Momen Tak Terlupakan Derby Merseyside Era Premier League

BolaSkorBolaSkor - Kamis, 21 November 2013
Momen Tak Terlupakan Derby Merseyside Era Premier League
Momen Tak Terlupakan Derby Merseyside Era Premier League
Liverpool - Sabtu (13/11/2013) nanti, Everton dan Liverpool kembali bertemu di Goodison Park dalam duel klasik bertajuk Derby Merseyside, edisi ke-221. Partai ini merupakan derby Kota Liverpool pertama musim 2013-14 serta pertama pula bagi manajer baru The Toffees, Roberto Martinez. Berdasarkan fakta sejarah, pertemuan dua tim ini kerap berlangsung keras serta syarat akan gengsi dan emosi. Sejak era Premier League, sudah 20 kartu merah lahir dari Derby Merseyside, atau yang terbanyak dari pertemuan antara dua klub Inggris mana pun. Cukup beralasan jika menyebut tidak ada yang bisa menandingi kontroversi, ketegangan dan momen berkesan dari laga yang melibatkan kubu Merseyside Biru dan Merah ini dalam 20 tahun terakhir. Berikut momen-momen menarik Derby Merseyside era Premier League: Selebrasi Isap Kokain Robbie Fowler (1999) Kemenangan Liverpool atas Everton pada April 1999 punya makna tersendiri bagi pasukan the Reds yang saat itu masih dipimpin manajer Gerard Houllier. Pasalnya, itu adalah kemenangan pertama Si Merah atas rival abadinya setelah lima tahun lamanya. Namun hanya satu nama yang menghiasi berita utama media-media Inggris saat itu, terkait kontroversinya. Setelah Olivier Dacourt membuka keunggulan tuan rumah pada menit pertama, Robbie Fowler menyamakan kedudukan lewat titik penalti menit 15. Usai mencetak gol, Fowler melakukan selebrasi unik, menganggap garis putih di lapangan sebagai kokain dan mantan penyerang timnas Inggris ini pun mengisapnya. Selebrasi ini adalah bentuk tanggapan Fowler terhadap beberapa fans Everton yang sebelumnya secara terbuka menuduh keterlibatan pemain di dunia narkoba. Ini merupakan momen syarat emosional bagi seorang Fowler, yang saat masih anak-anak mendukung Everton. Selebrasi ini berbuntut pada denda dan hukuman larangan main empat laga dari FA. Lucunya, dalam jumpa pers setelah pertandingan, Houllier mengatakan dirinya menganggap Fowler berpura-pura makan rumput lapangan atau selebrasi ala Afrika, yang dipelajari dari rekan setimnya asal Kamerun, Rigobert Song. Namun Fowler tetap menjadi bintang pada malam itu. Setelah gol penalti, Fowler kembali membobol gawang Everton enam menit berselang untuk membuat Liverpool unggul 2-1. Kemudian Patrick Berger menambah keunggulan the Reds pada menit 82. Everton sempat memperkecil ketinggalan di menit-menit akhir lewat Francis Jeffers, namun Liverpool tetap membungkus laga dengan kemenangan 3-2. Pertandingan Terlengkap (2007) Kemenangan 2-1 Liverpool di Goodison Park pada Oktober 2007 beraroma pertandingan klasik tempo dulu, yaitu sepak bola cepat, keras, penuh emosi dan kontroversi. Dari kacamata penonton netral laga ini sangat mungkin dinikmati. Mark Clattenburg adalah wasit pada laga itu, namanya membuat kertak gigi fans Everton seolah terdengar karena geram. Everton unggul lebih dulu, ketika Sami Hyypia secara misterius membuat bola masuk ke gawang Pepe Reina. Pertandingan makin hidup di awal babak kedua, ketika Steven Gerrard berlari ke dalam kotak penalti Everton dan terpaksa ditarik Tony Hibbert, kartu merah dan penalti. Dirk Kuyt selaku eksekutor berhasil menaklukkan Tim Howard, sekaligus mencetak gol pertamanya pada musim itu. Liverpool mendominasi jalannya pertandingan. Memasuki pengujung laga, Lucas Leiva jatuh dalam kotak penalti setelah bersentuhan dengan Phil Neville. Suporter dan pemain tuan rumah begitu geram karena menganggap Lucas pura-pura jatuh, namun Clattenburg tetap pada