James Rodriguez, Carlo Ancelotti, dan Status Everton sebagai Kuda Hitam Persaingan Premier League

Arief HadiArief Hadi - Senin, 14 September 2020
James Rodriguez, Carlo Ancelotti, dan Status Everton sebagai Kuda Hitam Persaingan Premier League
Everton (@Everton)

BolaSkor.com - Ketika mata tertuju kepada belanjar jor-joran pemain Chelsea, sisi prestisius klub besar seperti Manchester United, Arsenal, Manchester City, dan Liverpool dalam persaingan papan atas klasemen Premier League, ada satu tim yang patut diwaspadai. Ya mereka adalah Everton.

The Toffees - julukan Everton - telah memperlihatkan sebuah pesan tegas kepada tim-tim rival kala menang 1-0 atas Tottenham Hotspur di markas lawan dalam laga pembuka Premier League, Minggu (13/09) malam WIB.

Dominic Calvert-Lewin jadi pembeda dengan golnya kala menanduk bola tendangan bebas Lucas Digne. Mengalahkan Tottenham di markas mereka, tim yang dilatih Jose Mourinho dan skuad berisikan Harry Kane, Dele Alli, Son Heung-min bukan perkara mudah.

Baca Juga:

James Rodriguez Resmi Reuni dengan Carlo Ancelotti di Everton

Menang di Markas Tottenham, Bukti Everton Bisa Bersaing

Usaha Keras Carlo Ancelotti Sukses Yakinkan James Rodriguez Hengkang ke Everton

Tottenham 0-1 Everton

Mourinho untuk kali pertama dalam karier kepelatihannya menelan kekalahan di laga pembuka setelah sebelumnya menang 11 kali dan imbang tujuh kali.

Everton meraih kemenangan penting di laga pembuka. Meski baru satu laga, fans Everton bisa mulai bermimpi soal kans finish tim Merseyside itu di posisi empat besar Premier League - bahkan menjadi tim kuda hitam dalam perebutan titel Premier League.

BolaSkor.com tidak sekedar berasumsi ketika berbicara Everton bisa bersaing merebutkan titel Premier League. Itu tidak pernah diucapkan skuad tim dan juga sang manajer, Carlo Ancelotti, namun ada beberapa faktor untuk meyakininya.

James Rodriguez dan Rekrutan Anyar

James Rodriguez di Everton

Sejauh ini Everton telah merekrut Niels Nkounkou, Allan, James Rodriguez, dan Abdoulaye Doucoure. Sementara untuk mereka yang pergi ada Morgan Schneiderlin, Oumar Niasse, Maarten Stekelenburg, dan Leighhton Baines, legenda yang pensiun.

Niels Nkounkou bek kiri berusia 19 tahun yang direkrut dari Olympique Marseille. Everton berinvestasi kepada pemain muda berbakat untuk masa depan panjang.

Akan tapi untuk tiga transfer lainnya berbeda. Allan, James, dan Doucoure sudah teruji dari segi kualitas dan juga pengalaman bermain. Khususnya James (29 tahun) yang diboyong dari Real Madrid.

Ancelotti tahu persis Everton merekrut pemain dengan tepat. Allan dengan kemampuannya menjaga lini tengah, melapis lini belakang sebagai gelandang bertahan, Doucoure juga demikian tapi dengan kebebasan membantu serangan kala melakukan transisi bermain.

James dengan peran pemain nomor 10 (pengatur serangan) dalam peran gelandang serang. Melawan Tottenham James tampil impresif melalui catatan lima peluang, menjadikannya debutan Premier League pertama yang menciptakan lima peluang sejak Alexis Sanchez dengan Arsenal pada 2014.

"Saya tidak khawatir tentang fisik. Jika saya khawatir tentang itu, saya akan merekrut Usain Bolt, bukan James," kata Ancelotti kepada Sky Sports.

