Sempat Pingsan saat Meliput Argentina Vs Belanda, Wartawan Asal Amerika Meninggal Dunia
Johan Kristiandi - Sabtu, 10 Desember 2022
BolaSkor.com - Berita duka datang dari wartawan senior Amerika Serikat yang meliput Piala Dunia 2022, Grant Wahl. Ia meninggal dunia setelah sebelumnya pingsan saat meliput laga perempat final antara Argentina melawan Belanda, di Lusail Stadium, Sabtu (10/12) dini hari WIB.
Menurut laporan CNN, kejadian bermula saat Grant Wahl pingsan di area pers laga Argentina melawan Belanda. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Hamad sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Meninggalnya Grant Wahl meninggalkan luka yang mendalam. Terlebih, Wahl dikenal sebagai wartawan senior dengan kemampuan memberikan informasi yang sangat baik.
Baca Juga:
Inggris Vs Prancis: Les Bleus Sering Bikin The Three Lions Menangis
Sterling Kembali ke Timnas Inggris, Southgate Bicara Peluang Main Lawan Prancis
Bukan Kylian Mbappe, Bek Timnas Inggris Ungkap Otak Serangan Prancis
"Seluruh keluarga US Soccer sangat bersedih mengetahui kami kehilangan Grant Wahl. Grant menjadikan sepak bola sebagai pekerjaan hidupnya dan kami sangat terpukul karena dia dan tulisannya yang brilian tidak akan bersama kami lagi," bunyi pernyataan resmi federasi sepak bola Amerika Serikat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, menegaskan telah berkomunikasi dengan keluarga Wahl, khususnya sang istri, Celine Gounder. Pihak penyelenggara Piala Dunia juga telah menghubungi pihak keluarga untuk memastikan proses pemulangan jenazah sesuai dengan keinginan.
Sebelumnya, dalam podcast Futbol, Grant Wahl mengeluh merasakan sakit. Ia merasakan sesak pada bagian dada. Grant Wahl juga mengaku mengalami kurang tidur, stres yang tinggi, dan beban kerja yang berat. Wahl juga menderita flu selama 10 hari.
Pada Piala Dunia 2022, Grant Wahl sempat menjadi pusat pembicaraan setelah dilarang masuk stadion karena menggunakan baju berhambar pelangi untuk mendukung hak LGBTQ. Wahl juga pernah mengungkapkan jika penyelanggara Piala Dunia bersikap tidak peduli dengan kematian para pekerja migran dalam pembangunan infrastruktur.
