Revolusi Newcastle United Dimulai dari Tempat Latihan
Taufik Hidayat - Sabtu, 09 Oktober 2021
BolaSkor.com - Newcastle United siap menatap masa depan yang lebih cerah usai diakuisisi oleh Saudi Arabia's Public Investment (PIF). The Magpies sangat mungkin berevolusi menjadi raksasa Eropa yang baru.
Seperti diketahui, PIF merupakan konsorsium yang dipimpin oleh pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Harta kekayaannya jauh lebih besar dari pemilik Manchester City, Sheikh Mansour.
Hal ini membuat Newcastle seolah punya dana tak terbatas di bursa transfer. Deretan bintang-bintang kelas dunia sangat mungkin merapat ke St. James Park mulai musim dingin mendatang.
Baca Juga:
3 Efek dari Pergantian Pemilik Klub di Newcastle United
Pemilik Anyar Newcastle United Siap Datangkan Antonio Conte
Akuisisi Newcastle, Pangeran Arab Jadi Pemilik Klub Terkaya di Dunia
Menariknya, revolusi Newcastle tidak dimulai dari bursa transfer. Pemilik klub yang baru akan terlebih dahulu membenahi fasilitas latihan.
"Kami berada di pasar untuk bersaing memperebutkan pemain kelas dunia. Kami memiliki ambisi besar yang saya harap akan menjadi pengubah permainan Newcastle United," kata salah satu anggota konsorsium PIF, Amanda Staveley kepada The Sun.
"Namun jika tidak menempatkan infrastruktur di sekitar pemain kelas dunia, anda tidak akan mendapatkan apa-apa. Tidak ada gunanya memiliki pemain fantastis jika tidak ada tempat bagi mereka untuk berlatih."
Pernyataan Staveley itu sangat beralasan. Mike Ashley selaku pemilik Newcastle sebelumnya sangat pelit untuk berinvestasi terhadap fasilitas latihan.
Hal itu membuat pusat pelatihan Newcastle sudah cukup tertinggal dari klub-klub lain. Fakta tersebut harusnya menjadi salah satu penyebab meredupnya prestasi tim ini.
"Tempat pelatihannya sangat buruk dan membutuhkan investasi dalam jumlah besar.
Untungnya, itu adalah salah satu area yang tidak dibatasi oleh Financial Fair Play," tambahnya.
“Untuk mencapai puncak Premier League, Anda membutuhkan fondasi yang kuat, bukan hanya pemain hebat. Mereka harus kuat dan kami perlu membangunnya."
