Efek Konflik Rusia-Ukraina, Chelsea Bisa Ditinggal Abramovich
BolaSkor.com - Konflik antara negara Rusia dan Ukraina bisa berdampak buruk kepada masa depan Chelsea. The Blues terancam ditinggal pergi sang pemilik, Roman Abramovich.
Abramovich mengakuisisi Chelsea sejak 2003 silam. Sejak saat itu, sang raja minyak mengubah klub asal London tersebut menjadi salah satu yang disegani di Eropa.
Abramovich juga punya ikatan emosional dengan Rusia yang merupakan tanah kelahirannya. Ia juga dikabarkan memiliki hubungan baik dengan presiden negara pecahan Uni Soviet tersebut, Vladimir Putin.
Baca Juga:
Analisis Fabio Capello soal Kesulitan Romelu Lukaku di Chelsea
Romelu Lukaku Diminta Lupakan Inter, Fokus Ukir Sejarah di Chelsea
Romelu Lukaku dan 5 Penyerang yang Alami Kesulitan di Chelsea
Putin sendiri kini tengah dikecam dunia usai memerintahkan armada militer Rusia untuk menyerang Ukraina. Mau tidak mau sosok Abramovich juga ikut terseret.
Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, Chris Bryant, menjadi orang yang menyeret Abramovich dalam kasus ini. Ia meminta status yang bersangkutan sebagai pemilik Chelsea dibekukan.
Bryant tak asal bicara. Ia berkaca dari bocornya sebuah dokumen yang mengidentifikasi hubungan Abramovich dengan pemerintah Rusia pada tahun 2019.
“Itu hampir tiga tahun yang lalu, tetapi sangat sedikit yang telah dilakukan. Tentunya tuan Abramovich seharusnya tidak lagi bisa memiliki klub sepak bola di negeri ini?" kata Bryant dalam rapat parlemen dilansir dari The Guardian.
"Tentunya kita harus melakukan penyitaan beberapa asetnya, termasuk rumah senilai 150 juta poundsterling, dan memastikan bahwa orang lain yang memiliki visa tingkat 1 seperti ini tidak terlibat dalam aktivitas jahat di Inggris?”
Menariknya, Abramovich sudah melepas paspor Rusia-nya sejak 2018. Ia kini menjadi warga negara Israel dan Portugal.
Abramovich juga sudah sempat membantah tuduhan terkait hubungan dekatnya dengan Putin. Tuntutan Bryant pun tampaknya sulit diwujudkan.
Alami Kerugian
Meski begitu, Abramovich masih punya peluang pergi dari Chelsea. Itu karena dirinya mengalami kerugian besar efek agresi militer Rusia ke Ukraina.
Saham perusahaan tambang Abramovich yang bernama Evraz anjlok sebesar 29 persen. Hal itu membuatnya kehilangan uang sekitar 680 juta dollar Amerika Serikat.
Kerugian fantastis itu membuat kondisi finansial Abramovich mengalami krisis. Menjual sejumlah aset termasuk Chelsea menjadi opsi yang bisa diambil untuk menyelamatkan diri dari ancaman kebangkrutan.