5 Eks Wonderkids yang Gagal Memenuhi Ekspektasi

Arief HadiArief Hadi - Minggu, 15 November 2020
5 Eks Wonderkids yang Gagal Memenuhi Ekspektasi
Yoann Gourcuff (Twitter)

BolaSkor.com - Setiap generasinya selalu ada cerita soal wonderkid atau pemuda-pemuda berbakat di dunia, khususnya di Eropa yang dibahas media serta publik dengan prediksi masa depan cerah. Tapi apakah semuanya mampu mengemban ekspektasi itu?

Jawabannya ada yang berhasil memaksimalkan potensinya melalui kerja keras dan keyakinan, ada juga yang tidak beruntung dapat melakukannya karena akumulasi cedera, dirundung banyak masalah, yang berujung karier naik turun.

Bak berlian muda yang masih perlu diasah agar matang, menangani pemain-pemain muda berbakat pun demikian: tidak bisa terlalu diberikan tanggung jawab, memberikan mereka beban, hingga akhirnya rusak kariernya.

Baca Juga:

Andai Tidak Sering Cedera, Eks Gelandang Arsenal Bisa Perkuat Real Madrid atau Barcelona

Mason Greenwood Bisa Sukses di MU atau Senasib dengan Ravel Morrison

Menyibak Kisah Bruno Fernandes dari Bek Menjadi Gelandang Serang

Hal itu kini dikhawatirkan oleh Manchester United terjadi kepada striker berusia 17 tahun Mason Greenwood. Dia punya talenta tapi disinyalir tidak fokus dengan sepak bola karena punya kehidupan malam dan kehidupan di luar sepak bola.

MU tak mau Greenwood mengalami nasib serupa dengan mantan-mantan wonderkids lainnya yang juga gagal memenuhi ekspektasi. Berikut BolaSkor.com menjabarkan lima nama mantan wonderkids di Eropa yang gagal memaksimalkan potensinya:

1. Jack Wilshere

Jack Wilshere

Pernah dipuji legenda Barcelona, Xavi Hernandez hingga Pep Guardiola pernah ingin memboyongnya ke Camp Nou. Dua hal itu seyogyanya sudah cukup memperlihatkan penilaian publik kepada Jack Wilshere di usia muda kala membela Arsenal.

Wilshere produk akademi Arsenal yang diorbitkan Arsene Wenger dan disebut gelandang yang 'unik' di Inggris. Ketika gelandang Inggris kebanyakan bertipe box to box (dapat bertahan dan membantu serangan), Wilshere bertipe pengatur serangan dengan visi bermain dan operan bola bagus.

Akan tapi selama 10 tahun membela Arsenal karier Wilshere dirundung cedera. Alhasil pemain yang sempat dipinjamkan ke Bolton dan Bournemouth itu gabung West Ham United, lalu peruntungannya tak membaik hingga kini pada usia 28 tahun berstatus free agent (tak punya klub).

Pada usia emas pesepak bola Eropa Wilshere tak memiliki klub setelah kontraknya diakhiri West Ham. Sangat disayangkan ketika Cesc Fabregas menilainya Wilshere seharusnya bisa bermain di klub seperti Barcelona atau Real Madrid.

2. Ravel Morrison

Ravel Morrison (pojok kanan)

Satu generasi dengan Jesse Lingard dan Paul Pogba di akademi Manchester United, Sir Alex Ferguson juga pernah memujinya sebagai talenta terbaik setelah Ryan Giggs. Akan tapi Ravel Morrison hanya bertahan selama dua tahun dengan United (2010-2012).

Dalam kurun waktu delapan tahun Morrison sudah membela 11 klub dengan perjalanan karier naik turun, dari MU, West Ham, Lazio, Atlas, Ostersund, Sheffield United, hingga kini menyasar di Belanda dengan ADO Den Haag. Usianya baru berumur 27 tahun.

3. Marko Marin

Marko Marin

Masih ingat dengan nama satu ini? Ya dahulu dia disebut Lionel Messi-nya Jerman karena gaya main sama lincah, kemampuan dribel bola, dan berposisi sebagai penyerang sayap. Marko Marin gabung Chelsea dari Werder Bremen pada 2012.

Setelahnya Chelsea lebih banyak meminjamkannya ke Sevilla, Fiorentina, Anderlecht, Trabzonspor sebelum akhirnya dilepas ke Olympiakos dan Red Star Belgrade. Kini Marin bermain di Asia dengan Al-Ahli pada usia 31 tahun. Talentanya tak berkembang maksimal.

4. Alen Halilovic

Alen Halilovic

Nama yang satu ini dibandingkan dengan Lionel Messi karena produk akademi Dinamo Zagreb dan berkembang di tim muda Barcelona. Posisi bermainnya winger dan juga berkaki kidal, namun perbandingan itu memberatkannya.

Barcelona sudah bersabar dengan Alen Halilovic hingga meminjamkannya ke Sporting Gijon pada 2015-2016. Akan tapi pada akhirnya Halilovic dilepas ke Hamburg. Setelahnya Halilovic bermain di Las Palmas dan tak memiliki klub usai dilepas AC Milan tahun ini di usia 24 tahun.

5. Yoann Gourcuff

Yoann Gourcuff

Produk akademi Rennes dengan julukan Zinedine Zidane kecil karena posisi bermain sama (gelandang serang) dan juga pengatur serangan (playmaker). AC Milan dinilai mendapatkan talenta muda pada 2006 kala merekrut Yoan Gourcuff dari Rennes.

Meski begitu performanya relatif biasa saja dan Gourcuff gagal memenuhi ekspektasi. Dalam sisa kariernya ia membela Bordeaux, Lyon, Rennes, dan pensiun dengan Dijon pada 2019. Kini usianya 34 tahun.

Selain mereka nama-nama lainnya yang pernah jadi eks wonderkids adalah: Freddy Adu, Royston Drenthe, Sebastian Giovinco, Alexandre Pato, Bojan Krkic, dan Federico Macheda.

Breaking News Trivia Sepak Bola Yoann Gourcuff Marko Marin Jack Wilshere Alen Halilovic
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.174

Bagikan