Titel La Liga ke-25: Satu Dekade Dominasi Barcelona di Spanyol

Arief HadiArief Hadi - Selasa, 01 Mei 2018
Titel La Liga ke-25: Satu Dekade Dominasi Barcelona di Spanyol
Barcelona saat meraih titel Copa del Rey (Getty Images)

BolaSkor.com - Real Madrid boleh saja berjaya di Liga Champions dengan raihan dua titel beruntun dalam dua musim terakhir. Mempertegas status mereka sebagai raja Eropa dengan raihan 12 titel Liga Champions. Tapi di La Liga, khususnya dalam sedekade terakhir, Barcelona lah juaranya.

Barcelona baru saja dipastikan sebagai juara La Liga 2017/18. Kepastian itu mereka dapat usai menaklukkan Deportivo La Coruna di pekan 35 La Liga dengan skor 4-2. Barca mengoleksi 86 poin dan memainkan satu laga lebih sedikit dari urutan dua klasemen, Atletico Madrid, yang memiliki raihan 75 poin. Perolehan poin Barca itu tidak dapat lagi dikejar Atletico.

Dengan status unbeaten alias tidak pernah kalah sejauh ini, Barca memastikan titel La Liga ke-25 dan ketujuh yang mereka raih dalam sedekade terakhir ini. Ernesto Valverde merupakan sosok yang berkontribusi besar atas pencapaian Barca musim ini.

Datang menggantikan Luis Enrique, Valverde memberikan sentuhan yang berbeda dengan gagasan permainannya sendiri. Pria yang cenderung kalem ketika berbicara kepada media ini, suka menumpuk banyak gelandang di lini tengah Barca. Perubahan yang diberikannya tersebut berujung kepada membaiknya pertahanan Barca.

Jika di musim-musim sebelumnya, Barca sangat ofensif dan rentan ketika menghadapi serangan balik, musim ini berbeda. Terbukti, Barca tercatat sebagai tim dengan pertahanan terbaik kedua di La Liga. Gerard Pique cs baru 21 kali dibobol lawan, sementara Atletico kebobolan 18 gol. Kehadiran banyak gelandang memberikan proteksi ekstra bagi lini belakang Barca.

Titel La Liga menegaskan status Barca sebagai tim terbaik di Spanyol saat ini. Dalam 10 tahun terakhir, Barca memiliki generasi emas yang dihuni Carles Puyol, Xavi Hernandez, Lionel Messi, dan Andres Iniesta. Nama yang disebut terakhir tidak akan bermain lagi di Barca musim depan. Iniesta memutuskan untuk mengakhiri petualangannya selama 16 tahun dengan Barcelona.

Mundur ke belakang, pada musim 2008/09, Barcelona boleh jadi mempertontonkan performa terbaik sepanjang masa. Di bawah arahan Pep Guardiola, yang mengevolusi filosofi totalvoetball Johan Cruyff, Barca menampilkan salah satu permainan terbaik dunia yang belum pernah dilihat sebelumnya - terkenal dengan nama tiki-taka.

Barca menembus rekor 100 gol di La Liga dan menjadi tim pertama yang mencapai nominal tersebut. Guardiola memberikan hattrick titel La Liga pada musim 2008/09, 2009/10, dan 2010/11, sebelum memutuskan hengkang di tahun 2012. Guardiola pergi, datang Tito Vilanova, mantan asisten pelatih Guardiola.

Villanova memberikan titel La Liga kepada Barca di musim 2010/11. Setelahnya, Villanova mundur karena sakit dan digantikan pelatih asal Argentina, Gerardo Martino. Sayang, performa Barca memburuk bersama Martino dan klub mendepaknya, mengganti Martino dengan Luis Enrique.

Bersama mantan pelatih AS Roma itu, performa Barca kembali membaik dengan trisula lini depan MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar). Hasilnya, dua titel La Liga diraih Barca di bawah asuhan Enrique pada musim 2014/15 dan 2015/16. Musim lalu, Barca gagal meraihnya karena kalah bersaing dengan Madrid.

Breaking News FC Barcelona La liga Lionel Messi Ernesto Valverde Pep Guardiola Luis enrique
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

11.973

Bagikan