Setelah FFP, UEFA Siap Perketat Aturan Capital Gain

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Rabu, 19 Februari 2020
Setelah FFP, UEFA Siap Perketat Aturan Capital Gain
UEFA (Twitter)

BolaSkor.com - UEFA dikabarkan semakin giat menerapkan aturan yang menyentuh sisi finansial. Setelah Financial Fair Play, otoritas tertinggi di sepak bola Eropa itu akan memperketat aturan Capital Gain.

Dalam beberapa hari terakhir, berkembang banyak kabar seputar Financial Fair Play, terutama setelah hukuman yang diberikan pada Manchester City. The Citizens dilarang tampil pada kompetisi Eropa dan wajib membayar denda 30 juta euro.

Baca juga:

Pep Guardiola Berniat Bertahan Meski Man City Terlempar dari Premier League

Skenario Terburuk bagi Man City Terkait Hukuman UEFA

UEFA

Corriere dello Sport mengabarkan, kini UEFA siap menginvestigasi kenaikan modal yang meragukan, khususnya untuk penyalahgunaan apa yang disebut perdagangan pemain. Belum lagi, disebut-sebut ada permainan dalam pertukaran untuk tujuan perolehan modal imajiner atau pasukan para pemain yang dipinjamkan untuk tujuan menjaga mereka dalam keseimbangan.

Cara tersebut diambil para klub untuk mengakali peraturan Capital Gain. Peraturan tersebut adalah besaran uang yang harus didapatkan sebuah klub dalam satu musim.

Biasanya, klub akan mengakali peraturan tersebut dengan menjual pemain dengan harga tinggi. Masalahnya, UEFA mencium bau persekongkolan yang dilakukan para klub terlibat.

Sebagai contoh, klub membeli pemain dengan mahar 10 juta euro. Kemudian, mereka memberinya kontrak lima tahun, namun setelah dua tahun, ketika sang pemain memiliki nilai sisa 6 juta berkat amortisasi, mereka menukar pemain itu dengan pemain lain. Kedua pemain itu bernilai 10 juta euro.

Pada kasus tersebut, ada Capital Gain mencapai 4 juta euro. Dan ketika klub menjual pemain dari akademi, akan lebih jelas masalah yang terjadi.

Sebuah penyelidikan yang dilakukan FIGC pada musim 2016-2017 menyatakan, Capital Gain mewakili sekitar 22 persen pendapatan klub sepa bola Italia. Banyak kecurigaan yang muncul karena klub-klub Italia termasuk di anatra yang paling bergantung pada Capital Gain untuk memenuhi kebutuhan tim.

UEFA takut klub terlalu bergantung kepada Capital Gain untuk dapat bergerak maju. Dengan begitu, aspek-aspek olahraga akan memudar.

UEFA Breaking News
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.481

Bagikan