Wawancara Eksklusif Legenda PSIS: Mengenang Mahesa Jenar Juara Perserikatan 1987

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Selasa, 14 November 2017
Wawancara Eksklusif Legenda PSIS: Mengenang Mahesa Jenar Juara Perserikatan 1987
Logo PSIS Semarang. (Screenshoot Youtube)

BolaSkor.com - Sejarah panjang dan nama besar PSIS Semarang memang patut diperhitungkan di kancah sepakbola sejak zaman Perserikatan hingga sekarang.

Nama nama besar pemain yang pernah membawa PSIS menjadi juara juga tidak akan dilupakan oleh pecinta bola di Tanah Air, khususnya warga Semarang.

Sebut saja salah satunya Ahmad Muhariah, yang membawa skuat Mahesa Jenar menjadi juara Perserikatan tahun 1987. Kenangan meraih trofi kala itu menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi semua pemain PSIS.

Berikut sesi wawancara BolaSkor.com dengan Ahmad Muhariah:

Bagaimana perasaan pada waktu itu, meraih juara perserikatan tahun 1987?

Tentu sangat bangga sekali bisa mengangkat trofi juara Perserikatan 1987.

Ketika di partai final bertemu Persebaya Surabaya, apakah ada perasaan grogi atau yang lainnya?

Tidak ada sama sekali. Semua pemain ibaratnya nothing to lose saja. Terpenting bermain maksimal dan semangat.

Apakah sebelumnya sudah membayangkan pada tahun 1987 akan meraih juara perserikatan?

Tidak ada sama sekali. Sejak awal penyisihan grup, PSIS tidak difavoritkan menjadi juara, dan tidak dipandang tim berbahaya. Tim yang difavoritkan pada waktu itu adalah Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan PSMS Medan. Tapi pada pertandingan pertama, PSIS menang atas Persija 3-1, karena Persija sebagai favorit, kita mulai diperhitungkan tim tim lain.

Siapakah pemain kunci dan menjadi penambah motivasi pemain di tim pada waktu itu?

Semua pemain adalah pemain kunci. Pada waktu itu tidak ada pemain bintang, dan semuanya mau bekerja keras di setiap pertandingan. Satu lagi ketika partai final, salah satu striker PSIS Budi Wahyono, kakinya cedera. Tapi karena sudah merupakan kebanggaan, Budi Wahyono tetap ingin bermain di partai final. Akhirnya dia turun dengan bantuan cederanya disuntik anti sakit pada waktu itu.

Seperti diketahui laga final perserikatan musim 1987, mempertemukan PSIS melawan Persebaya di Stadion Utama Senayan Jakarta pada 11 Maret 1987. Pada babak pertama PSIS bermain lebih dominan dari Persebaya.

Sebaliknya, pada babak kedua PSIS justru lebih banyak ditekan. Namun dengan mengandalkan serangan balik, justru gawang Persebaya bobol di menit 77. Dua wing back Persebaya yang sering terlambat turun membuat penyerang sayap PSIS, Budi Wahyono mendapat umpan dari tengah membawa bola menyisir sayap kiri.
Umpan silang yang dilepas Budi Wahyono disambut sundulan Saiful Amri yang tidak terjaga.

Kini, duel klasik PSIS kontra Persebaya akan kembali terjadi. Pertandingan itu bertajuk laga perdana Grup Y babak 8 Besar Liga 2, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, 15 November mendatang. (Laporan Kontributor Joko Toro/Semarang)

PSIS Semarang
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

15.008

Bagikan