Widyantoro Masih Pantau Progres Persis dari Balik Jeruji Sanksi PSSI

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Jumat, 10 November 2017
Widyantoro Masih Pantau Progres Persis dari Balik Jeruji Sanksi PSSI
Persis Solo saat menghadapi Martapura FC di babak 8 besar Liga 2. (PT Liga Indonesia Baru)

BolaSkor.com - Sanksi larangan beraktivitas di persepak bolaan nasional selama 16 bulan membuat Widyantoro harus lengser dari kursi kepelatihan Persis Solo. Tempatnya kini digantikan pelatih asal Palopo, Freddy Muli.

Pergantian ini membuat Widyantoro cukup kecewa. Apalagi dia sudah susah payah membentuk skuat hingga akhirnya bisa melenggang ke babak 8 besar Liga 2 2017. Namun keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI membuat manajemen Laskar Sambernyawa harus mengambil keputusan ini.

Bagi Widyantoro, sosok mantan pelatih PSS Sleman itu bukan nama baru. Keduanya sudah saling mengenal sebelum sama-sama membesut klub Liga 2. Bahkan saat manajemen memperkenalkan Freddy di Mes Persis, 16 Oktober lalu, Widyantoro juga turut dihadirkan.

"Saat perkenalan lalu, saya diskusi dengan coach Freddy. Saya sudah jelaskan tentang gambaran skuat Persis Solo. Saya katakan bahwa Persis Solo tidak memiliki pemain bintang (seperti di PSS Sleman). Tapi kita punya kelebihan-kelebihan. Ada juga kelemahan yang harus segera diperbaiki," terang Widyantoro kepada Bolaskor, Jumat (10/11/17).

Setelah pertemuan itu, Widyantoro mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi dengan seniornya. Seluruh rancangan program latihan maupun strategi yang dipersiapkan untuk babak 8 besar menjadi kewenangan Freddy.

"Sudah tidak lagi. Seluruh strategi yang menyiapkan beliau. Saya kadang komunikasi dengan tim kepelatihan (asisten) untuk menanyakan perkembangan tim. Persiapannya gimana, ada progres apa, itu saja," tuturnya.

Saat babak 8 besar berlangsung, Widyantoro juga tidak berangkat ke Bekasi. Dia berada di kampung halamannya, Magelang. Widyantoro berharap Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi bisa meninjau lagi sanksi yang dijatuhkan kepadanya.

"Saya sudah dapat kabar tentang keputusan komisi banding. Sanksi saya tidak berubah. Tentunya kecewa dengan keputusan itu. Rasanya tidak adil," tukasnya.

"Banyak kejadian (pemukulan) yang jelas-jelas terjadi, hukumannya ringan. Sementara saya tidak pernah dipanggil untuk dikonfirmasi tentang tuduhan yang diarahkan ke saya. Semua hanya laporan satu pihak. Saya berharap PSSI bisa meninjau lagi keputusan ini," tutupnya.

Widyantoro mendapat sanksi setelah dianggap melakukan protes keras kala bersua Cilegon United di Stadion Manahan Solo dan Stadion Krakatau Steel Cilegon saat babak 16 besar lalu. Saat di Manahan, dia dianggap dengan sengaja mencoba menendang wasit Ahmad Tuharea yang memimpin jalannya pertandingan. Atas kejadian itu, dia disanksi 12 bulan larangan beraktivitas di persepakbolaan nasional serta denda Rp 100 Juta.

Tak berlangsung lama atas sanksi itu, dia kembali dijatuhi sanksi tambahan berupa 6 bulan larangan beraktivitas di persepakbolaan nasional. Sanksi itu jatuhkan lantaran Widyantoro dianggap melakukan protes keras saat bertemu Cilegon United di Stadion Krakatau Steel. (Laporan Kontributor Nofik Lukman/Solo)

Widyantoro Persis Solo Komdis pssi
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

14.995

Bagikan