sempurna. Chelsea kemudian keluar sebagai pemenang lewat drama adu penalti.

Padahal babak ini tak perlu dimainkan andai sepakan penalti Robben di masa perpanjangan waktu berbuah menjadi gol. Tak heran jika dirinya disalahkan akibat kekalahan tersebut.

Hebatnya Robben hanya butuh waktu satu tahun untuk menebus kesalahan tersebut. Ia mampu membawa Munchen juara Liga Champions semusim berselang dan mencetak gol kemenangan di laga final.


2. Zinedine Zidane (Final Piala Dunia 2006)

Zinedine Zidane mengakhiri karier sepak bolanya dengan tragis. Ia dituding menjadi penyebab kegagalan Prancis menjuarai Piala Dunia 2006 meski sebelumnya sempat dianggap sebagai dewa penyelamat.

Tuduhan tersebut tak lepas dari apa yang dilakukan Zidane pada laga fina, kontra Italia. Ia secara mengejutkan menanduk dada Marco Materazzi sehingga diganjar kartu merah langsung oleh wasit.

Padahal sama seperti Lukaku, Zidane sempat membawa Prancis memimpin lewat eksekusi penalti di awal laga. Ia menaklukkan Gianluigi Buffon dengan sebuah teknik panenka.

Namun hal itu seperti terlupakan karena ulah emosional Zidane kepada Materazzi. Ia mengaku melakukannya karena diprovokasi terlebih dahulu.

Prancis akhirnya harus takluk lewat adu penalti. Zidane memutuskan gantung sepatu usai pertandingan tersebut.


3. Roberto Baggio (Final Piala Dunia 1994)

Status 'From Hero to Zero' juga disandang Roberto Baggio pada final Piala Dunia 1994. Performa gemilangnya sepanjang turnamen seolah terhapus karena kegagalannya mengeksekusi penalti ke gawang Brasil.

Italia mengawali turnamen dengan buruk. Tim Azzurri hanya lolos ke babak 16 besar dengan status peringkat ketiga terbaik.

Namun peruntungan Italia berubah di fase gugur. Tim asuhan Arrigo Sacchi secara luar biasa mampu menaklukkan lawan-lawannya yang secara peringkat di fase grup lebih baik.

Baggio berperan penting dalam kebangkitan Italia. Ia total mencetak lima gol yang dua diantaranya terjadi saat mengalahkan Bulgaria di semifinal.

Tak heran jika Baggio menjadi tumpuan Italia di laga final. Namun Brasil memberikan perlawanan maksimal sehingga laga harus berlanjut ke babak adu penalti.

Dalam adu tos-tosan, Baggio dipercaya menjadi penendang kelima atau terakhir Italia. Sacchi tentu berharap kepiawaiannya mampu menjadi penentu kemenangan.

Namun saat Baggio akan melakukan eksekusi, Italia tengah tertinggal dengan skor 2-3. Ia wajib mencetak gol untuk memperpanjang nafas timnya,

Baggio nampak tak kuat menghadapi tekanan tersebut. Tendangannya melambung jauh di atas gawang Brasil yang sekaligus memastikan kemenangan Tim Samba.

Kegagalan mengeksekusi penalti ke gawang Brasil membawa pengaruh besar terhadap kondisi psikologis Baggio. Performanya terus menurun setelah itu meski ia masih bermain hingga tahun 2004 atau sepuluh tahun berselang.

Romelu lukaku Inter Milan Arjen Robben Roberto Baggio Zinedine Zidane Trivia Sepak Bola Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan