Skuat Persija Jakarta Masih Cari Karakter Permainan
Tengku Sufiyanto - Senin, 21 Januari 2019
BolaSkor.com - Persija Jakarta terus mematangkan persiapan jelang menghadapi babak 32 besar Piala Indonesia dan Kualifikasi Liga Champions Asia. Tim Macan Kemayoran fokus cari karakter permainan.
Persija akan menghadapi Kepri 757 Jaya FC, pada laga babak 32 besar Piala Indonesia 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, 23 Januari mendatang. Setelah itu, Persija dijamu Kepri 757 Jaya FC di Stadion Citra Mas Batam, 31 Januari 2019.
Setelah itu, Persija menghadapi Kualifikasi Liga Champions Asia. Persija Jakarta akan menantang wakil Singapura, Home United, pada pre eliminary pertama LCA pada 5 Februari 2018.
Jika berhasil melewati Home United, Persija akan bertemu wakil Australia, Newcastle Jets pada pre eliminary kedua. Lalu terakhir, Macan Kemayoran dapat berjumpa juara bertahan LCA, Kashima Antlers, pada babak play-off.
Baca Juga:
Sikap Persija soal Mundurnya Edy Rahmayadi dan Naiknya Joko Driyono
Dapat Tawaran ke Persija Jakarta, Syafril Lestaluhu Menunggu Kepastian dari Persib
Atep Belum Resmi Dilepas, Persib Ingin Jadikan Ikon seperti Bambang Pamungkas
"Kita masih coba (karakter permainan) dengan setiap latihan. Perbaiki kondisi, karena buat kita game hari Rabu (Piala Indonesia 2018) tidak telalu penting, tapi yang penting di Singapura (Liga Champions Asia)," kata pelatih Persija, Ivan Kolev.
"Tidak mungkin untuk satu dua tiga minggu (dapat karakter permainan). Saya harus detail (cari karakter permainan) semua itu perlu waktu lebih," tambahnya.
Sementara itu, kapten Persija, Ismed Sofyan juga mengakui timnya masih terkendala karakter permainan. Pergantian pelatih menjadi penyebabnya.
"Mungkin kalau saya boleh katakan, karakter (permainan) ya. Dengan bergantinya pelatih, saya pikir karakter juga akan berbeda. Terus taktik strategi juga akan berbeda. Terus metode latihan juga berbeda. Ini yang harus kita mulai adaptasi lagi dari awal. Sementara karakter yang dulu kita pasti setidaknya dihilangkan gitu, jadi sekarang kita harus adaptasi dengan yang baru," tutup Ismed Sofyan.
