Wawancara Eksklusif Pemilik Tim Balap: MotoGP Indonesia Tidak Bantu Kemajuan Balap Tanah Air

Hendry WibowoHendry Wibowo - Sabtu, 25 Mei 2019
Wawancara Eksklusif Pemilik Tim Balap: MotoGP Indonesia Tidak Bantu Kemajuan Balap Tanah Air
Ibnu Sambodo (Istimewa)

BolaSkor.com - Jika tidak ada aral melintang, Indonesia akan menggelar MotoGP tahun 2021. Kini para pemangku kepentingan sedang mempersiapkan Mandalika, Lombok, sebagai tempat lomba.

Rencananya bakal dibuat sirkuit jalan raya, yang jika terealisasi, maka MotoGP Indonesia bakal jadi satu-satunya lomba yang berlangsung di trek non permanen.

BolaSkor.com pun berkesempatan mewawancara salah satu pemilik tim asal Indonesia yang sudah malang melintang di ajang Asia Road Racing Championship, Manual Tech, Ibnu Sambodo.

Pade-begitu sapaan akrabnya, membicarakan MotoGP Indonesia, sampai curhat soal sulitnya cari sponsor balap di Tanah Air.

Baca Juga:

Setelah Dimas Ekky, Indonesia Punya Wakil Lagi di Kejuaraan Dunia Balap Motor

Tidak Finis di Moto2 Prancis, Manajer Tim Enggan Mengomeli Dimas Ekky

Area di Mandalika yang Dijadikan Sirkuit untuk Gelar MotoGP 2021
Area di Mandalika yang Dijadikan Sirkuit untuk Gelar MotoGP 2021 (istimewa)

Indonesia direncanakan akan menggelar MotoGP tahun 2021...

Saya tidak melihat MotoGP di Mandalika ada korelasi dengan kemajuan balap di Indonesia. Karena selama ini, kami juga berjuang sendiri. Untuk pariwisata mungkin bermanfaat.

Maaf, komentar saya mungkin tidak layak dikutip. Tapi saya hanya jujur terhadap kondisi motorsport kita. Kejuaraan Nasional saja tidak ada kepastian tahun ini ada atau tidak.

Menurut Pade, idealnya keterlibatan pemerintah di motorsport seharusnya seperti apa? Mungkin ada contoh?

Mungkin yang paling mudah ditiru Malaysia. Saya tidak tahu ada peran pemerintah atau tidak di Sepang. Tapi Sepang bisa membuat tim di MotoGP. Lalu Petronas juga banyak sponsor ke tim-tim level Kejuaraan Dunia Balap Motor sampai Formula 1. Di sini...

Jadi benar anggapan sangat sulit cari sponsor balap dari Indonesia?

Di Indonesia, tidak mementingkan kompetensi tapi koneksi (tertawa). Tahun ini, saya berusaha cari sponsor untuk Yudhistira di ARRC agar bisa tampil di kelas ASB100, namun gagal.

Untungnya ada tim Singapura yang perlu pembalap. Pembalap Indonesia di kelas tertinggi ARRC saja belum bisa juara umum, baru mentok peringkat tiga. Susah kalau lompat ke kelas yang lebih tinggi. Misalnya Moto2, apalagi MotoGP.

(Klik Halaman Berikutnya untuk Membaca Lanjutan wawancara)

Breaking News Manual Tech Ibnu Sambodo MotoGP Indonesia
Ditulis Oleh

Hendry Wibowo

Motorsports Enthusiast and Giallorossi Fan
Posts

2.794

Bagikan