Wawancara Eksklusif Warsidi: Persija pada 2001, Widodo Cahyono Putro, dan Karier Pelatih

Frengky AruanFrengky Aruan - Rabu, 12 Agustus 2020
Wawancara Eksklusif Warsidi: Persija pada 2001, Widodo Cahyono Putro, dan Karier Pelatih
Bek Persija Legend, Ardi Warsidi. (BolaSkor.com/Putra Wijaya)

BolaSkor.com - Bicara soal pemain belakang, nama Ardi Warsidi tak boleh dilupakan. Sejak melejit bersama Persija Jakarta, Warsidi merupakan salah satu nama tak tergantikan di sektor belakang Timnas Indonesia tahun 2001-2005.

Ardi Warsidi merupakan salah satu bek tangguh di Indonesia. Potensinya mulai terlihat ketika memperkuat Timnas Indonesia U-19 pada 1998. Bakat itu yang membuatnya masuk Persija Jakarta tahun 2000.

Warsidi kemudian semakin berkembang dan membawa Persija Jakarta menjadi juara Liga Indonesia 2001. Kala itu, bek jebolan Diklat Ragunan ini merupakan salah satu senjata muda di sektor belakang.

Prestasi bersama Persija Jakarta membuat Warsidi sering dipanggil Timnas Indonesia pada 2001-2005. Warsidi kerap bertukar posisi dengan Aples Gideon Tecuari sejak kualifikasi Piala Dunia 2002.

Ardi Warsidi pun masih menghiasi skuat Timnas kala Piala Asia 2004. Kala itu, dia dipanggil Ivan Kolev bersama Hamka Hamzah, Firmansyah dan Maman Abdurachman. Termasuk juga namanya ada dalam skuat kualifikasi Piala Dunia 2006.

Baca Juga:

Wawancara Eksklusif Sutan Zico: Legenda Argentina dan Brasil hingga Piala Dunia U-20 bersama Timnas U-19

Eks Timnas PSSI Baretti Haryanto 'Tommy' Prasetyo Mengenang Kebangkitan di Persijatim Solo FC

Warsidi bukan saja bersinar bersama Persija. Setelah pindah ke Arema musim 2005-2006, Warsidi pun punya prestasi. Dia membawa tim Singo Edan menjadi juara Copa Indonesia. Lalu tahun 2007, Warsidi merupakan pilar tak tergantikan di Persmin Minahasa.

PSS Sleman menjadi klub terakhir yang dibelanya. Pada tahun 2010, tepatnya saat berusia 31 tahun, Warsidi memutuskan gantung sepatu karena cedera lutut yang mengganggu performanya.

Setelah pensiun sebagai pemain, Warsidi tetap ada di lingkarang sepak bola nasional. Dia banyak bergelut di pembinaan usia muda sebagai pelatih. Kini, Warsidi yang sudah mengantongi lisensi C AFC berstatus sebagai pelatih tim Djoe FC, Lebak Bulus, Jakarta.

Warsidi juga masih rutin bermain sepak bola. Salah satunya bersama Persija Legend 2001. Di tim ini, dia melepas rindu kejayaan Macan Kemayoran saat juara Liga Indonesia 2001, serta main sepak bola lagi.

Bolaskor.com berkesempatan mewawancarai Warsidi saat mengikuti agenda Persija Legend 2001 di Lapangan Koripan, Matesih, Karanganyar, Minggu (9/8). Berikut petikan wawancaranya:

Seberapa sering ikut dalam agenda tim Persija Legend?

Laga persahabatan seperti ini sering kita lakukan bersama Persija Legend. Kita masih punya kebersamaan, sama seperti tahun 2000-2001 lalu. Tahun ini saja, kita sudah tanding di lima lokasi berbeda.

Kebanyakan ada di Jakarta, tapi pernah juga ke Bandung, Jawa Timur dan sekarang Tawangmangu. Setelah ini, kita rencananya mau ke Palembang. Kita rutin bawa masseur dan fotografer dari Jakarta.

Setiap pertandingan, skuat yang ikut hampir selalu lengkap. Apakah ini menggambarkan bahwa memang Persija tahun 2001 lalu sangat solid di dalam dan luar lapangan?

Kekompakan tim sebenarnya sudah terbangun dari tahun 2000. Kita sudah bersama. Tidak banyak pergantian pemain pada tahun berikutnya. Dari tahun 2000 sudah bagus, ketemunya pas 2001. Makanya sampai sekarang pun kekompakan tim masih terjaga.

Ardi Warsidi
Ardi Warsidi saat memberikan coaching clinic bersama penggawa Persija Legend 2001. (BolaSkor.com/Putra Wijaya)

Apa yang membuat tim saat itu sangat kompak? Kalau lihat kan di skuat Persija 2001 ada kombinasi pemain senior dan pemain muda?

Saat itu senior maupun junior sama-sama mendukung. Kita bisa merasakan atmosfer dari para pemain senior sangat kuat. Kita dari yang junior pun jadi muncul. Para pemain senior bukan bunuh juniornya, tapi para pemain senior mengangkat kita. Tidak ada senioritas.

Baca Juga:

Wawancara Eksklusif Andre Oktaviansyah: Paul Pogba, Kebangkitan dari Cedera ACL, hingga Mimpi ke Piala Dunia

5 Sosok Asal Brasil yang Sukses bersama Persija Jakarta

Apa contoh yang diambil para pemain junior dari pemain senior?

Bikin semangat. Melihat mereka semangat, kita yang muda harus lebih semangat. Kita lihat saat itu yang rajin (tambah latihan) mas Widodo Cahyono Putro. Kita mencontoh apa yang mas Widodo lakukan, kita terpacu. Kita berpikir, kalau senior saja bisa, masa kita yang junior tidak bisa.

Setelah sekian lama pensiun sebagai pemain, apa aktivitas sekarang? Apakah ada rencana menjadi pelatih profesional seperti rekan-rekan di Persija Legend 2001?

Saya sudah punya lisensi C AFC. Kita sekarang ini melatih SSB Djoe FC di Lebak Bulus. Belum ada rencana (ke profesional). Kita mau ada proses, dari bawah dulu. Dari tim usia 11 tahun, 12 tahun, 13 tahun.

Sebagai mantan pemain Timnas Indonesia, kalau lihat regenerasi pemain belakang sekarang seperti apa?

Kalau saya melihatnya masih kurang ya. Beda jauh dari jaman dulu. Tapi ya kita berharap dari junior-junior ini muncul. Mudah-mudahan bisa (ikut bantu) dari junior ini. (Laporan kontributor Putra Wijaya)

Persija jakarta Warsidi Breaking News
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Posts

15.464

Bagikan