3 Alasan Liga Super Eropa Harus Dibatalkan

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Selasa, 20 April 2021
3 Alasan Liga Super Eropa Harus Dibatalkan
Liga Super Eropa (Twitter)

BolaSkor.com - Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan bersatu padu meluncurkan kompetisi baru bernama Liga Super Eropa. Namun, ajang tersebut diyakini memiliki sejumlah dampak negatif sehingga harus dibatalkan.

Pada pernyataannya, ketua Liga Super Eropa, Florentino Perez, menyebut banyak manfaat yang akan dirasakan. Satu di antaranya adalah soal pemasukan yang jauh lebih besar daripada Liga Champions dan Liga Europa.

Dengan begitu, para klub akan bertahan dari pandemi virus corona yang menyerang sektor ekonomi. Terlebih, Liga Super Eropa tak sepenuhnya eksklusif hanya bisa diikuti 12 klub pendiri. Nantinya, akan ada sistem degradasi dan promosi yang didasari capaian musim sebelumnya. Meskipun, klub pendiri memiliki hak imunitas.

Baca Juga:

Tak Gentar dengan Ancaman UEFA, 12 Klub Dirikan Liga Super Eropa

Pernyataan Tegas UEFA Terkait Liga Super Eropa

Sanksi Berat Menanti Klub dan Pemain yang Ikut Liga Super Eropa

Akan tetapi, Liga Super Eropa tetap memiliki dampak negatif bisa tetap dilaksanakan. Berikut tiga di antaranya:

1. Pemain Jadi Korban

Satu di antara pihak yang akan menjadi korban bergulirnya Liga Super Eropa adalah pemain. Pemain dalam posisi maju kena, mundur kena dengan adanya Liga Super Eropa.

UEFA mengancam akan melarang pemain tampil membela tim nasional jika bermain di Liga Super Eropa. Kesempatan membela tim nasional yang hilang tentu saja akan menjadi pukulan telak bagi karier pemain.

Pada sisi lain, pemain juga tidak bisa berbuat banyak. Sebab, masih terikat kontrak dengan klub. Selain itu, jika ingin pergi, sulit melihat ada klub di luar Liga Super Eropa selain Paris Saint-Germain dan Bayern Munchen yang punya kekuatan finansial untuk memboyong pemain berlabel bintang dari peserta Liga Super Eropa.

Masalah lain tentu saja adalah gaji. Bila memilih hengkang, para pemain terancam mendapatkan gaji yang lebih sedikit. Namun, bila bertahan, peluang besar akan adanya kenaikan upah karena pendapatan yang diterima klub juga naik drastis.

2. Ketimpangan Kualitas dan Ekonomi

Satu yang akan terasa dari adanya Liga Super Eropa adalah ketimpangan kualitas. Apalagi, klub yang memilih membelot ke Liga Super Eropa akan mendapatkan sanksi didepak dari kompetisi yang berada dalam naungan UEFA dan FIFA.

Kondisi tersebut akan membuat kompetisi milik UEFA berkurang kualitasnya. Apalagi, tidak bisa dimungkiri jika tim yang bertahan pada kompetisi UEFA sebagian besar hanya berada pada level dua. Pada sisi lain, Liga Super Eropa memiliki sebagian besar dari klub-klub terbaik di dunia.

Masalah lain tentu saja adalah ekonomi yang tidak merata. Para peserta Liga Super Eropa akan mendapatkan pemasukan berkali-kali lipat dari bisanya. Sementara itu, klub yang setia kepada UEFA tidak akan mendapatkan pemasukan yang naik drastis.

Liga Super Eropa juga akan mengambil kue sponsor yang selama ini dimakan UEFA sendirian. Para sponsor tentu lebih tertarik dengan kompetisi yang dihuni raksasa Eropa dengan pemain bitang yang bertebaran.

3. Penolakan Suporter

Tidak lama setelah diumumkan, Liga Super Eropa mendapatkan banyak penolakan dari kalangan suporter. Mereka menyebut Liga Super Eropa mencederai arti sportivitas dalam sepak bola.

Menariknya, penolakan banyak berasal dari suporter klub yang berlaga di Liga Super Eropa. Oleh karena itu, para klub berpeluang besar diboikot oleh suporternya sendiri.

Dengan minimnya dukungan dari suporter, rencana tim-tim Liga Super Eropa tentunya akan terganggu. Apalagi, apa artinya sepak bola jika tanpa suporter.

Liga Super Eropa Breaking News Trivia Sepak Bola
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.564

Bagikan