"James bukan pemain tercepat di dunia tapi dia punya banyak kualitas. Kami harus menggunakan dia untuk menunjukkan kualitasnya. Dia bukan penyerang sayap, tapi dia bisa masuk dan menerima bola, dia sangat berbahaya."

"Para pemain yang bisa bermain sepak bola, mereka tidak membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi. James tahu apa yang harus dia lakukan, Allan dan Doucoure sama."

Abdoulaye Doucoure

"Saya hanya mengatakan tunjukkan kualitas Anda dan mereka melakukannya. Kami memiliki kombinasi yang bagus di lini tengah. Musim lalu kami memiliki pemain dengan kualitas yang bagus, tetapi Anda juga harus bermain tanpa bola."

James bukan 'pemain kaleng-kaleng'. Dia sudah memenangi dua titel Liga Champions selama enam tahun membela Real Madrid, dua titel LaLiga, dan dua Bundesliga bersama Bayern Munchen. Ancelotti sangat mengenalnya karena melatih James di kedua klub itu.

"Saya bergabung (dengan Madrid pada 2014] sebagai pelatih super: Ancelotti. Dia tahu banyak, dia tahu bagaimana mengelola tim dan saya memiliki kepercayaan penuh, saya memainkan musim yang spektakuler. Itu adalah tahun yang fantastis," kenang James soal Ancelotti.

Mentalitas sebagai pemain juara juga dibawa James ke Everton dan itu hal positif yang dapat ditularkannya.

"Saya datang ke sini ke klub top ini untuk mencapai hal-hal besar. Saya pikir klub mengartikan bisnis (keseriusan meraih trofi musim ini)," ucap James.

"Klub yang serius menginginkan hal-hal baik terjadi. Klub punya banyak sejarah dan nama besar. Saya di sini untuk melakukannya dengan baik dan saya pikir kami bisa melakukannya bersama-sama. Ada banyak orang yang berpikiran serius di klub di semua level yang bertekad untuk meraihnya, dan itu berarti memenangkan trofi."

"Itu tidak akan terjadi dalam semalam - ini adalah proyek jangka panjang. Tapi saya telah melihat tanda-tanda kami bisa membuat kemajuan. Trofi jelas lebih dari sekadar kemungkinan."

Faktor Carlo Ancelotti

James dan Carlo Ancelotti

Manajer Everton juga bukan sembarang pelatih. Carlo Ancelotti (61 tahun) berada di level yang sama dengan Jose Mourinho, Pep Guardiola, Jurgen Klopp, Massimiliano Allegri, sebagai pelatih dengan kesuksesan besar meraih trofi.

Carlo Ancelotti (61 tahun) pernah melatih Parma, Juventus, AC Milan, Chelsea, PSG, Real Madrid, Bayern Munchen, dan Napoli. Dalam periode itu dia meraih tiga titel Liga Champions, satu Serie A, Premier League, Ligue 1, dan Bundesliga.

Mentalitas juara selalu ada dalam diri Ancelotti meski melatih tim seperti 'Everton' tidak ditargetkan meraih trofi, fans boleh bermimpi. Kendati tak berbicara trofi pelatih asal Italia itu yakin Everton bisa bersaing di papan atas klasemen.

"Saya senang atas penampilan tim - itu adalah penampilan yang penting," timpal Ancelotti selepas kemenangan pertama Everton atas Spurs sejak 2012.

"Inilah yang ingin kami lakukan, untuk menunjukkan bahwa kami dapat bersaing - pesan terpenting. Kami dapat bersaing dengan semua orang jika sikap dan semangatnya baik."

"Di babak kedua kami memiliki lebih banyak kendali atas permainan. Kami merasa nyaman dengan dan tanpa bola dan pada akhirnya saya pikir kami pantas menang," urai dia.

Ibarat menaiki anak tangga satu demi satu untuk mencapai puncak, Everton tengah melakukannya saat ini. Everton bisa jadi kuda hitam persaingan musim ini.

Breaking News Carlo Ancelotti Everton James Rodriguez Analisis
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.174

Bagikan