keputusannya, yaitu kembali mengeluarkan kartu merah dari sakunya, dan otomatis menunjuk titik putih. Penalti kedua Kuyt, gol kedua Liverpool. Setelah itu di detik-detik akhir, Jamie Carragher juga sempat menjatuhkan Joleon Lescott dalam kotak penalti Liverpool, tapi Clattenburg tidak menganggapnya sebagai pelanggaran. Apapun itu, tim tamu membawa pulang tiga poin penting. Sander Westerveld vs Francis Jeffers (1999) Insiden kekerasan terjadi saat Liverpool kalah 0-1 dari Everton di Anfield pada Januari 2009. Tuan rumah kebobolan di babak pertama. Kevin Campbell yang mencatatkan nama di papan skor. Namun bukan itu momen terkuatnya, melainkan perkelahian antara Francis Jeffers dan kiper Liverpool, Sander Westerveld, di babak kedua. Baku hantam terjadi, yang berbuntut pada diusirnya dua pemain tersebut. Karena jatah pergantian Liverpool sudah habis, bek Steve Staunton menggantikan Westerveld di sisa laga. Frustasi. Mungkin ini yang dialami Steven Gerrard yang dengan sengaja melakukan pelanggaran keras yang menyebabkan wasit mengeluarkan kartu merah langsung. Tiga kartu merah, dua untuk Liverpool yang kalah di Anfield. Gerrard, talenta muda mereka saat itu diusir wasit. Lengkap penderitaan fans the Reds ketika itu. Nick Barmby ‘Nyeberang’ (2000) Cukup langka bagi seorang pemain pindah dari Liverpool ke Everton atau sebaliknya. Pada tahun 2000, Nick Barmby melakukannya. Meninggalkan Everton untuk berkostum Liverpool dengan biaya transfer senilai 6 juta pounds. Itu adalah pertama kalinya seorang pemain menyebrangi Stanley Park (taman di antara Anfield dengan Goodison Park) sejak Dave Hickson pada tahun 1959. Tak pelak, Barmby yang mengoleksi 23 caps timnas Inggris, menjadi musuh publik Everton. Namun di satu sisi dengan cepat jadi pemain penting Liverpool saat itu. Pada 29 Oktober 2000, Liverpool memenangkan Derby Merseyside pertamanya musim itu dengan skor 3-1. Barmby mencetak satu gol, dua sisanya masing-masing oleh Emile Heskey dan Patrick Berger. Gol Dramatis Gary McAllister (2001) Boleh jadi, gol terbaik Derbi Merseyside terjadi ketika Liverpool menang di Goodison Park pada bulan April musim 2000-2001. Setelah duel eksplosif yang terdapat empat gol, dua penalti dan satu kartu merah untuk gelandang bertahan Liverpool saat itu, Igor Biscan, sebuah gol dramatis tercipta di penghujung laga. Ini bukan tendangan bebas biasa. Makna gol, akurasi tendangan, serta ketepatan waktu atau timing, menjadi bumbu indahnya gol ini, paling tidak bagi fans Liverpool. Ketika skor imbang 2-2 dan pertandingan memasuki injury time babak kedua, gelandang veteran Gary McAllister yang didatangkan Houllier dari Coventry pada musim panas sebelumnya, menjadi penentu kemenangan Liverpool lewat tendangan terakhirnya. McAllister jeli melihat posisi kiper Everton di tiang kiri, yang bermaksud agar lebih mudah menghalau umpan. Namun ternyata dari jarak 40 meter, posisi agak kiri di zona tengah, pemain asal Skotlandia ini melepas tembakan langsung, alur bola melengkung, meluncur deras ke arah pojok kanan bawah gawang, dan gol, Liverpool pun meraih kemenangan dramatis. Goodison Park seolah membisu, sementara Houllier berjingkrakkan di sisi lapangan, sama seperti yang dilakukan McAllister dan seluruh pemain serta ofisial Liverpool. Kemenangan ini sekaligus menjaga Liverpool di urutan tiga klasemen, sesuai dengan target mereka saat itu dan lolos ke Liga Champions (era format baru) untuk pertama kali.
Bola Robbie fowler Liverpool Skor Goal Anfield Premier League Merseyside Gary mcallister Everton Steven Gerrard Gerard houllier Bolaskor.com Goodison park TIMNAS
Ditulis Oleh

BolaSkor

Admin Bolaskor.com.
Posts

11.185

Bagikan