Tanpa Paulo Dybala, Max Allegri Siap Mainkan Dua Taktik Berbeda Melawan Real Madrid

Arief HadiArief Hadi - Rabu, 11 April 2018
Tanpa Paulo Dybala, Max Allegri Siap Mainkan Dua Taktik Berbeda Melawan Real Madrid
Massimiliano Allegri dapat menerapkan dua taktik kontra Real Madrid (Getty Images)

BolaSkor.com - Kala Real Madrid mencetak tiga gol ke gawang Juventus yang dijaga Gianluigi Buffon di leg pertama perempat final Liga Champions, publik sesaat berpikir, "Perempat final telah berakhir untuk Bianconeri". Tidak mudah membalikkan agregat gol melawan El Real, apalagi, mereka menciptakan tiga gol tandang.

Namun publik juga tidak boleh lupa begitu saja, bahwa Juventus bukanlah sembarang tim atau sekedar tim "besar" saja. Bianconeri juga merupakan klub tradisional yang punya sejarah panjang dan pengalaman di Eropa. Lengat sesaat, Madrid bisa dalam posisi sulit saat bermain di Santiago Bernabeu nanti pada Kamis, 12 April 2018 pukul 01.45 WIB.

Kehilangan Paulo Dybala di kubu Juventus karena akumulasi kartu, justru membuka kesempatan bagi Massimiliano Allegri untuk melakukan eksperimen taktik. Menurut media La Repubblica, Allegri telah menerapkan 44 taktik berbeda dari 45 laga Juventus musim ini. Ini jelas menggambarkan, betapa kayanya wawasan taktik pelatih berusia 50 tahun itu.

Melawan Los Merengues di Bernabeu, ada kemungkinan besar Allegri memainkan dua taktik di luar kebiasaannya menerapkan formasi 4-2-3-1. Kehadiran Mario Mandzukic yang sudah pulih dari cedera, serta Medhi Benatia dan Miralem Pjanic yang sebelumnya absen karena akumulasi kartu, menambah variasi bermain Juventus.

Formasi 4-2-4 atau 4-3-3?

"Kami mengalami malam yang buruk di Turin, hal itu bisa saja terjadi kepada Madrid. Dalam sepak bola, segalanya dapat terjadi."

Tentu saja, Allegri mengucapkannya tidak hanya sekedar berharap Madrid mengalami malam yang sial: pertahanan buruk, sering melakukan blunder, pemain tidak disiplin, dan wasit yang memihak satu tim. Apa yang diucapkan Allegri itu bisa jadi pertanda, bahwa timnya akan bermain nothing to lose dan coba menjebol gawang Madrid, yang dikawal Keylor Navas.

Tugas Zinedine Zidane, pelatih Madrid, dalam membaca permainan Gianluigi Buffon cs akan semakin sulit, karena taktik "bunglon" yang diterapkan Allegri. Ia disinyalir akan menerapkan taktik 4-3-3 atau 4-2-4, atau bahkan keduanya, jika taktik awal 4-3-3 tidak berjalan baik.

Kedua taktik itu tidak memerlukan perubahan besar di lini belakang, yang kemungkinan tetap ditempati: Gianluigi Buffon, Alex Sandro, Giorgio Chiellini, Medhi Benatia, dan Mattia De Sciglio. Perubahan signifikan berpotensi terjadi di lini tengah ke depan.

Andai Allegri memainkan formasi 4-3-3, maka tiga gelandang di tengah akan ditempati Blaise Matuidi, Pjanic, dan Sami Khedira, yang mengenal baik Bernabeu karena pernah membela Madrid pada medio 2010-2015. Di depan, ditempati Douglas Costa, Gonzalo Higuain, dan Juan Cuadrado.

Taktik itu memberikan proteksi lebih di lini tengah untuk mengimbangi lini kedua Madrid, serta memberikan keseimbangan saat menyerang, karena keberadaan dua penyerang sayap lincah dan satu target man. Formasi ini berpotensi diterapkan Allegri dari awal pertandingan.

Akan tetapi, jika kondisi belum berubah, untuk setidaknya 45 menit pertama dan Juve masih kesulitan mencetak gol, maka Allegri dapat menerapkan taktik 4-2-4. Dalam taktik tersebut, Matuidi kemungkinan akan dikorbankan dan digantikan dengan Mandzukic, untuk berduet dengan Higuain di lini depan.

Matuidi dikorbankan karena ia gelandang yang rajin bergerak dan berpotensi lebih banyak meninggalkan zonanya di lini tengah. Dalam taktik 4-2-4, peran dua gelandang di lini tengah sangat krusial. Baik itu saat mereka bertahan atau ikut terlibat proses serangan.

Apapun taktik yang diterapkan Allegri nantinya, dia jelas tahu timnya juga harus waspada ketika bertahan, karena satu gol dari Madrid bisa menyulitkan mereka untuk mencetak gol lebih banyak lagi.

Liga Champions Real Madrid Juventus Massimiliano Allegri Paulo Dybala
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.211

Bagikan