Riwayat Peluit Menjadi Senjata Wasit Sepak Bola

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Jumat, 15 Mei 2020
Riwayat Peluit Menjadi Senjata Wasit Sepak Bola
Pierluigi Collina (Breakingviews)

BolaSkor.com - Apa jadinya wasit pertandingan sepak bola tanpa senjata andalannya, peluit? Bisa jadi, pertandingan akan sulit dikendalikan dan kekalutan terjadi di dalam lapangan. Lantas, bagaimana peluit bisa muncul dalam pertandingan sepak bola? Berikut ini riwayatnya:

Wasit menggunakan peluit untuk membantu mengendalikan pertandingan. Walaupun, tidak semua keputusan wasit didahului oleh peluit.

Penggunaan peluit tidak boleh berlebihan. FIFA mengatur hal itu dalam buku pedoman pertandingan. "Peluit tidak perlu terlalu sering digunakan karena akan memiliki dampak lebih kecil ketika dibutuhkan," tulis FIFA.

Intinya, peluit adalah senjata wasit memimpin laga selain bahasa verbal, tubuh, dan komunikasi mata. Panjang atau pendek durasi sang wasit meniup pun syarat akan arti.

Baca juga:

5 Wonderkid Bundesliga Selain Erling Haaland dan Jadon Sancho

5 Tim Semenjana yang Pernah Mengejutkan Serie A

Pada awal sejarah sepak bola di Inggris, para pengadil menggunakan sapu tangan putih untuk menunjukkan adanya pelanggaran. Namun, cara tersebut dianggap tidak efektif karena tak bisa menjangkau semua pemain.

Kemuculan peluit di pertandingan sepak bola tentu saja didahului oleh adanya peluit itu sendiri. Jadi, kita tidak perlu lagi memperdebatkannya bak mencari siapa yang lebih dahulu ada antara ayam atau telur.

Peluit pertama kali dibuat oleh Joseph Hudson pada 1868 di Brimingham. Peluit mulai digunakan oleh kepolisian pada 1883. Keberadaan peluit untuk penegak hukum didasari oleh permintaan kepolisian yang mencari alat komunikasi. Ketika itu, peluit karya Hudson bisa terdengar hingga jarak satu mil.

Berdasarkan kabar M-dash, peluit pertama kali digunakan di pertandingan antara Nottingham Forest melawan Sheffield Norfolk pada 1878. Namun, terakhir kali kedua tim tersebut bersua adalah pada 1874 atau empat tahun sebelumnya.

Meski demikian, dalam buku rekening Nottingham Forest, terdapat catatan pembelian peluit wasit pada 1872. Oleh karena itu, banyak pihak sepakat peluit mulai digunakan pada pertandingan sepak bola era 1870-an.

Pada 1884, Hudson yang bekerja di Acme Whistle Company memperkenalkan Acme Thunderer - satu di antara merek peluit paling terkenal - khusus untuk wasit sepak bola. Itu adalah peluit kacang dengan bagian mulut yang diperpanjang.

Bahan dasar peluit tersebut adalah kuningan. Dipilihnya kuningan bukan tanpa alasan. Bahan tersebut memiliki karakteristik yang cocok untuk instrumen angin. Peluit juga dilapisi nikel atau kromium sehingga berwarna perak. Dalam edisi lainnya, Acme Thunderer juga pernah membuat peluit yang digunakan awak kapal Titanic.

Hingga saat ini, Acme Thunderer telah menjual lebih dari 200 juta peluit. Tidak heran, perusahaan tersebut menjadi satu di antara penghasil peluit paling terkenal. Peluit-peluit tersebut masih diproduksi oleh Acme Whistles Ltd di Great Barr, Birmingham, Inggris.

Sementara itu, peluit tidak benar-benar disebutkan pada Laws of the Games FIFA hingga 1936. Peluit baru muncul pada catatan kaki (B) di UU 2 yang menyatakan: "Kontrol wasit kepada para pemain untuk perilaku tidak pantas atau tidak sopan dimulai sejak memasuki bidang permainan. Namun, yurisdiksinya dimulai sejak dia meniup peluit untuk memulai laga," bunyi peraturan tersebut.

Demikianlah sejarah awal mula peluit bisa menjadi senjata wasit dalam memimpin pertandingan sepak bola. Prit... prit... prit... Demikian juga tulisan ini berakhir.

Fifa Breaking News
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.530

Bagikan