Juventus Tersingkir di Liga Champions karena Mentalitas, Bukan Salah Ronaldo

Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 13 Maret 2021
Juventus Tersingkir di Liga Champions karena Mentalitas, Bukan Salah Ronaldo
Cristiano Ronaldo kala melawan Porto (Twitter)

BolaSkor.com - Mantan penyerang Real Madrid Antonio Cassano tidak menyalahkan Cristiano Ronaldo atas tersingkirnya Juventus dari Liga Champions. Alih-alih melakukannya Cassano justru menilai Il Bianconeri memang tak punya mentalitas di Eropa.

Juventus dua musim beruntun harus menerima fakta pahit tersingkir di 16 besar Liga Champions. Musim lalu mereka disingkirkan Olympique Lyonnais dan musim ini oleh klub dari Portugal, Porto.

Persamaan kedua tim itu adalah status non-unggulan. Tak ayal Juventus harus kembali mengubur ambisi untuk menjuarai Liga Champions yang terakhir diraih pada 1996.

Catatan itu ironis mengingat Juventus sangat dominan di Serie A dengan memenangi sembilan Scudetto beruntun. Uniknya selepas disingkirkan oleh Porto publik - juga Fabio Capello - menyalahkan Ronaldo.

Baca Juga:

5 Alasan Real Madrid Harus Menolak Ide Pulangkan Cristiano Ronaldo

Juventus Dinilai Telah Salah Besar Merekrut Cristiano Ronaldo

Akhir Era, Liga Champions Tanpa Messi dan Ronaldo di Perempat Final

Cristiano Ronaldo

Peraih lima Ballon d'Or itu disalahkan karena dinilai tak layak menjadi pagar betis ketika Sergio Oliveira, pemain Porto mengambil tendangan bebas dan mencetak gol. Kala ia menendang Ronaldo takut dengan bola.

Cassano melihat itu sebagai hal unik, sebab tersingkirnya Juventus dari Liga Champions terjadi bukan karena Ronaldo karena DNA mereka yang tak ada di Eropa.

"Saya terhibur melihat orang-orang tertentu meragukan Cristiano Ronaldo, yang memenangkan lima edisi Ballon d'Or, lima trofi Liga Champions dan mencetak lebih banyak gol di turnamen itu daripada siapa pun dalam sejarah,” kata Cassano di Football-Italia.

"Ronaldo dan Juventus adalah dua hal yang berbeda di sini. Ronaldo adalah Raja Liga Champions. Juve telah gagal selama 26 tahun."

"Ini bukan karena Zidane, Ronaldo, Higuain atau siapa pun yang lolos. Juventus tidak berstatus klub-klub besar Eropa, seperti Bayern Munchen, Liverpool, bahkan Milan."

"Juve akan selalu menang di Italia, karena mereka memiliki kekuatan ekonomi, mereka memiliki gaya sepak bola yang cocok untuk menang 1-0 dan meraih gelar pada Februari, tetapi di Eropa mereka selalu gagal."

"Kami bahkan telah mencapai titik di mana kami meragukan Ronaldo. Ini gila. Kegilaan. Klub itu merekrut Ronaldo, bisa saja merekrut Messi, Maradona, yang terbaik dalam sejarah, tetapi jika Anda tidak mengelilingi mereka dengan pemain-pemain berkarakter hebat dan berstatus global, Anda bisa menunggu 26 tahun lagi."

"Dari para pemain ini, selain Gigi Buffon dan Ronaldo, siapa di skuad itu yang memenangkan Liga Champions atau Piala Dunia? Tak seorang pun!"

Pencapaian Cristiano Ronaldo

Ronaldo (36 tahun) direkrut Juventus pada 2019 dari Real Madrid setelah ia sukses pergi dengan status legenda, memenangi empat titel Liga Champions di sana setelah sebelumnya sukses bersama Manchester United.

Tujuan Juventus cukup jelas kala merekrutnya: memenangi Liga Champions. Meski begitu tidak mudah bagi Juventus memenanginya karena ada klub-klub top lain yang juga berusaha meraihnya seperti Bayern, Liverpool, Barcelona.

Pada usia yang tak lagi muda Ronaldo yang sudah sukses meraih segalanya dinilai telah berada di akhir masa primanya. Dalam dua tahun terakhir bersama Juventus Ronaldo sudah dilatih Massimiliano Allegri, Maurizio Sarri, dan kini dengan Andrea Pirlo.

Breaking News Liga Champions Cristiano Ronaldo Juventus
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.232

Bagikan