Gianluigi Donnarumma dan 6 Pemenang Penghargaan Pemain Terbaik Piala Eropa

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Senin, 12 Juli 2021
Gianluigi Donnarumma dan 6 Pemenang Penghargaan Pemain Terbaik Piala Eropa
Gianluigi Donnarumma (Twitter)

BolaSkor.com - Kesuksesan Italia menjuarai Piala Eropa 2020 terasa kian lengkap setelah salah satu bintangnya dinobatkan sebagai pemain terbaik. Sosok yang dimaksud adalah Gianluigi Donnarumma.

Donnarumma memang menjadi salah satu komponen terpenting Italia untuk meraih trofi di turnamen ini. Perannya dalam mengawal gawang Gli Azzurri nyaris tak tergantikan.

Mantan pemain AC Milan tersebut selalu tampil dalam tujuh laga Italia di Piala Eropa 2020. Donnarumma hanya satu kali ditarik keluar saat berhadapan dengan Wales pada laga terakhir fase grup demi memberi kesempatan kepada Salvatore Sirigu.

Baca Juga:

Luke Shaw Ungkap Pesan Southgate Usai Inggris Takluk dari Italia

Piala Eropa 2020: Gianluigi Donnarumma Dianggap Selevel Buffon

Inggris Tak Juara Piala Eropa 2020, Southgate Kecewa Besar

Total Donnarumma bermain selama 719 menit di turnamen ini. Ia melakukan sembilan penyelamatan gemilang sehingga Italia hanya kebobolan empat gol.

Menariknya, Donnarumma menjadi kiper pertama yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Eropa. Sebelumnya gelar ini selalu diraih oleh pemain berposisi lain.

Penghargaan pemain terbaik Piala Eropa pertama kali diadakan pada edisi 1996. Sebelum Donnarumma, ada enam nama lain yang lebih dulu meraihnya.

BolaSkor.com telah merangkum para pemain terbaik Piala Eropa dari masa ke masa. Berikut rinciannya:

1. Matthias Sammer (Piala Eropa 1996)

Matthias Sammer menjadi pemain pertama yang merebut gelar pemain terbaik Piala Eropa pada edisi 1996. Itu tak lepas dari kontribusinya mengantar Jerman ke tangga juara.

Sammer memang menjadi tulang punggung kekuatan Jerman kala itu. Perannya sebagai seorang libero tak tergantikan.

Ia juga turut menyumbang dua gol sepanjang turnamen. Salah satunya ia cetak saat Jerman mengalahkan Kroasia pada perempat final.

Kehebatan Sammer semakin diakui dunia pada akhir tahun. Ia merebut gelar Ballon d'Or sebagai simbol supremasi pemain terbaik dunia.


2. Zinedine Zidane (Piala Eropa 2000)

Zinedine Zidane sukses menjawab ekspektasi tinggi yang dibebankan kepadanya pada Piala Eropa 2000. Ia mampu menuntun Prancis ke tangga juara yang sekaligus mengawinkannya dengan gelar Piala Dunia 1998.

Penampilan Zidane memang tak terlalu menonjol di fase grup. Apalagi Prancis sempat menelan kekalahan dari Belanda yang bertindak sebagai tuan rumah.

Namun kebintangan Zidane bersinar terang di fase gugur. Ia mencetak dua gol krusial yang berperan mengantar Prancis ke final.

Zidane mencetak satu gol pada perempat final saat Prancis mengalahkan Spanyol dengan skor 2-1. Ia juga menjadi penentu kemenangan Les Bleus saat bersua Portugal di semifinal.

Permainan Zidane di laga final memang tak terlalu terlihat karena mendapat pengawalan berlapis dari para pemain Italia. Namun hal ini turut memudahkan Sylvain Wiltord dan David Trezeguet yang akhirnya mencetak gol kemenangan bagi tim Ayam Jantan.


3. Theodoros Zagorakis (Piala Eropa 2004)

Yunani membuat kejutan besar di Piala Eropa 2004. Tim yang berstatus kuda hitam itu mampu keluar sebagai juara.

Dalam perjalanannya, Yunani bahkan mampu dua kali mengalahkan Portugal yang bertindak sebagai tuan rumah. Tim asuhan Otto Rehaggel mengalahkan Selecao das Quinas pada laga pembuka dan final.

Peran Zagorakis dalam permainan Yunani sangat vital. Selain sebagai salah satu gelandang andalan, ia juga berstatus sebagai kapten.

Angelos Charisteas memang lebih menonjol berkat gol-golnya di fase krusial termasuk final. Namun kepemimpinan Zagorakis dianggap UEFA lebih krusial dalam permainan Yunani secara keseluruhan.


4. Xavi Hernandez (Piala Eropa 2008)

Piala Eropa 2008 merupakan awal dominasi Spanyol dengan tiki-takanya. Xavi Hernandez memegang peran kunci sebagai jenderal lapangan tengah La Furia Roja.

Spanyol memang menunjukkan permainan yang memukau sepanjang turnamen. Tak heran jika tim asuhan Luis Aragones tersebut melaju mulus ke partai final untuk menantang Jerman.

Pada momen ini, Xavi menunjukkan kejeniusannya. Ia memberikan umpan terukur kepada Fernando Torres yang berujung gol tunggal kemenangan Spanyol.

Berkat aksinya, Xavi dinobatkan sebagai pemain terbaik. Penampilan Spanyol terus meningkat hingga sukses menjuarai Piala Dunia 2010.


5. Andres Iniesta (Piala Eropa 2012)

Empat tahun berselang, Spanyol masih mampu mempertahankan dominasinya di Piala Eropa 2012. Tim yang kini ditangani Vicente del Bosque keluar sebagai juara meski dengan jalur yang lebih terjal.

Mayoritas skuat Spanyol belum terlalu berubah ketimbang 2008. Duet Xavi Hernandez dan Andres Iniesta masih menjadi andalan di lini tengah.

Namun peran Iniesta yang tengah memasuki usia emas terlihat lebih menonjol. Hal itu dibuktikan dengan raihan tiga gelar Man of the Match sepanjang turnamen termasuk pada laga final.

Maka tak heran jika Iniesta dinobatkan sebagai pemain terbaik. Meskipun ia hanya membukukan satu assist tanpa sekalipun mencetak gol.


6. Antoine Griezmann (Piala Eropa 2016)

Prancis memang gagal meraih gelar juara pada Piala Eropa 2016. Namun Antoine Griezmann tetap mampu merebut gelar pemain terbaik.

Griezmann memang tampil menonjol sepanjang turnamen. Ia mampu membukukan enam gol untuk merebut gelar top skorer.

Griezmann menjadi satu-satunya pemain terbaik Piala Eropa yang gagal membawa timnya juara. Pada laga final, Prancis takluk 0-1 dari Portugal lewat perpanjangan waktu.

Simak Rangkuman keseruan Piala Eropa 2020 di sin

Piala eropa Piala Eropa 2020 Gianluigi Donnarumma Matthias sammer Zinedine Zidane Xavi Hernandez Andres Iniesta Antoine Griezmann Trivia Sepak Bola Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan