5 Alasan Barcelona Tak Perlu Menangisi Kepergian Lionel Messi
Johan Kristiandi - Sabtu, 07 Agustus 2021
BolaSkor.com - Barcelona resmi bercerai dengan sang megabintang, Lionel Messi. Namun, ada beberapa alasan Barca tak perlu bersedih atas kepergian pemain tim nasional Argentina itu.
Upaya Barcelona mempertahankan Lionel Messi akhirnya menemui jalan buntu. Barca terbentur regulasi LaLiga yang membatasi pengeluaran klub soal gaji dalam satu musim.
Walhasil, perpisahan Lionel Messi menghadirkan banyak kesedihan di hati suporter Barcelona. Sejumlah suporter mendatangi Camp Nou pada hari pengumuman Messi angkat kaki untuk mempertanyakan keputusan yang diambil.
Baca Juga:
Kronologi Perpisahan Lionel Messi dengan Barcelona, Berawal dari Burofax
Respons Guardiola dan Pochettino soal Isu Bergabungnya Lionel Messi
Namun, kepergian Messi tak selamanya berarti buruk. Ada sejumlah hal positif yang bisa dipetik Barcelona.
Berikut ini adalah lima alasan Barcelona tak perlu menangisi kepergian Lionel Messi:
Menyambut Era Baru
Sejak mencatatkan debut di tim senior pada 2004, Lionel Messi menjelma menjadi ikon Barcelona. Kini, saatnya Barcelona menyambut era baru tanpa Lionel Messi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Kembalinya Joan Laporta yang menggantikan posisi Josep Maria Bartomeu menjadi fondasi dibangunnya Barcelona baru. Selain itu, keberadaan Ronald Koeman sebagai pelatih juga membuat permainan Barca terasa berbeda.
Tak pelak, kepergian Lionel Messi semakin mempertegas Barca siap menyambut era baru dengan amunisi-amunisi anyar seperti Memphis Depay, Sergio Aguero, dan Eric Garcia. Oleh karena itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
Menghemat Dana
Menurut kabar yang beredar di Spanyol, Lionel Messi mendapatkan dana dari Barcelona dalam empat tahun terakhir senilai 640 juta euro, termasuk dari kerja sama dengan sponsor dan penjualan merchandise. Setelah Messi angkat kaki, uang tersebut bisa dialokasikan untuk kepentingan lain.
Seperti yang sudah ramai diberitakan, Barcelona sedang menghadapi masalah keuangan. Dengan begitu, Barca perlu berhemat dari segala sisi.
Kabar baiknya, kepergian Lionel Messi akan memberikan dampak cukup besar dari sisi pengeluaran. Andai bertahan, Messi akan membuat keuangan Barca dalam posisi sulit, meskipun bersedia memangkas sebagian gajinya.
Memberikan Kesempatan pada Pemain Lain
Sulit ada pemain yang bisa menggeser posisi La pulga ketika masih berada di Barcelona. Kini, Koeman bisa menempatkan sejumlah pemain secara bergiliran pada posisi Messi.
Kepergian Messi membuat Barca bisa memanfaatkan kemampuan Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, dan Ansu Fati lebih maksimal. Sebelumnya, ketiga pemain tersebut sulit bermain jika harus bersaing dengan Messi.
Menghilangnya Messi dari daftar skuad juga membuat Barcelona bisa mengorbitkan pemain dari La Masia. Dalam beberapa waktu terakhir, Barca kesulitan melakukan hal tersebut.
Melepaskan Pukulan kepada LaLiga
Hubungan Barcelona dengan LaLiga dalam tensi tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Kini, giliran Barcelona yang melepaskan pukulan kepada LaLiga.
Awal mula masalahnya adalah dari niat Barcelona mendirikan Liga Super Eropa. Hingga saat ini, Barca menyatakan masih menjadi bagian dari kompetisi antarklub elite Eropa tersebut.
Tak pelak, LaLiga yang patuh pada UEFA pun geram. Hubungan kedua kubu pun menjadi renggang.
Keputusan Barcelona membiarkan Messi pergi akan membuat LaLiga kehilangan daya tariknya. Sebab, setelah Cristiano Ronaldo menuju Juventus, tinggal Lionel Messi yang menjadi magnet besar di sepak bola Spanyol.
Masih Ada Peluang Balikan
Lionel Messi memang telah meninggalkan Barcelona. Namun, di masa depan, masih ada peluang pemain 34 tahun tersebut akan kembali.
Menurut kabar yang berkembang, Messi akan meneken kontrak dua musim bersama Paris Saint-Germain dengan opsi tambah satu tahun lagi. Jika berjalan mulus, Messi bisa gantung sepatu di PSG. Selain itu, ada peluang Messi melanjutkan karier di Argentina atau Amerika Serikat sebelum pensiun.
Ketika sudah pensiun, peluang Messi kembali ke Barcelona meningkat. Messi bisa masuk jajaran manajemen Barcelona. Oleh karena itu, tidak perlu ada tangisan jika ujung-ujungnya akan kembali bersama.
