Wawancara Eksklusif Brylian Aldama: Timnas Indonesia U-19 Era Shin Tae-yong dan Piala Dunia U-20

BolaSkor.com - Nama Brylian Negiethta Aldama memang tidak asing lagi untuk para pencinta sepak bola di Tanah Air. Keberhasilan membawa Timnas Indonesia U-16 meraih tiga gelar juara membuatnya menjadi pemain yang dilirik untuk berlatih di Inggris bersama program Garuda Select.

Siapa sangka, talenta yang dimiliki oleh pemain kelahiran Surabaya, 23 Februari 2002 ini sudah terlihat sejak kecil. Brylian sudah masuk sekolah sepak bola sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan tak sungkan, pelatih SSB Gelora Putra Delta Sidoarjo saat itu, Soiril menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam kariernya.

Ketika masuk Timnas Indonesia U-19/U-20, permainan Brylian semakin matang. Ia berhasil membawa Timnas Indonesia U-19 masuk ke putaran final Piala Asia U-19. Sementara itu, Brylian pun menjadi salah satu pemain yang membawa Persebaya Surabaya U-20 menjadi juara Liga 1 U-20.

Baca Juga:

Witan Sulaeman Bicara Adaptasi dan Kesiapan Timnas Indonesia U-19 Mengikuti Turnamen di Kroasia

Jadwal Lengkap Turnamen Internasional yang Diikuti Timnas Indonesia U-19

BolaSkor.com mencoba menggali perjalan karier dari pemain yang identik dengan nomor punggung 18 tersebut. Berikut wawancaranya:

Sempat latihan di Inggris dan sekarang baru gabung Timnas Indonesia U-19, merasa canggung kah?

Tidak ada masalah kalau masalah latihan dan canggung, karena sebagain besar sudah kenal dengan para pemain yang ada disini, sudah berlatih bersama pula. Selain itu saya juga sempat bermain dalam satu tim dengan mereka.

Ini pertama kalinya TC di Kroasia, bagaimana kondisi lapangan di sana? Apakah sulit beradaptasi?

Tidak ada masalah justru bisa jadi pengalaman baru yang kami dapatkan selama TC di Kroasia ini. Tapi pada saat kedatangan awal ya kami harus melakukan penyesuaian waktu tidur aja, setelah berjalan kami sudah bisa beradaptasi dengan baik.

Di Timnas Indonesia U-19 kali ini banyak pemain baru, sulit tidak untuk beradaptasi?

Seperti saya bilang tadi, proses adaptasi tidak ada masalah. Disini kami saling membantu satu sama lain, jadi saya tidak kesulitan dengan pemain-pemain baru yang ada di Timnas Indonesia U-19 ini.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 merasa beban kah dengan status tersebut?

Sama sekali tidak, kita sebagai pemain harus siap kapanpun berjuang untuk timnas, kapan pun dan dimanapun berada. Ini juga bisa jadi ajang yang baik untuk kita unjuk gigi kepada negara lain.

Siapa sosok paling berpengaruh dalam karier kamu?

Pastinya orang tua saya yang selalu mendukung saya dalam bermain sepak bola, di sisi lain juga saya punya pelatih dari kelas 3 sd namanya Bapak Soiril, dia pelatih di ssb saya (Gelora Putra Delta Sidoarjo) dan ada satu pelatih lagi yang selalu memotivasi saya namanya coach Riman.

Apa momen yang menurut kamu paling menyenangkan dalam hidup kamu?

Dulu saya tidak pernah menyangka bisa masuk skuat Timnas Indonesia U-16, bahkan saya tidak percaya bisa di percaya menjadi kapten Timnas U-16. Sekarang saya juga tidak bisa melupakan gelar juara Piala AFF U-16.

Apa momen yang menurut kamu paling menyedihkan dalam hidupmu?

Saya pernah mengalami cedera tangan (retak) selama setengah tahun dan membuat saya harus berhenti sejenak dari sepak bola, saya berharap kenangan ini tidak terjadi lagi kepada saya. Cedera itu sangat menakutkan bagi saya.

Apa harapan kamu di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 nanti?

Sekarang waktunya berlatih semaksimal mungkin, selalu kerja keras, tentu juga bila saat bermain nanti dan Indonesia dapat meraih prestasi di dua ajang bergengsi tersebut.