Ketatnya Persaingan LaLiga 2019-20, dari Trofi Juara, Pichichi, hingga Zamora

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Kamis, 09 Juli 2020
Ketatnya Persaingan LaLiga 2019-20, dari Trofi Juara, Pichichi, hingga Zamora
Barcelona juara LaLiga 2018-19 (fcbarcelona)

BolaSkor.com - Dengan beberapa pertandingan LaLiga tersisa, masih banyak yang bisa diperebutkan di kasta teratas sepak bola Spanyol.

Hanya beberapa pertandingan tersisa yang akan menutup musim setelah ditunda selama tiga bulan karena pandemi virus corona. Banyak drama dan ketegangan yang terjadi sejak sepak bola kembali bergulir di Spanyol pada 11 Juni. Masih banyak keseruan yang dapat terjadi hingga 19 Juli, hari di mana sepak bola Spanyol musim ini akan berakhir.

Masih banyak yang dapat diperebutkan, mulai dari gelar juara, persaingan lolos ke kompetisi Eropa, persaingan degradasi, dan juga penghargaan-penghargaan individu.

Baca Juga:

Pelatih Barcelona Berikan Pembelaan Terkait Kartu Merah Ansu Fati

Ansu Fati dan Potensi Pemecahan Rekor Gol Spanyol U-17

Derbi Barcelona, Beda Kepentingan, dan Potensi Akhir Perjalanan 27 Tahun Espanyol di LaLiga

Persaingan gelar juara

Mendekati akhir musim, Real Madrid unggul dari Barcelona. Barcelona sempat memimpin klasemen, tapi Los Blancos mencatatkan tujuh kemenangan dari tujuh pertandingan. Di waktu bersamaan, Barcelona gagal menang melawan tim-tim tangguh, seperti Sevilla, Celta Vigo, dan Atletico Madrid.

Jika gelar juara harus ditentukan di pertandingan terakhir, tentu saja akan sangat menegangkan bagi pendukung Real Madrid dan Barcelona. Real Madrid saat ini berada di posisi lebih menguntungkan, unggul satu poin dengan satu laga sisa lebih banyak. Tak hanya itu Madrid juga memiliki keunggulan head-to-head jika di akhir musim memiliki nilai yang sama dengan Barcelona.


Tiket ke kompetisi Eropa

Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid kemungkinan besar akan mengisi posisi tiga besar di klasemen LaLiga, akan tetapi peringkat empat masih dapat diperebutkan.

Menyelesaikan musim di peringkat empat otomatis lolos ke Liga Champions, dan ada beberapa tim yang memperebutkan posisi tersebut. Saat ini, Sevilla menempati peringkat empat, tapi performa mereka belum stabil sejak sepak bola kembali bergulir, dengan Villarreal, Getafe, dan Real Sociedad siap menggusur Sevilla FC.

Kelolosan ke Liga Europa juga diperebutkan, dengan peringkat lima, enam, dan tujuh menjamin kelolosan. Villarreal, Getafe, dan Real Sociedad saat ini menempati peringkat tersebut, tapi Athletic Bilbao masih dapat mengejar, dan bahkan duel tim Basque untuk peringkat tujuh masih dapat terjadi. La Real dan Athletic juga masih akan bertemu di final Copa del Rey. Jangan lupakan peluang Granada CF dan Valencia CF untuk lolos ke Liga Europa.


Persaingan menghindari degradasi

Satu tim sudah dipastikan tergusur ke Divisi Segunda. Espanyol menjadi tim pertama yang terdegradasi. Kini kemungkinan besar Espanyol akan disusul oleh Leganes.

Perjuangan Leganes masih berat dan membutuhkan keajaiban untuk bertahan di LaLiga, mengingat mereka masih harus berhadapan dengan Real Madrid di pertandingan terakhir. Sedangkan Mallorca di peringkat 18 lebih dekat ke zona aman, dan masih bisa optimistis lolos dari jerat degradasi.

Mendekati akhir musim, tim-tim yang masih belum aman dari degradasi setelah pekan ke-34 adalah Real Valladolid, Real Betis, Celta Vigo, Eibar, dan Alaves, termasuk dua penghuni zona merah: Mallorca dan Leganes.

El Pichichi, Zarra, dan Zamora

Setiap musim, top skorer LaLiga diberikan penghargaan Pichichi, dan Lionel Messi diprediksi akan kembali memenanginya lagi musim ini, sekaligus musim keempatnya secara beruntun dan ketujuh kalinya secara keseluruhan.

Sementara itu, Penghargaan Zarra, yang diberikan kepada pemain asli Spanyol dengan catatan gol tertinggi. Persaingan untuk penghargaan ini cukup ketat, di mana Gerard Moreno (Villarreal), Iago Aspas (Celta), Raul Garcia (Athletic Bilbao), Roger Marti (Levante), Jaime Mata (Getafe), Lucas Perez (Alaves), dan Alvaro Morata (Atletico Madrid) masih dapat memenanginya.

Masih ada penghargaan Zamora yang diberikan kepada kiper yang paling sedikit kebobolan setiap musimnya, selama kiper tersebut bermain setidaknya dalam 28 pertandingan. Thibaut Courtois saat ini memimpin klasemen penghargaan ini, tapi Jan Oblak juga masih memiliki peluang, mengingat ia berhasil memenanginya dalam empat musim terakhir.

LaLiga
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

6.117

Bagikan