Persis Tunggak Gaji, APPI: Manajemen Lama atau Baru Harus Tanggung Jawab

Hadi FebriansyahHadi Febriansyah - Sabtu, 14 Agustus 2021
Persis Tunggak Gaji, APPI: Manajemen Lama atau Baru Harus Tanggung Jawab
Kaesang Pangarep bersama Kevin Nugroho dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (BolaSkor.com/Muhammad Fadly)

BolaSkor.com - Persis Solo ternyata memiliki masalah besar sebelum Liga 2 2021 dimulai. Klub kebanggaan warga Solo ini digugat oleh Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) melalui National Dispute Resolution Chamber (NDRC) terkait tunggakan gaji mantan pemainnya di musim lalu.

Kasus tunggakan gaji ini terjad sebelum, putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep membeli saham mayoritas Persis.

Total tunggakan gaji yang belum dibayarkan Persis kepada 18 pemain menyentuh angka Rp2,3 miliar. Namun, APPI hanya menggugat Persis untuk menyelesaikan tujuh tunggakan gaji pemain saja.

Baca Juga:

Muamar Qadafi, Anak Sukoharjo yang Antarkan Guatemala Berprestasi di Olimpiade 2020

Sri Widadi: Legenda Arseto, Pelatih Bambang Pamungkas, Penjaga Sriwedari hingga Manahan


"11 Pemain lainnya tidak memiliki salinan kontrak dan tidak mendapatkan akses untuk meminta salinan tersebut dari pihak Klub. Karena itu tidak dapat mengajukan gugatan atas kasus mereka melalui NDRC," kata Komite Eksekutif APPI, Riyandi Angki, saat jumpa pers virtual, Jumat (13/8).

"Karena dengan tidak adanya salinan kontrak, selain melanggar peraturan FIFA, hal ini juga sangat merugikan bagi pesepak bola karena tidak dapat melakukan penyelesaian atas kasusnya melalui NDRC," sambung Riyandi.

Lebih lanjut, Legal APPI, Jannes Silitonga, mengatakan Persis harus segera menyelesaikan masalah ini. Ia menambahkan siapa pun pengelola klub sekarang, semua harus bertanggung jawab untuk masalah ini.

"Siapa pun pengelola yang baru atau manajemen baru, saat ambil alih, maka harus tanggung jawab terhadap situasi klub itu, termasuk utang piutangnya. Jadi tak bisa misalkan ada masalah lama terhadap klub itu, yang baru lepas tangan dan berdalih itu tanggung jawab yang lama," kata Jannes Silitonga.

"Itu harus dibuktikan pada saat pengambilalihan dari manajemen lama ke baru. Maka pengelola yang baru harus tanggung jawab, siapapun klubnya, kebetulan yang ajukan dari Persis Solo."

"Makanya kami sampaikan, karena kami dengar dari pemain, pengelola yang baru sampaikan itu tanggung jawab yang lama katanya. Makanya kami sampaikan saat take over ada audit, maka saat audit itu pengelola yang baru harus tahu, termasuk ada utang piutangnya," jelasnya.

Persis Solo Liga 2 Appi Breaking News
Posts

4.871

Bagikan