5 Perubahan Signifikan Chelsea di Era Thomas Tuchel

Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 15 Mei 2021
5 Perubahan Signifikan Chelsea di Era Thomas Tuchel
Chelsea (Twitter)

BolaSkor.com - Pergantian manajer dari Frank Lampard ke Thomas Tuchel memberikan dampak positif kepada Chelsea. Dari tim yang tercecer di luar empat besar klasemen Premier League kini The Blues jadi penantang titel.

Menjelang akhir musim 2020-2021 Chelsea berada di empat besar klasemen alias zona Liga Champions. Sementara itu mereka juga masih berpeluang memenangi double winners titel Piala FA dan Liga Champions.

Di Liga Champions Cesar Azpilicueta dkk akan menghadapi Manchester City. Segala perubahan signifikan itu belum tentu akan terjadi jika Chelsea masih dilatih oleh Frank Lampard saat ini.

Baca Juga:

Perjalanan Chelsea Menuju Final Piala FA 2020-2021

Jadwal Siaran Langsung: Chelsea Vs Leicester Live Televisi Nasional

Chelsea Vs Leicester City: Superioritas The Blues di Piala FA

Chelsea

Tuchel (47 tahun) datang setelah dipecat PSG (Paris Saint-Germain) dan digantikan Mauricio Pochettino. Dengan nada-nada skeptis saat ia datang ke Chelsea, eks pelatih Borussia Dortmund menyulap Chelsea jadi tim yang sulit dikalahkan saat ini.

Berikut lima perubahan yang telah diberikan Thomas Tuchel di Chelsea dibanding era Frank Lampard:

1. Formasi 3-4-2-1

Thomas Tuchel

24 jam sebelum memainkan debutnya sebagai manajer Chelsea, Tuchel menerapkan taktik 3-4-2-1 melawan Wolverhampton Wanderers. Laga berakhir tanpa gol tapi itu jadi awalan kuatnya pertahanan dan keseimbangan Chelsea.

Di 14 laga pertama di seluruh kompetisi Chelsea hanya kebobolan dua gol. Saat ini mereka sudah selevel dengan Manchester City dari catatan clean sheets di liga.

Taktik itu memberikan keseimbangan: kuat dalam bertahan dengan Antonio Rudiger dan Thiago Silva di belakang, serta bekerja baik untuk lini tengah dan depan Chelsea.

2. Lini Tengah Solid

Jorginho dan N'Golo Kante

Di atas kertas dalam taktik 3-4-2-1 hanya ada dua gelandang tengah yang didampingi dua bek sayap. Akan tapi itu sudah cukup karena N'Golo Kante kembali ke permainan terbaiknya dengan rata-rata 2,7 tekel per laga dan dua kali memotong bola di Premier League.

Pendamping Kante yang mengawal lini belakang dan menjaga kekuatan di tengah bergantian dari Billy Gilmour, Jorginho, hingga Mateo Kovacic. Dua gelandang tengah selalu disiplin menjaga sisi tengah sementara dua bek sayap sibuk bertahan dan membantu serangan.

3. Dinamika Bek Sayap

Tuchel beruntung Chelsea punya banyak opsi bek sayap dari Azpilicueta, Reece James, Ben Chilwell, Marcos Alonso, Emerson, hingga Callum Hudson-Odoi. James sering bermain di kanan dan di kiri Alonso bergantian dengan Chilwell.

Dinamika di dua area itu dibutuhkan Tuchel dari pemain-pemainnya. Dua bek sayap Chelsea dituntut untuk kuat ketika bertahan dan aktif saat membantu serangan dan itulah yang dilakukan James hingga Alonso.

Tidak usah heran apabila Alonso sering mencetak gol dengan posisi bek sayap karena pergerakan yang lebih ofensif, begitu juga James dengan umpan silang berbahayanya. Dari sisi defensif juga tidak terlalu buruk.

4. Kebangkitan Antonio Rudiger

Antonio Rudiger

Bek berusia 28 tahun bermain 25 kali dengan Lampard dan Chelsea kebobolan 11 gol. Tapi dengan Tuchel karier Antonio Rudiger bangkit kembali dengan rata-rata 2,8 sapuan bola, 1,7 tekel, 0,9 memotong bola per laga liga.

Tak heran Rudiger menjadi kunci kuatnya pertahanan Chelsea di jantung pertahanan. Bermain dengan tiga bek menjadi skema yang cocok bagi mantan bek AS Roma tersebut.

5. Memaksimalkan Potensi Mason Mount

Mason Mount

Sudah bersinar sejak dilatih oleh Frank lampard. Akan tapi talenta pemain Inggris berusia 22 tahun baru terlihat maksimal dengan arahan Thomas Tuchel.

Dalam peran gelandang pengatur serangan yang juga bisa jadi penyerang melebar, Mount tampil optimal dengan kreativitas bermain yang dimilikinya. Dia bergerak bebas di sepertiga pertahanan lawan dan di antara dua sisi permainan tengah dan depan.

Total 77 operan kunci di Premier League memperlihatkan kemampuannya dalam menyerang dan kreatif dalam bermain. Etos kerjanya juga membantu tim khususnya dalam melakukan pressing. Sudah terlihat jelas Mount akan bermain di Piala Eropa 2020.

Breaking News Chelsea Trivia Sepak Bola Thomas Tuchel
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.174

Bagikan