Setan Berwajah Malaikat, Menilik Keputusan Juventus Pilih Andrea Pirlo

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Minggu, 09 Agustus 2020
Setan Berwajah Malaikat, Menilik Keputusan Juventus Pilih Andrea Pirlo
Andrea Pirlo (twitter)

BolaSkor.com - Pep Guardiola dan Zinedine Zidane merupakan sosok jenius kala sebagai pemain yang lanjut sukses saat menjadi pelatih meski minim pengalaman. Kini muncul Andrea Pirlo yang resmi menggantikan Maurizio Sarri sebagai arsitek Juventus.

Guardiola, Zidane, dan kini Pirlo, tiga orang hebat. Sebagai pemain mereka adalah kreator, sutradara, aktor, playmaker, metronom, jenderal, maestro, dan banyak sebutan lain yang bisa menggambarkan ketiganya.

Keputusan Juventus memilih Andrea Pirlo sebenarnya terbilang mengejutkan. Selain banyak nama-nama pelatih yang lebih berpengalaman, pemilihan waktu alias timingnya juga meragukan. Apakah tidak terlalu cepat bagi Pirlo melatih klub seperti Juventus dengan target besar.

Baca Juga:

Sebelum Andrea Pirlo, 5 Pemain Bintang Ini Lebih Dulu Awali Karier Kepelatihan bersama Klub Besar

Belum Genap 24 Jam Maurizio Sarri Angkat Kaki, Juventus Tunjuk Andrea Pirlo Jadi Pengganti

Nostalgia - Kala Andrea Pirlo Menyeberang dari Inter ke Milan Tanpa Dicap Pengkhianat

Apakah Pirlo yang minim pengalaman mampu mengatasi tekanan dan membimbing skuat Juve yang dihuni bintang macam Cristiano Ronaldo? Atau malah Pirlo tidak bisa berkutik di tengah pada bintang yang menjadi anak asuhnya?

Tapi, jangan salah, Pirlo boleh saja terlihat kalem dari luar. Tapi sebenarnya sang maestro memiliki api besar dalam tubuhnya. "Jangan tertipu dengan kulit luar. Pirlo itu setan berwajah malaikat,” kata Gattuso dalam buku biografi Pirlo.

Kembali ke Guardiola, Zidane, dan Pirlo. Apa korelasi dari ketiganya? Mereka dalah pemikir di atas lapangan. Saat menjadi pemain mereka memiliki keunggulan dalam hal visi permainan. Ketiganya merupakan sosok penting dalam menterjemahkan keinginan pelatih.

Bukan rahasia lagi, semua pedoman tentang kepelatihan tersebut untuk menjadi pelatih, seseorang harus memiliki kreativitas dan imajinasi yang tinggi. Kebutuhan seperti itu sudah ada dan terbawa dengan sendirinya oleh mereka yang saat bermain disebut sebagai gelandang kreatif.

Bukan berarti pelatih yang saat menjadi pemain berposisi bek tidak bisa sukses. Tetapi dengan latar belakang sebagai pemain kreatif, peluangnya untuk sukses sangat terbuka.

Korelasi lain Pirlo dengan Guardiola dan Zidane adalah ketiganya bukan sosok asing lagi di klub. Mereka adalah mantan pemain yang sangat mengenal klub.

Kemungkinan ini juga yang diharapkan Chelsea saat memilih Frank Lampard atau Arsenal yang menggaet Mikel Arteta.

Untuk dalam jangka pendek, keputusan Juventus mengangkat Pirlo tidak dapat diukur dengan gelar. Tentu ada alasan yang membikin Juventus yakin, dengan cepatnya, memilih Pirlo. Juventus tentu bisa mendatangkan pelatih yang lebih berpengalaman jika ingin mengejar ambisi trofi.

Jika benar Juventus tidak berpikir instan, keputusan ini menjadi langkah yang kontradiktif dari ambisi Juventus di Liga Champions. Boleh jadi Juventus berpikir ulang terkait ambisi mereka. Bisa jadi Juventus memikirkan jangka panjang.

Pasalnya, menunjuk Pirlo sebagai pelatih kini tidak lagi relevan dengan target gelar Liga Champions. Juventus mengambil jalan yang berbeda dalam memilih pelatih. Kejutankan? Tidak, Juventus sudah mengambil langkah kreatif, yang tentu tidak lepas dari risiko.

Bagi Pirlo, ini merupakan petualangan baru yang dibutuhkannya. Seperti yang diucapkannya saat resmi diumumkan sebagai pelatih baru Juventus.

"Hari ini sebuah petualangan baru dimulai."

Juventus Andrea Pirlo
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

5.962

Bagikan