Wawancara Eksklusif Pemain Persiwa Aldo Claudio atas Sanksi Seumur Hidup dari Komdis PSSI

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Rabu, 26 September 2018
Wawancara Eksklusif Pemain Persiwa Aldo Claudio atas Sanksi Seumur Hidup dari Komdis PSSI
Aldo Claudio, pemain Persiwa Wamena yang terkena sanksi larangan bemain di sepak bola selama seumur hidup. (BolaSkor.com/Kristian Joan)

BolaSkor.com - Mimpi Aldo Claudio untuk menjadi pemain sepak bola Tanah Air harus pupus lewat vonis seumur hidup yang dialaminya. Kapten tim Persiwa Wamena itu mendapatkan hukuman paling berat di antara enam kompatriotnya dari hasil sidang Komisi Disiplin PSSI pada 22 September.

Insiden pengeroyokan Wasit Abdul Razak menjadi penyebabnya. Persiwa memprotes hadiah penalti di menit 78 saat menghadapi Persegres Gresik United, pada laga pekan ke-16 kompetisi Liga 2 Wilayah Timur di Stadion Gelora Joko Samudro, 15 September lalu.

Berikut respon bek muda yang tengah menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jakarta itu saat ditemui BolaSkor.com di Tribun VIP Stadion Gelora Supriyadi Blitar, Jawa Timur:

Halo Aldo, Bagaimana perasaan kamu dijatuhi sanksi seumur hidup dari Komdis PSSI?

Tentu sangat berat, mengingat masa depan saya masih panjang. Saya masih umur 20 tahun, yang menjadikan sepak bola sebagai cita-cita untuk masa depan. Jadi, sanksi larangan bermain seumur hidup sangat tidak adil untuk saya.

Seberat apa beban yang kini kamu rasakan karena sanksi?

Enam teman yang lain bisa bermain lagi karena terkena sanksi 12 bulan (1 tahun). Mereka juga masih kuliah seperti juga saya. Tetapi, sanksi bagi saya sangat berat, meski memang saya mengakui semua kesalahan itu sebagai rasa penyesalan.

Lalu, apa yang akan kamu lakukan setelah mendapatkan sanksi berat itu?

Saya dan enam pemain lainnya pasti akan banding. Kalau sanksi saya diberi keringanan, tentu akan menjadi bahan evaluasi dan instrospeksi diri ke depannya. Tetapi kalau tidak bisa, ya mungkin Tuhan punya rencana lain untuk masa depan saya.

Pengeroyokan wasit oleh pemain Persiwa. (BolaSkor.com/Kristian Joan)

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengingat kamu sebagai kapten tim yang seharusnya ikut meredam emosi pemain, tetapi malah ikut dalam pengeroyokan wasit?

Kejadian itu benar-benar di luar kendali emosi kami. Saya dan pemain lainnya langsung marah, karena wasit menghukum tim kami dengan penalti, lewat keputusan tidak masuk akal, tanpa pelanggaran berat seperti kontak fisik dan sebagainya.

Bagi saya, ini merupakan puncak dari fenomena serupa yang sering saya alami. Lagipula, pukulan saya tidak mengenai wasit secara telak. Saat saya berusaha menjelaskan pendapat untuk protes, wasit malah lari ke ruang ganti (lalu masuk sepuluh kemudian, dengan mengganjar tiga pemain Persiwa dengan dua kartu merah dan satu kartu kuning).

Dengan kejadian itu, apa yang kamu paling sesali?

Saya tahu tindakan itu sangat salah dan tidak bisa dibenarkan. Sebagai pemimpin tim, saya selalu tegaskan kepada semua rekan setim untuk tidak memukul wasit meski mendapatkan keputusan yang pahit sekali pun. Karena apa? Kami masih berusia muda dengan masa depan panjang.

Apa harapan kamu setelah ini? Mungkin ada tuntutan juga ke PSSI?

Begini, sepak bola itu adalah impian bagi orang seperti saya. Kalau toh hasil pertandingan ditentukan oleh wasit, kenapa kita masih bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola?

Lebih adil, wasit seperti itu juga harus dihukum seumur hidup, seperti saya. Secara pribadi, saya ingin PSSI berbenah dalam segala hal, terutama bidang wasit. Kalau dibiarkan, akan ada pelanggaran-pelanggaran karena tim merasa dikerjai. Juga, akan ada lagi kasus pemain yang seperti saya. (Laporan Kontributor Kristian Joan/Malang)

Persiwa wamena Breaking News Liga 2 Komdis pssi PSSI
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

15.008

Bagikan